Dengan evolusi teknologi otomotif, sistem keamanan biometrik telah diperkenalkan pada kendaraan modern. Sistem ini mengandalkan karakteristik fisiologis mulai dari sidik jari dan pengenalan wajah hingga pola suara untuk memverifikasi identitas pengguna dan memberikan pengalaman berkendara yang disesuaikan. Meskipun nyaman dan memberikan sentuhan perlindungan ekstra, keamanan biometrik BMW, dan keamanan biometrik mobil pada umumnya, tidaklah sempurna. Seperti teknologi baru lainnya, teknologi ini memiliki tantangan dan batasannya sendiri yang harus dipertimbangkan dengan cermat oleh produsen mobil, regulator, dan konsumen.
1. Masalah Akurasi dan Keandalan
![]() |
sumber: 123rf.com |
2. Risiko Spoofing dan Peretasan
Meskipun biometrik lebih sulit ditiru daripada kunci atau kata sandi biasa, biometrik tidak kebal terhadap pemalsuan. Beberapa sistem berpotensi ditipu dengan gambar beresolusi tinggi, model 3D, atau bahkan rekaman suara. Ada beberapa contoh peretas yang berhasil melewati autentikasi biometrik dengan teknologi yang cukup terjangkau. Jika kata sandi Anda dibobol, Anda dapat mengubahnya. Jika peretas mendapatkan akses ke data biometrik, implikasinya jauh lebih serius dan permanen, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan jangka panjang.
3. Masalah Privasi
4. Rintangan Peraturan dan Hukum
Kerangka hukum seputar data biometrik masih terus berkembang. Oleh karena itu, setiap negara/wilayah memiliki peraturan yang berbeda terkait pengumpulan dan penggunaan informasi biometrik. Misalnya, GDPR Uni Eropa memiliki pembatasan yang kuat pada data biometrik, sementara Amerika Serikat memiliki beragam undang-undang tingkat negara bagian. Untuk memastikan kepatuhan, produsen mobil menghadapi tantangan yang menakutkan dalam menavigasi kompleksitas kerangka kerja hukum yang unik di setiap wilayah, menyeimbangkan inovasi dengan persyaratan hukum, dan menghindari hukuman atau litigasi yang mahal. Selain itu, peraturan harus diperbarui untuk mengimbangi kemajuan pesat teknologi biometrik.
5. Biaya dan Aksesibilitas
6. Terlalu Mengandalkan Teknologi
Ada juga bahaya dari terlalu mengandalkan sistem biometrik. Kegagalan untuk mengautentikasi dengan biometrik atau fallback yang dapat diandalkan, apakah itu kunci fisik atau PIN, akan mengunci pengguna dari kendaraan mereka. Redundansi juga sangat penting, tetapi menambahkan lapisan kompleksitas tambahan yang perlu dikelola dengan tepat. Selain itu, karena kendaraan menjadi semakin saling terkait dan bergantung pada perangkat lunak, mereka juga menjadi lebih rentan terhadap serangan siber yang dapat memanfaatkan elemen biometrik.