Blogger Jateng

Evolusi Kendaraan Otonom

Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan otonom, atau mobil swakemudi, telah berubah dari fiksi ilmiah mutakhir menjadi sebuah kenyataan yang berada di ambang perkembangan pesat. Namun, teknologi ini juga memiliki potensi untuk mengubah mobilitas manusia dengan prospek meningkatkan keselamatan, mengurangi permintaan lalu lintas secara keseluruhan dan meningkatkan mobilitas orang lanjut usia dan penyandang disabilitas. Namun, perjalanan panjang telah dilalui sejak ide mobil swakemudi hingga menjadi mobil yang benar-benar ada di jalan saat ini, dengan banyak pasang surut, terobosan, dan kontroversi di sepanjang jalan. Untuk memahami dampak dari kendaraan otonom, sangat penting untuk mengeksplorasi evolusi teknologi ini.

Permulaan Awal

Mobil swakemudi sudah ada sejak tahun 1920-an. Inklusi pertama pengoperasian kendaraan jarak jauh dapat ditelusuri ke perintis awal seperti Francis Houdina, yang mendemonstrasikan mobil yang dikendalikan radio pada tahun 1925. Namun, baru pada tahun 1980-an, mobil swakemudi menjadi hal yang sangat menarik. Terobosan yang sesungguhnya terjadi di Institut Robotika Universitas Carnegie Mellon. Pada tahun 1986, para ilmuwan menciptakan sebuah sistem yang disebut “Navlab”, yang dapat merasakan lingkungannya dan bergerak secara otonom, meskipun dalam kondisi yang terkendali. Ini menandai langkah pertama untuk menciptakan mobil self-driving yang dapat beroperasi tanpa campur tangan manusia.

sumber: pngtree.com
Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa tim peneliti, termasuk di Mercedes-Benz dan Universitas Parma di Italia, melakukan eksperimen lebih lanjut, tetapi teknologi ini masih dalam tahap awal. Mobil yang dilengkapi dengan sensor dan komputer dapat berkendara dalam jarak dekat namun masih membutuhkan operator manusia untuk keamanannya.

Kemajuan Teknologi di Tahun 2000-an

Kami melihat langkah besar dalam teknologi swakemudi di awal tahun 2000-an. Tonggak penting terjadi ketika Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dari Departemen Pertahanan A.S. mengadakan kompetisi pada tahun 2004 yang dikenal sebagai “DARPA Grand Challenge”, di mana kendaraan harus menyetir sendiri melalui jalur gurun. Tampaknya kompetisi ini bertujuan untuk menarik minat dan pendanaan di bidang ini, meskipun tidak ada mobil yang benar-benar menyelesaikan perlombaan. Jelas bahwa teknologi ini berada di ambang sesuatu yang substansial.

Pencapaian penting termasuk demonstrasi pertama kendaraan otonom yang sukses di jalan umum pada tahun 2007. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mulai menggelontorkan uang dan sumber daya untuk teknologi otonom di tingkat negara bagian perusahaan-perusahaan seperti Google, General Motors, dan Audi menggelontorkan banyak uang ke dalamnya. Google mendirikan program mobil swakemudinya sendiri pada tahun 2009 dan memperkenalkan prototipe Prius swakemudi pertama pada tahun 2010. Dengan menggunakan kombinasi radar, kamera, dan sensor LiDAR, Google mampu menciptakan kendaraan otonom yang dapat menavigasi jalan di dunia nyata tanpa manusia di dalamnya dan ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa hal itu berhasil.

Bangkitnya Mobil Swakemudi di Tahun 2010-an

Tahun 2010-an adalah masa yang penting bagi kendaraan otonom, dengan berbagai perusahaan mulai menguji dan mengembangkan teknologi swakemudi mereka. Upaya Google menjadi apa yang sekarang disebut Waymo, yang telah mulai menguji kendaraan otonom sepenuhnya di jalan umum di berbagai komunitas termasuk Phoenix. Sementara itu, produsen mobil besar seperti Tesla, Ford, dan General Motors juga ikut berlomba-lomba mengisi armada mereka dengan teknologi tanpa sopir.

Autopilot, yang diperkenalkan Tesla pada tahun 2015, merupakan pengubah permainan. Sistem mengemudi semi-otonom Tesla, meskipun tidak sepenuhnya otonom, mampu menyetir, berakselerasi, dan mengerem di jalan raya. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang moralitas, legalitas, dan bahaya nyata dari mobil tanpa pengemudi.

Kemajuan teknologi pengemudian otonom sangat diuntungkan oleh perkembangan kecerdasan buatan (AI) serta pembelajaran mesin dan sistem visi komputer selama periode waktu ini. Dengan menggunakan AI untuk menafsirkan dan bereaksi terhadap data yang dikumpulkan dari lingkungan sekitar kendaraan, mobil dapat lebih memahami lingkungan yang kompleks, seperti jalanan kota, pejalan kaki, dan pengendara sepeda.

Lanskap dan Tantangan Saat Ini

Pada pertengahan tahun 2020-an, kemajuan nyata dalam otonomi transportasi telah dicapai dengan organisasi seperti Waymo, Cruise (yang didukung oleh General Motors) dan Aurora di garis depan. Bahkan, beberapa perusahaan sekarang menawarkan layanan taksi otonom sepenuhnya di area terbatas tetapi masih di bawah regulasi dan pemantauan ketat, belum dimaksudkan untuk implementasi skala penuh.

Ada beberapa tantangan yang masih harus diatasi sebelum kita melihat adopsi AV yang lebih luas di pasar meskipun ada daftar panjang kemajuan teknologi AV. Masalah hukum, peraturan, dan etika masih menjadi rintangan yang signifikan. Pemerintah dan lembaga-lembaga mereka bergulat dengan implikasi pertanggungjawaban jika terjadi kecelakaan, ancaman keamanan siber, dan memastikan mobil swakemudi beroperasi dengan aman di lingkungan yang luas dan tak terduga yang mereka hadapi.

Hambatan kedua berkaitan dengan kepercayaan publik. Kecelakaan yang melibatkan kendaraan otonom, termasuk produsen mobil Tesla Inc (TSLA) dan fitur Autopilot-nya, telah meningkatkan kekhawatiran keselamatan publik tentang teknologi swakemudi. Selain itu, rintangan teknis seperti keterbatasan sensor kendaraan dalam kondisi cuaca buruk dan memastikan integrasi yang mulus dengan pengemudi manusia masih menjadi area penelitian dan pengembangan yang aktif.

Masa Depan Kendaraan Otonom

Di masa depan, teknologi swakemudi memiliki kemungkinan besar untuk mengubah transportasi. Mobil swakemudi tidak hanya dapat membantu mengurangi kecelakaan dan kematian, tetapi juga menjadi lebih efisien, lebih sedikit polusi, dan lebih banyak tersedia. Dan kota-kota pintar, dengan armada kendaraan otonom yang saling terhubung, memiliki potensi untuk secara radikal mengubah cara orang bergerak, menciptakan peluang baru untuk angkutan umum dan mobilitas pribadi.

Masa depan mobil otonom pada akhirnya akan bergantung pada peningkatan AI, infrastruktur, dan penerimaan masyarakat. Meskipun ini adalah perjalanan yang panjang, tujuan yang kita semua impikan, yaitu mobil yang dapat mengemudi sendiri, akhirnya mulai terwujud. Ketika teknologi mobil swakemudi mencapai puncaknya, dan mobil swakemudi menjadi hal yang umum di jalan-jalan kota dan jalan raya pedesaan, masyarakat harus berurusan dengan implikasi dari dunia baru yang berani ini.

baca juga>>>