Blogger Jateng

Mobil Kompak Bertenaga Listrik vs Mobil Kompak Bertenaga Gas: Mana yang Lebih Baik untuk Berkendara di Dalam Kota?

Dalam hal berkendara di dalam kota, mobil kompak menawarkan kenyamanan, keterjangkauan, dan efisiensi. Namun, perdebatan yang sedang berlangsung antara kendaraan bertenaga listrik dan gas terus membentuk pilihan konsumen. Meskipun kedua pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, menentukan pilihan yang lebih baik tergantung pada faktor-faktor seperti biaya, dampak lingkungan, kinerja, dan kepraktisan secara keseluruhan untuk lingkungan perkotaan.

Pertimbangan Biaya

Biaya adalah salah satu pertimbangan utama saat memutuskan antara mobil kompak bertenaga listrik dan gas. Mobil listrik cenderung lebih mahal di awal karena biaya teknologi baterainya. Namun, mobil listrik sering kali memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif pemerintah dan kredit pajak yang dapat membantu menyerap sebagian biaya di muka. Sebaliknya, kendaraan berbahan bakar gas cenderung memiliki harga yang lebih murah, sehingga lebih mudah dijangkau oleh kalangan pembeli yang lebih luas.

sumber: boilerguide.co.uk
Jika kita membandingkan biaya bahan bakar dan perawatan dalam jangka waktu yang lama, EV dapat menghasilkan penghematan yang baik. Mengisi daya EV biasanya lebih murah daripada mengisi bahan bakar, terutama dengan stasiun pengisian daya di rumah atau pengisi daya umum yang menawarkan tarif yang terjangkau. Selain itu, EV memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran, yang berarti tidak perlu lagi melakukan perawatan rutin seperti penggantian oli, perbaikan transmisi, dan penggantian sistem pembuangan. Sebaliknya, mobil bensin membutuhkan biaya berkelanjutan untuk bahan bakar, oli, dan perawatan mekanis, yang dapat bertambah seiring waktu.

Dampak Lingkungan

Mobil listrik memiliki keuntungan besar dalam hal keberlanjutan. Mobil listrik tidak memiliki emisi knalpot sehingga dapat menghemat emisi CO2 dan mengurangi polusi udara perkotaan di kota-kota yang padat. Mobil listrik juga lebih efisien daripada kendaraan bertenaga bensin, mengubah lebih banyak energi yang tersimpan menjadi energi gerak. Selain itu, ketika jaringan listrik menjadi lebih ramah lingkungan dengan meningkatnya ketergantungan pada sumber energi terbarukan, manfaat lingkungan dari EV hanya akan meningkat.

Namun, mobil bertenaga gas mengeluarkan gas rumah kaca dan merupakan sumber polusi udara perkotaan. Namun, meskipun mesin pembakaran internal modern lebih hemat bahan bakar dan lebih sedikit polusi, mesin ini masih ditenagai oleh bahan bakar fosil, yang merupakan pendorong utama perubahan iklim. Bagi penduduk kota yang sadar lingkungan, mobil listrik adalah pilihan yang lebih berkelanjutan.

Performa dan Pengalaman Mengemudi

Mengemudi di dalam kota melibatkan banyak pemberhentian, akselerasi yang cepat, dan menghindari kemacetan. Lingkungan ini menjadi keunggulan EV, karena torsi instan mereka berarti mereka dapat mencapai kecepatan dari keadaan berhenti dengan cepat. Hal ini memberi mereka keuntungan untuk menavigasi jalanan yang padat dan merespons perubahan lalu lintas yang tiba-tiba. Selain itu, mobil listrik beroperasi dengan senyap sehingga mengurangi polusi suara di daerah perkotaan.

Mobil kompak bertenaga gas cenderung merespons dengan baik, meskipun tidak secepat pengiriman torsi instan EV, namun mobil ini sering kali memiliki jarak tempuh yang lebih jauh dan waktu pengisian bahan bakar yang lebih cepat, sehingga lebih praktis bagi mereka yang perlu menempuh jarak yang lebih jauh tanpa perlu berhenti mengisi daya. Meskipun mobil bensin mungkin tidak menawarkan pengendaraan yang mulus dan senyap seperti mobil listrik, mobil bensin tetap memberikan pengalaman berkendara yang andal dan familiar.

Infrastruktur dan Kenyamanan

Infrastruktur pengisian daya masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam penggunaan mobil listrik di daerah perkotaan. Meskipun banyak kota yang juga berupaya memperluas jaringan pengisi daya, pengisian daya mungkin masih merepotkan bagi sebagian pengemudi - terutama mereka yang tidak memiliki pengisian daya di rumah. Stasiun pengisian daya umum memiliki kecepatan yang berbeda-beda, dengan beberapa membutuhkan waktu beberapa jam untuk mengisi penuh daya kendaraan.

Mobil bertenaga gas, di sisi lain, menikmati jaringan pengisian bahan bakar yang sudah berkembang dengan baik. SPBU ada di mana-mana, sehingga pengisian bahan bakar umumnya hanya beberapa menit, sehingga Anda dapat berkendara dengan tenang tanpa perlu khawatir dengan jarak tempuh.  Bagi mereka yang tinggal di apartemen atau area dengan opsi pengisian daya EV terbatas, mobil bensin mungkin menawarkan lebih banyak kenyamanan.

Kesimpulan

Untuk berkendara di dalam kota, mobil kompak bertenaga listrik dan gas memiliki keunggulan masing-masing. Jika penghematan biaya dalam jangka panjang, manfaat lingkungan, dan pengendaraan yang mulus dan tenang adalah prioritas utama, mobil listrik adalah pilihan yang ideal. Namun, jika kenyamanan pengisian bahan bakar dan keterjangkauan harga awal lebih penting, mobil bertenaga gas tetap menjadi pilihan yang layak. Seiring dengan infrastruktur pengisian daya yang terus membaik dan kemajuan teknologi baterai, mobil listrik menjadi semakin menarik bagi para pengemudi di perkotaan, menjadikannya pesaing yang kuat untuk masa depan transportasi kota.