Blogger Jateng

Tinjauan Historis Pengembangan Kendaraan Otonom

Gagasan tentang bagaimana kendaraan otonom (AV) yang juga disebut sebagai mobil swakemudi bukanlah hal yang baru, dan telah membuat para insinyur dan masyarakat umum yang lebih luas terobsesi selama beberapa dekade. Untuk itu, kisah di balik AV adalah kisah yang sarat dengan sejarah, dengan langkah maju secara bertahap selama beberapa dekade yang membuka jalan bagi era teknologi mengemudi otonom yang diaktifkan oleh kecerdasan buatan saat ini. Hal ini menjelaskan asal-usul kendaraan otonom, mulai dari teori awal hingga generasi AV saat ini.

Konsep Awal dan Awal Teoritis

Secara konseptual, kendaraan swakemudi sudah ada sejak awal abad ke-20. Pada tahun 1925, seorang penemu bernama Francis Houdina meluncurkan prototipe pertama mobil tanpa pengemudi, mendemonstrasikan kendaraan yang dikendalikan radio di jalanan New York. Sekarang, itu bukan otonom seperti yang kita gunakan saat ini, tetapi itu adalah yang pertama dalam sejarah panjang pemikiran tentang cara-cara baru untuk mengendalikan kendaraan tanpa perhatian langsung dari operator.

sumber: dol.gov
Namun, percobaan awal ini tidak memicu minat yang signifikan di bidang ini. Selama beberapa dekade setelahnya, mobil tetap murni mekanis, dengan sedikit diskusi serius atau kemajuan dalam teknologi kendaraan otonom. Sebaliknya, fokusnya tetap pada peningkatan kemampuan dan keamanan mobil tradisional.

Tahun 1980-an: Kelahiran Teknologi Otonom Modern

Pada tahun 1980-an, pengembangan kendaraan otonom yang sesungguhnya dimulai, khususnya dengan tim peneliti di universitas dan lembaga pemerintah yang membangun kendaraan otonom ini. Kendaraan otonom pertama yang sepenuhnya dikembangkan pada tahun 1986 oleh pusat penelitian kedirgantaraan Jerman DLR dalam bentuk Mercedes-Benz yang dimodifikasi yang dapat menavigasi jalur tertutup secara otonom melalui sensor khusus dan sistem komputasi onboard. Kendaraan “VaMoRs” ini dapat menyetir, mengerem, dan berakselerasi secara otonom. Meskipun tidak cocok untuk jalan umum, proyek ini meletakkan dasar bagi gelombang penelitian berikutnya tentang kendaraan swakemudi.

Pada kurun waktu yang sama, Carnegie Mellon University dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat juga sedang mengembangkan teknologi kendaraan otonom. Pada tahun 1989, CMU memiliki proyek Navlab yang menciptakan kendaraan yang dapat mengemudi secara otonom dalam jarak dekat, dengan mengandalkan perpaduan kamera, radar, dan sensor. Ini adalah pertama kalinya kendaraan otonom diuji coba di jalan umum, meskipun dalam lingkungan yang sangat terkendali dan terbatas.

2000s: Tantangan DARPA dan Kemajuan Besar

Pengembangan kendaraan otonom mencapai titik balik utama pada awal tahun 2000-an dengan diluncurkannya DARPA Grand Challenge. Dimulai pada tahun 2004, kompetisi ini bertujuan untuk menguji batas-batas teknologi swakemudi, dengan para kontestan merancang kendaraan yang dapat melaju secara otonom di sirkuit padang pasir yang melelahkan. Meskipun demikian, tidak ada tim yang mampu menyelesaikan lintasan dalam dua iterasi pertama Grand Challenge.

Namun, pada tahun 2005, “Stanley” dari Universitas Stanford, Volkswagen Touareg yang telah dimodifikasi, memenangkan DARPA Grand Challenge, dengan berhasil menavigasi jalur sepanjang 132 mil melalui Gurun Mojave. Kemenangan ini membuktikan bahwa kendaraan otonom memang dapat beroperasi dalam jarak jauh di medan yang menantang, sehingga memacu kemajuan lebih lanjut di bidang ini.

Setelah hasil dari tantangan DARPA, sejumlah produsen mobil, perusahaan teknologi, dan lembaga penelitian berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan kendaraan otonom. Secara signifikan, Google bergabung dalam perlombaan ini pada tahun 2009 dengan proyek mobil swakemudinya, yang sekarang disebut Waymo. Untuk pengumpulan data dan penyempurnaan algoritme, tim Google mengerahkan sejumlah kecil Toyota Prius yang telah dimodifikasi dan dilengkapi dengan sensor LIDAR, kamera, dan sistem GPS.

2010s: Kemajuan dan Pengujian yang Cepat di Jalan Umum

Tahun 2010-an merupakan dekade pertumbuhan pesat bagi industri kendaraan otonom. Pada awal tahun 2012, mobil swakemudi Google telah mencatat ratusan ribu mil di jalan umum, membuktikan bahwa mengemudi secara otonom dapat dilakukan dalam kondisi dunia nyata. Pada tahun 2014, Tesla meluncurkan sistem mengemudi semi-otonom pertamanya, Autopilot, yang memberikan pilihan kepada pengemudi untuk bersandar pada sensor dan AI mobil untuk membantu mengarahkan, mengerem, dan mengubah jalur. Keberhasilan Autopilot Tesla juga memaksa produsen mobil lain untuk mempercepat program kendaraan otonom mereka sendiri.

Sepanjang dekade ini, berbagai perusahaan, termasuk Uber, Ford, General Motors, dan lainnya, memasuki perlombaan untuk mengembangkan kendaraan yang sepenuhnya otonom. Sementara itu, anggota parlemen dan regulator mulai membahas pertanyaan hukum dan etika seputar AV, seperti pertanggungjawaban dalam kasus kecelakaan yang melibatkan mobil swakemudi.

Tahun 2020 dan seterusnya: Jalan ke Depan

Pada tahun 2020-an, kendaraan otonom semakin dekat untuk menjadi fitur umum di jalan raya di seluruh dunia. Beberapa perusahaan, termasuk Waymo, Tesla, dan Cruise, telah mulai menguji coba kendaraan otonom sepenuhnya di berbagai kota. Namun, masih ada rintangan untuk mewujudkan teknologi ini, termasuk menyempurnakannya, membuktikan keamanannya, dan meloloskan teknologi ini dari para regulator. Memiliki kendaraan yang sepenuhnya otonom tanpa pengemudi (manusia) masih jauh dari utopia, tetapi kendaraan swakemudi membuat kemajuan yang lambat menuju tujuan tersebut berkat evolusi berkelanjutan dari kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan teknologi sensor.

Ke depannya, swakemudi memiliki potensi untuk mengurangi kecelakaan otomotif, mengurangi kemacetan di jalan raya, dan meningkatkan mobilitas bagi mereka yang tidak dapat mengemudi. Meskipun demikian, ekspansi yang sukses akan menuntut pertimbangan yang cermat atas kerangka peraturan dan hukum serta penerimaan publik dan penyelesaian masalah etika, seperti bagaimana AV harus merespons dalam keadaan darurat.

Kesimpulan

Dari mobil yang dikendalikan radio oleh Francis Houdina pada tahun 1920-an hingga kendaraan otonom saat ini, jalan menuju mobil swakemudi merupakan jalan panjang yang penuh dengan inovasi. Pengembangan kendaraan otonom masih terus berlangsung, dengan banyak kemajuan menarik di masa depan. Seiring dengan perkembangan teknologi, impian kendaraan otonom sepenuhnya di jalan raya suatu hari nanti dapat menjadi kenyataan, mengubah cara kita bepergian selamanya.

Kembali ke>>>> Evolusi Kendaraan Otonom