Kendaraan listrik (EV) telah meningkat secara global dan salah satu aspek yang paling banyak dibicarakan dari fenomena ini adalah efek pengisian daya cepat pada kesehatan baterai. Teknologi pengisian daya EV cepat telah membantu pemilik EV mengisi ulang daya EV mereka dengan cepat, membuat kendaraan listrik lebih praktis dan mengurangi kecemasan akan jarak tempuh. Kecuali, kecemasan tentang dampak jangka panjang pada ketersediaan baterai masih cukup banyak. Memahami bagaimana pengisian daya cepat berdampak pada masa pakai baterai dan mengadopsi praktik terbaik dapat membantu mengurangi efek ini dan memastikan masa pakai baterai kendaraan listrik yang lebih lama.
Cara Kerja Pengisian Daya Cepat
Pengisian daya cepat umumnya menggambarkan pengisian daya kendaraan listrik dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada pengisian daya Level 1 atau Level 2 normal. Pengisi daya tradisional menggunakan arus bolak-balik (AC), yang sering kali membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengisi ulang daya mobil, sementara pengisi daya cepat menggunakan arus searah (DC) untuk memompa tingkat daya yang dapat bervariasi dari 50 kW hingga 350 kW. Hal ini memungkinkan pengemudi untuk mengisi daya 80% baterai mereka hanya dalam waktu 20-30 menit.
![]() |
sumber: templatemonster.com |
Perpindahan energi yang cepat selama pengisian daya cepat menghasilkan panas dan meningkatkan laju reaksi kimia di dalam sel baterai. Meskipun kemampuan pengisian ulang yang cepat ini nyaman, namun hal ini juga dapat mempercepat keausan dan degradasi jika tidak dikelola dengan benar.
Dampak Pengisian Daya Cepat pada Kesehatan Baterai
Mengurangi Efek Negatif Pengisian Daya Cepat
- Sistem Manajemen Termal: Sistem manajemen termal membantu mengontrol suhu paket baterai saat mengisi daya dengan kecepatan tinggi. Pendinginan cair membuang panas dan menjaga suhu pengoperasian yang aman.
- Algoritma Pengisian Daya Cerdas: Untuk mengoptimalkan kecepatan pengisian daya sekaligus melindungi baterai, banyak EV yang mengandalkan perangkat lunak pengisian daya pintar. Algoritme ini mengoptimalkan kecepatan pengisian daya tergantung pada suhu, SOC, dan aspek lainnya untuk meningkatkan masa pakai baterai.
- Kebiasaan Pengisian Daya yang Moderat: Jangan mengisi daya secara eksklusif menggunakan pengisian daya cepat; Untuk pengisian daya reguler, sedapat mungkin, gunakan pengisian daya Level 2 yang lebih lambat. Namun, pengisian daya yang lebih bertahap dapat mengurangi tekanan termal dan kimiawi pada baterai.
- Jendela Pengisian Daya yang Optimal: Untuk penggunaan sehari-hari, isi daya baterai antara 20% dan 80%. Hindari pengisian daya hingga 100% kecuali jika diperlukan untuk perjalanan jauh, karena tingkat SOC yang lebih tinggi akan meningkatkan degradasi.
- Perawatan dan Pemantauan Rutin: Pantau kesehatan baterai melalui alat diagnostik yang disediakan oleh produsen. Pembaruan perangkat lunak secara teratur juga dapat meningkatkan manajemen dan efisiensi baterai.