Teknologi hidrogen telah muncul sebagai pilar utama dalam transisi global menuju energi bersih. Seiring dengan upaya berbagai negara untuk memenuhi target iklim yang ambisius dan mengurangi emisi karbon, investasi dalam teknologi hidrogen telah melonjak di seluruh dunia. Pemerintah, sektor swasta, dan organisasi internasional mendorong inovasi dan kolaborasi untuk mempercepat adopsi hidrogen sebagai sumber energi yang bersih dan berkelanjutan.
Kebangkitan Teknologi Hidrogen
Hidrogen adalah pembawa energi dengan aplikasi luas yang dapat digunakan untuk mendekarbonisasi berbagai sektor, seperti transportasi, pembangkit listrik, dan manufaktur berat. Jika hidrogen diproduksi menggunakan sumber energi terbarukan, hidrogen disebut sebagai “hidrogen hijau”, dan ini bisa menjadi sangat penting dalam membantu dunia mencapai emisi nol-nol. Hidrogen biru, yang diproduksi dari gas alam dengan penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), juga merupakan langkah transisi menuju sistem energi yang lebih bersih.
![]() |
sumber: searchvectorlogo.com |
Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan bahwa permintaan hidrogen dapat meningkat enam kali lipat pada tahun 2050, yang merupakan 10% dari konsumsi energi global. Pertumbuhan yang diantisipasi ini mendorong investasi dan inisiatif kebijakan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia.
Inisiatif Global Utama
1. Strategi Hidrogen Uni Eropa
Sebagai pemimpin dunia dalam teknologi hidrogen, Uni Eropa (UE) berada dalam posisi yang baik untuk meningkatkan kepemimpinannya. Komisi Eropa meluncurkan “Strategi Hidrogen untuk Eropa yang Netral Iklim” pada tahun 2020, yang merinci peta jalan yang bertujuan untuk menciptakan 10 juta ton hidrogen terbarukan per tahun pada tahun 2030. Uni Eropa menganggarkan sekitar €470 miliar untuk mengembangkan infrastruktur hidrogen dan mempromosikan penelitian dan pengembangan hingga tahun 2050. Inisiatif seperti Aliansi Hidrogen Bersih Eropa bertujuan untuk mempercepat penyebaran dan menciptakan pasar hidrogen yang kompetitif.
2. Program Hidrogen Amerika Serikat
Amerika Serikat juga telah meningkatkan pengejarannya terhadap teknologi hidrogen. Pada tahun 2021, Departemen Energi (DOE) memperkenalkan inisiatif “Hydrogen Shot” dengan tujuan mencapai $ 1 per kilogram biaya produksi hidrogen bersih pada tahun 2031. Melalui Undang-Undang Infrastruktur Bipartisan, pemerintah Amerika Serikat menginvestasikan $9,5 miliar untuk memajukan pusat hidrogen bersih dan program penelitian baru yang akan menghasilkan ekonomi hidrogen domestik yang kuat.
3. Kepemimpinan Asia-Pasifik
Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok telah membuat kemajuan yang signifikan dalam inovasi hidrogen untuk kedirgantaraan dan pertahanan di kawasan Asia Pasifik. Jepang, yang memelopori strategi hidrogen nasional dengan peluncurannya pada tahun 2017, terus berinvestasi besar-besaran dalam sel bahan bakar hidrogen dan infrastruktur. “Peta Jalan Ekonomi Hidrogen” yang dimilikinya mencakup target 6,2 juta kendaraan sel bahan bakar, dan 1.200 stasiun pengisian bahan bakar hidrogen pada tahun 2040. Sementara itu, China menargetkan satu juta kendaraan hidrogen di jalan raya pada tahun 2035, didukung oleh investasi publik dan swasta yang ekstensif.
4. Kolaborasi Internasional
Kerja sama global sangat penting untuk meningkatkan teknologi hidrogen secara efektif. Dewan Hidrogen, sebuah koalisi yang terdiri dari lebih dari 150 perusahaan, mendorong kolaborasi internasional untuk mempercepat ekonomi hidrogen global. Inisiatif multilateral seperti Mission Innovation dan Clean Energy Ministerial juga mendorong berbagi pengetahuan dan investasi dalam inovasi hidrogen.
Investasi Sektor Swasta
Teknologi hidrogen harus dikembangkan oleh sektor publik dan swasta secara bersama-sama. Hidrogen sedang banyak diinvestasikan dengan perusahaan-perusahaan besar di bidang energi, otomotif, dan industri yang berinvestasi dalam produksi, penyimpanan, dan distribusi hidrogen. Beberapa raksasa energi global, termasuk Shell, BP dan TotalEnergies, antara lain, sedang mengerjakan proyek hidrogen ramah lingkungan yang besar. Produsen mobil seperti Toyota, Hyundai, dan Daimler juga telah melakukan upaya kepemimpinan dalam kendaraan sel bahan bakar hidrogen, sementara perusahaan seperti Thyssenkrupp bertaruh pada hidrogen bersih untuk produksi baja dan bahan kimia ramah lingkungan.
Tantangan dan Peluang
Terlepas dari prospek yang menjanjikan, masih ada tantangan yang signifikan. Biaya produksi yang tinggi, infrastruktur yang terbatas, dan hambatan teknologi menghambat adopsi secara luas. Selain itu, memastikan pasokan energi terbarukan yang berkelanjutan untuk produksi hidrogen hijau sangat penting untuk mencapai tujuan iklim.
Namun, tantangan-tantangan ini menghadirkan peluang untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Kemajuan dalam teknologi elektroliser, peningkatan efisiensi, dan skala ekonomi diharapkan dapat menurunkan biaya. Selain itu, pengembangan rantai pasokan hidrogen global dan perdagangan internasional dapat menciptakan peluang ekonomi baru dan manfaat keamanan energi.
Masa Depan Teknologi Hidrogen
Teknologi hidrogen memiliki potensi untuk memfasilitasi transisi menuju masa depan rendah karbon karena dunia dengan cepat bergerak ke arah ini. Dukungan kebijakan yang berkelanjutan, kolaborasi global, dan investasi sektor swasta akan sangat penting untuk mengatasi tantangan yang ada dan membuka janji hidrogen. Dengan momentum yang berkelanjutan, hidrogen dapat muncul sebagai komponen kunci dari sistem energi global yang berkelanjutan, mendorong pembangunan ekonomi dan membantu meringankan dampak perubahan iklim.
Kembali ke>>>> Kebangkitan Mobil Hidrogen: Apakah Mereka Masa Depan?