Pengereman regeneratif adalah teknologi canggih yang memungkinkan kendaraan untuk memulihkan dan menggunakan kembali energi yang akan hilang selama pengereman. Sistem ini merupakan fitur utama pada kendaraan listrik dan hibrida, yang meningkatkan efisiensi energi dan memperpanjang masa pakai baterai. Untuk memahami cara kerja pengereman regeneratif sepenuhnya, penting untuk memeriksa komponen utama dan fungsinya.
1. Motor Listrik/Generator
Sistem pengereman regeneratif pada dasarnya didasarkan pada motor listrik yang juga dapat bertindak sebagai generator. Saat kendaraan dikemudikan secara normal, motor menarik energi listrik untuk mendorong kendaraan ke depan. Ketika kendaraan mengerem saat motor gandar belakang diaktifkan, kebalikannya terjadi, dan motor beralih ke generator, memanaskan energi saat kendaraan meluncur dari gerakan maju dan mengubahnya menjadi listrik. Energi yang dipulihkan kemudian dipulihkan kembali ke dalam baterai untuk digunakan di masa mendatang, membuat kendaraan lebih efisien.
![]() |
sumber: innovationdiscoveries.space |
2. Paket Baterai
Pada sistem pengereman regeneratif, paket baterai bertanggung jawab untuk menyimpan energi. Ketika udara bertekanan (arus traksi) dihasilkan selama pengereman, udara tersebut diubah menjadi energi listrik yang akan diterima dan disimpan. Energi yang tersimpan tersebut kemudian dapat digunakan untuk menyalakan motor listrik dan mengurangi waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk mengisi daya atau mendapatkan bahan bakar. Baterai lithium-ion, yang memiliki kepadatan energi yang tinggi dan masa pakai yang lama, digunakan pada kendaraan listrik dan hibrida.
3. Pengontrol Elektronika Daya
Pengontrol elektronika daya mengatur aliran energi dalam sistem pengereman regeneratif. Modul ini mengatur transformasi energi kinetik menjadi listrik dan mentransfernya ke baterai. Modul ini juga memberikan transisi yang mulus antara pengereman dinamis dan gesekan dengan mengoordinasikan input dari berbagai sensor dan aktuator.
4. Unit Kontrol Rem (BCU)
Unit kontrol rem (BCU) adalah bagian penting yang menentukan jumlah pengereman yang diterapkan melalui pengereman regeneratif serta pengereman gesekan mekanis. BCU terus memantau beberapa parameter seperti kecepatan kendaraan, tingkat pengisian daya baterai, input pengemudi, dll. untuk memberikan kinerja pengereman yang optimal. BCU juga menggabungkan pengereman regeneratif dengan pengereman konvensional dalam beberapa kasus untuk menciptakan pengalaman berkendara yang mulus dan aman.
5. Sistem Pengereman Hidraulik
Meskipun pengereman regeneratif sangat efektif, namun tidak dapat sepenuhnya menggantikan rem hidraulik konvensional. Rem gesekan konvensional tetap penting untuk pengereman darurat, pengereman kecepatan rendah, dan skenario di mana baterai terisi penuh dan tidak dapat menerima lebih banyak energi. Sistem pengereman hidraulik bekerja bersama dengan pengereman regeneratif untuk memberikan daya pengereman yang maksimal.
6. Sensor Pedal Rem
Sensor pedal rem merasakan niat untuk mengerem dan mengirimkan sinyal ke sistem kontrol untuk mengaktifkan pengereman regeneratif. Sensor baru ini mengukur gaya yang diberikan pada pedal dan menentukan tingkat pengereman regeneratif yang sesuai. Dalam beberapa kasus, sensor ini juga dapat memicu transisi dari pengereman regeneratif ke pengereman hidraulik jika diperlukan daya pengereman tambahan.
7. Inverter
listrik yang dihasilkan harus diubah dari DC ke AC atau sebaliknya, menggunakan inverter, seperti yang ditentukan oleh jenis motor yang digunakan dalam mobil, agar dapat mengembalikan energi ke baterai. Saat Anda berakselerasi, inverter mengirimkan daya AC ke motor. Saat pengereman, inverter mengubah daya AC yang dihasilkan kembali menjadi DC dan mengarahkannya ke baterai untuk disimpan.
8. Sistem Manajemen Energi (EMS)
EMS (sistem manajemen energi) mengontrol seluruh energi dari proses pengereman regeneratif. Sistem ini memadukan data dari berbagai sensor dan unit kontrol mesin untuk performa pengereman yang lebih baik sekaligus melindungi baterai dari pengisian daya yang berlebihan atau panas berlebih.
Kesimpulan
Konfigurasi sistem rem regeneratif Komponen dibuat pada bagian lain yang bekerja satu sama lain untuk memaksimalkan efisiensi energi dan berdampak pada penanganan kendaraan. Komponen-komponen tersebut meliputi: motor listrik, paket baterai, pengontrol elektronika daya, unit kontrol rem, sistem pengereman hidraulik, sensor pedal rem, inverter, dan sistem manajemen energi. Seiring perkembangan teknologi otomotif, sistem pengereman regeneratif akan menjadi lebih efektif, memainkan peran penting dalam peningkatan prevalensi kendaraan listrik dan hibrida serta mendukung metode transportasi yang berkelanjutan.
Kembali ke>>>> Apa itu Pengereman Regeneratif dan Bagaimana Cara Kerjanya?