Blogger Jateng

Kesimpulan: Apakah Mobil Hidrogen adalah Masa Depan?

Dengan masyarakat yang sedang berjuang menghadapi perubahan iklim dan berkurangnya ketersediaan bahan bakar fosil, tidak heran jika ada peningkatan minat terhadap transportasi energi alternatif. Kendaraan bertenaga hidrogen telah menjadi salah satu pesaing yang muncul sebagai solusi potensial. Kendaraan-kendaraan ini, yang ditenagai oleh sel bahan bakar hidrogen dan bukan mesin bensin atau diesel tradisional, sering disebut-sebut sebagai tahap berikutnya dalam perkembangan bentuk transportasi yang bersih. Namun, apakah mobil hidrogen benar-benar merupakan masa depan? Mari kita lihat lebih dekat.

Apa itu Mobil Hidrogen?

Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah mobil hidrogen menggunakan sel bahan bakar elektrokimia yang menghasilkan listrik menggunakan gas hidrogen. Dalam sel bahan bakar hidrogen, hidrogen bereaksi dengan oksigen dari udara untuk menghasilkan listrik yang menggerakkan motor listrik. Satu-satunya produk sampingan dari reaksi ini adalah uap air dan panas, itulah sebabnya mengapa mobil hidrogen saat ini menjadi salah satu metode transportasi terbersih yang tersedia. Tidak seperti mobil listrik yang membutuhkan pengisian daya melalui baterai, mobil hidrogen dapat diisi ulang bahan bakarnya dalam hitungan menit di stasiun pengisian bahan bakar hidrogen.

sumber: itweek.net

Keuntungan Mobil Hidrogen

  1. Manfaat Lingkungan: Salah satu manfaat utama mobil hidrogen adalah dampaknya terhadap lingkungan. Kendaraan generasi baru yang menggunakan tenaga listrik akan membantu mengurangi polusi udara dan emisi karbon karena tidak menghasilkan emisi berbahaya. Di dunia yang berlomba melawan efek pemanasan global yang mengerikan, menggunakan mobil yang tidak menghasilkan emisi, seperti kendaraan hidrogen, merupakan pergeseran bertahap menuju sesuatu yang lebih baik.
  2. Pengisian Bahan Bakar Cepat: Berbeda dengan mobil listrik, yang mungkin membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengisi ulang daya hingga penuh, mobil hidrogen dapat diisi ulang bahan bakarnya dalam hitungan menit, sama seperti mobil bertenaga bensin konvensional. Hal ini sangat nyaman untuk perjalanan jarak jauh dan menghilangkan “kecemasan jarak tempuh” yang dialami oleh beberapa pemilik kendaraan listrik.
  3. Efisiensi Energi: Sel bahan bakar hidrogen lebih efisien daripada mesin pembakaran internal. Mobil hidrogen mengubah lebih banyak energi yang tersimpan dalam hidrogen menjadi tenaga yang dapat digunakan, menawarkan alternatif yang lebih hemat energi daripada mobil bertenaga bensin.
  4. Potensi Energi Terbarukan: Hidrogen dapat diproduksi menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga angin, matahari, atau tenaga air, menjadikannya pilihan bahan bakar yang berkelanjutan. Hal ini menciptakan kemungkinan ekonomi hidrogen yang sepenuhnya ramah lingkungan, di mana mobil hidrogen dapat dipicu oleh energi yang sepenuhnya terbarukan.

Tantangan yang Dihadapi Mobil Hidrogen

Janji tersebut terbukti dari banyaknya keuntungan yang ditawarkan kendaraan hidrogen, namun mobil hidrogen memiliki sejumlah tantangan besar yang harus diatasi sebelum dapat secara efektif menggantikan kendaraan bensin atau listrik dalam arus utama.
  1. Keterbatasan Infrastruktur: Kurangnya infrastruktur pengisian bahan bakar adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam adopsi mobil hidrogen secara luas. Stasiun pengisian bahan bakar hidrogen masih sedikit dan jarang ditemukan dan sebagian besar ditempatkan di daerah tertentu, yang bisa sangat merepotkan jika Anda adalah pemilik mobil hidrogen, terutama jika Anda tinggal di pedesaan atau daerah yang lebih terpencil. Perluasan infrastruktur ini akan membutuhkan investasi yang signifikan.
  2. Produksi dan Penyimpanan: Meskipun hidrogen adalah elemen yang paling melimpah di alam semesta, hidrogen tidak ada sebagai elemen murni di Bumi dan harus diekstraksi dari air atau gas alam. Produksi hidrogen, terutama melalui elektrolisis (proses pemisahan air menjadi hidrogen dan oksigen dengan menggunakan listrik), bisa jadi sangat boros energi. Hidrogen juga sulit untuk disimpan dan diangkut, membutuhkan tangki bertekanan tinggi dan infrastruktur perpipaan khusus.
  3. Biaya: Mobil hidrogen mahal untuk diproduksi. Sel bahan bakar, yang merupakan jantung dari kendaraan ini, mahal karena bahan yang dibutuhkan, seperti platina. Meskipun harga telah turun selama bertahun-tahun, harganya masih jauh lebih tinggi daripada kendaraan bensin tradisional atau bahkan kendaraan listrik. Hal ini membuat mobil hidrogen kurang dapat diakses oleh konsumen pada umumnya.
  4. Persaingan dari Kendaraan Listrik: Mobil listrik saat ini memimpin dalam hal transportasi bersih. Seiring dengan teknologi baterai yang terus meningkat, infrastruktur pengisian daya EV berkembang dengan cepat dan harga EV menjadi lebih kompetitif. Pemerintah dan produsen mobil mengambil langkah ini sendiri, dengan banyak dari mereka yang membuat fokus besar pada EV mereka sebagai solusi untuk mengurangi karbon. Mobil hidrogen, merupakan mimpi ambisius tersendiri, tetapi dalam hal aplikasi praktis, mobil hidrogen bersaing ketat dengan teknologi yang sudah ada.

Masa Depan Mobil Hidrogen

Tantangannya memang nyata, tetapi masa depan mobil hidrogen bukannya tanpa potensi. Pembuat kebijakan berkomitmen pada infrastruktur hidrogen Investasi dalam infrastruktur hidrogen telah menjadi hal yang signifikan di daerah-daerah di mana pemerintah memprioritaskan energi bersih, seperti di banyak bagian Eropa dan Jepang. Toyota, Hyundai, dan Honda adalah beberapa produsen mobil yang telah memasarkan kendaraan bertenaga hidrogen, dengan model-model tambahan yang sedang dikembangkan. Hidrogen juga memungkinkan tenaga hidrogen untuk digunakan tidak hanya pada kendaraan penumpang tetapi juga pada industri lain seperti transportasi berat, bus, dan bahkan kereta api.

Sel bahan bakar hidrogen juga sedang diselidiki sebagai solusi potensial untuk menyalakan pesawat terbang dan transportasi laut, yang dapat membantu mengurangi emisi di beberapa negara penghasil emisi karbon terbesar.