Mobil terbang telah ada dalam fiksi ilmiah selama beberapa dekade, namun laju kemajuan teknologi membuat mimpi ini semakin dekat dengan kenyataan. Dengan perusahaan seperti Joby Aviation, Lilium, dan Urban Aeronautics yang bekerja pada kendaraan lepas landas dan pendaratan vertikal elektrik (eVTOL), masa depan perjalanan suatu hari nanti bisa jadi akan ada di atap rumah Anda, dengan lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk bepergian dan mengurangi kemacetan di jalanan kota. Namun, inovasi tersebut juga menimbulkan pertanyaan besar tentang konsekuensi lingkungan dari mobil terbang. Apakah mobil terbang akan menjadi alternatif ramah lingkungan untuk transportasi darat, atau akankah mereka memperburuk krisis iklim saat ini.
Konsumsi Energi dan Jejak Karbon
Salah satu topik yang menjadi perhatian dalam hal mobil terbang dan lingkungan adalah konsumsi energinya. Dampak lingkungan Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa terbang membutuhkan lebih banyak energi daripada mengemudi di darat karena Anda harus mengatasi gravitasi. Sebagian besar mobil terbang yang sedang dikembangkan adalah kendaraan eVTOL, yang mengandalkan baterai listrik. Meskipun hal ini mengurangi emisi langsung dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bahan bakar fosil, energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan penerbangan ini masih memiliki jejak karbon yang cukup besar jika bersumber dari jaringan listrik tak terbarukan.
![]() |
sumber: flyingcarsinnovation.com |
Sejauh ini, eVTOL kurang lebih sama baiknya dengan mobil dalam hal efisiensi energi untuk perjalanan yang lebih jauh, tetapi lebih buruk untuk perjalanan yang lebih pendek, menurut sebuah studi oleh University of Michigan. Itu berarti mobil terbang dapat bermanfaat bagi lingkungan dalam perjalanan yang lebih jauh antar kota, tetapi tidak akan seefisien untuk perjalanan yang lebih pendek di dalamnya. Ketika jaringan energi menyelesaikan peralihannya ke sumber energi terbarukan, jejak lingkungan dari eVTOL dapat turun lebih rendah lagi. Namun, hingga pergeseran itu terjadi, jejak karbon dari mobil terbang masih menjadi tantangan.
Produksi dan Pembuangan Baterai
Kekhawatiran utama lainnya dari perspektif keberlanjutan terletak pada siklus hidup baterai yang digunakan dalam mobil terbang. Logam tanah jarang, seperti litium, kobalt, dan nikel, yang digunakan dalam pembuatan baterai lithium-ion harus diekstraksi, sehingga menyebabkan degradasi lingkungan dan perusakan habitat. Sementara setiap proses penambangan itu sendiri dapat menghasilkan konsumsi energi yang tinggi dan limbah beracun, yang juga berkontribusi terhadap polusi.
Masa pakai baterai ini menciptakan komplikasi tambahan. Jika tidak dibuang dengan benar, baterai ini dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan ketika mencapai akhir masa pakainya. Program daur ulang yang baik dan teknologi baterai yang lebih baik akan memainkan peran penting dalam mengurangi efek negatif ini. Baterai solid-state dan alternatif lainnya juga dapat mengurangi dampak lingkungan di masa mendatang.
Polusi Udara dan Kebisingan
Meskipun Anda mungkin membayangkan bahwa mobil terbang listrik akan membebaskan Anda dari emisi knalpot, itu tidak sepenuhnya benar. Jika kendaraan terbang bermesin hibrida atau pembakaran digunakan, volume lalu lintas udara yang lebih tinggi dapat menyebabkan emisi lebih lanjut di atmosfer bagian atas. Hal ini dapat menyebabkan gas rumah kaca menumpuk di tempat yang lebih tinggi, di mana gas-gas tersebut memiliki dampak iklim yang lebih besar.
Polusi suara adalah masalah penting lainnya. Kebisingan yang dihasilkan oleh mobil terbang saat lepas landas dan mendarat dapat mengganggu lingkungan perkotaan dan habitat alami. Hal ini terutama mengkhawatirkan di daerah padat penduduk, di mana polusi suara yang terus-menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan perilaku satwa liar. Upaya untuk merancang sistem propulsi yang lebih tenang dan menetapkan peraturan kebisingan akan sangat penting dalam mengatasi masalah ini.
Infrastruktur dan Penggunaan Lahan
Mobil terbang membutuhkan infrastruktur yang sangat berbeda dari bawah ke atas, termasuk bandara udara untuk lepas landas, pendaratan, dan pengisian daya. Untuk membangun fasilitas-fasilitas ini, sumber daya di lingkungan perkotaan yang sudah ada mungkin harus dipindahkan, atau area baru dikembangkan, sehingga menciptakan potensi hilangnya habitat atau meningkatnya perluasan kota. Selain itu, integrasi mobil terbang ke daerah perkotaan akan membutuhkan sistem manajemen lalu lintas udara, yang selanjutnya dapat membebani sumber daya kota dan konsumsi energi.
Di sisi positifnya, mobil terbang dapat mengurangi kebutuhan akan jaringan jalan raya yang luas, sehingga mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan dan pemeliharaan jalan raya. Hal ini dapat membuka lahan untuk taman atau pembangunan kembali kota. Namun, manfaat ini bergantung pada perencanaan kota yang matang dan adopsi praktik-praktik berkelanjutan secara luas.
Prospek Masa Depan dan Strategi Mitigasi
Berikut adalah beberapa strategi untuk mengurangi dampak lingkungan dari mobil terbang. Memprioritaskan pengisian daya baterai eVTOL dari sumber energi terbarukan. Pembuat kebijakan dapat memberikan insentif untuk penggunaan energi bersih dan memperkuat standar untuk menurunkan biaya lingkungan dalam memproduksi dan membuang baterai. Peningkatan teknologi baterai dan pengurangan kebisingan juga dapat mengatasi beberapa kelemahan saat ini.
Infrastruktur perkotaan dan manajemen lalu lintas udara juga harus direncanakan untuk memastikan bahwa mobil terbang dapat meningkatkan tujuan iklim dan tidak memberikan dampak sebaliknya. Pemerintah, perusahaan teknologi, dan kelompok-kelompok lingkungan harus bekerja sama dalam menentukan kebijakan yang mengintegrasikan inovasi dengan tanggung jawab ekologis.
Kesimpulan
Mobil terbang bisa menjadi sesuatu yang luar biasa - dan mengerikan bagi lingkungan. Terlepas dari potensi kendaraan ini untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan merevolusi mobilitas perkotaan, kendaraan ini juga memiliki risiko dalam hal konsumsi energi, ekstraksi sumber daya, dan polusi. Mengatasi masalah ini melalui energi terbarukan, inovasi teknologi, dan regulasi yang bijaksana sangat penting untuk memastikan bahwa mobil terbang menjadi bagian yang berkelanjutan dari lanskap transportasi masa depan. Dengan mengatasi masalah ini secara proaktif, masyarakat dapat memanfaatkan manfaat dari mobil terbang sambil meminimalkan dampak lingkungannya.
Kembali ke>>>> Akankah Mobil Terbang Menjadi Kenyataan di Masa Depan Kita?