Blogger Jateng

Apakah Era Mobil Bensin Akan Segera Berakhir?

Industri otomotif sedang mengalami transformasi besar, dengan peralihan dari kendaraan bertenaga bensin ke kendaraan listrik (EV) menjadi pusat perhatian. Selama lebih dari satu abad, mobil bensin telah mendominasi pasar global, tetapi masalah lingkungan, peraturan pemerintah, dan kemajuan teknologi mendorong dunia ke arah alternatif yang lebih bersih. Ketika kita melihat ke masa depan, muncul pertanyaan: apakah era mobil bensin akan segera berakhir?

Bangkitnya Kendaraan Listrik (EV)

Kendaraan listrik sudah ada sejak lebih dari satu abad yang lalu, namun baru beberapa tahun belakangan ini kendaraan listrik benar-benar mulai populer. Akuisisi besar ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan dampak lingkungan dari pembakaran bahan bakar fosil. Mobil bensin menghasilkan karbon dioksida (CO2) dalam jumlah besar, yang menyebabkan pemanasan global dan polusi udara. Sebaliknya, mobil listrik menghasilkan nol emisi knalpot, menjadikannya alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

sumber: yourgreenpal.com
Kehadiran kendaraan listrik di pasar juga didorong oleh inisiatif pemerintah di seluruh dunia. Sebagian besar negara memiliki target ambisius untuk menurunkan jejak karbon mereka dan mencapai emisi nol-nol. Sebagai contoh, Uni Eropa berencana untuk mencapai status netral karbon pada tahun 2050, dan Inggris serta Prancis telah berjanji untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru pada tahun 2030 atau 2035. Hal ini menambah tekanan regulasi dan ketidakpastian bagi masa depan mobil bensin.

Kemajuan dalam Teknologi Baterai

Meskipun jangkauan dan kecepatan pengisian daya kendaraan listrik telah meningkat secara dramatis selama dekade terakhir, salah satu hambatan utama dalam adopsi yang luas telah lama dianggap sebagai keterbatasan teknologi baterai. Namun, terobosan dalam efisiensi baterai, kepadatan energi, dan infrastruktur pengisian daya telah memecahkan banyak masalah tersebut. Kemajuan dalam pengisian baterai yang lebih cepat dan jaringan pengisian daya memperluas kepraktisan penggunaan kendaraan listrik secara rutin.

Tidak lama setelah perusahaan ini muncul pada tahun 2008, Tesla, salah satu perusahaan mobil listrik pertama yang didirikan di pasar, membantu memacu inovasi dengan kendaraan listrik jarak jauh dan peningkatan teknologi baterai. Perusahaan-perusahaan seperti General Motors, Volkswagen, dan Ford kini ikut serta dalam aksi ini, dengan meluncurkan model mobil listrik mereka sendiri. Di tahun-tahun mendatang, dengan kemajuan teknologi baterai, EV akan menjadi lebih terjangkau dengan jarak tempuh yang lebih jauh dan waktu pengisian daya yang lebih cepat, menjadikannya pilihan yang lebih menarik bagi konsumen.

Permintaan Konsumen dan Pergeseran Pasar

Konsumen menjadi semakin sadar akan biaya lingkungan dari pilihan pembelian mereka. Tren kendaraan listrik telah menjadi kebiasaan selama beberapa tahun terakhir dengan meningkatnya keingintahuan akan sarana transportasi yang berkelanjutan. Ada laporan lain sebelumnya pada akhir tahun 2022 yang menyatakan bahwa penjualan kendaraan listrik sedang booming dan jumlah penjualan tersebut telah melebihi 10 juta di tingkat global.

Selain itu, produsen mobil membuang banyak uang untuk membangun kendaraan listrik, yang menunjukkan bahwa mereka berpikir bahwa masa depan adalah listrik. Pada tahun 2021, produsen mobil secara global berjanji untuk menggelontorkan miliaran dolar untuk mobil listrik dan teknologi terkait. Banyak merek otomotif yang sudah mapan sudah beralih dari mobil berbasis bensin ke model listrik - beberapa bahkan mengumumkan rencana untuk menghilangkan mesin pembakaran internal sepenuhnya dalam beberapa dekade mendatang.

Pergeseran ini tidak terbatas pada kendaraan kelas atas atau pasar khusus; mobil listrik menjadi lebih mudah diakses oleh konsumen pada umumnya. Model-model mobil listrik dengan harga terjangkau kini tersedia di berbagai segmen, mulai dari mobil kompak hingga SUV dan truk. Dengan lebih banyak pilihan dan insentif, adopsi mobil listrik diperkirakan akan terus tumbuh.

Tantangan yang Harus Diatasi

Di tengah semua momentum di balik kendaraan listrik, ada beberapa masalah yang harus diatasi sebelum mobil bensin dapat sepenuhnya dilarang. Salah satu penghalang utama adalah harga mobil listrik, yang masih lebih tinggi daripada mobil bensin (meskipun harganya perlahan-lahan turun). Infrastruktur pengisian daya juga menjadi perhatian, karena stasiun pengisian daya tidak sebanyak SPBU di tempat-tempat tertentu.

Pergeseran ke kendaraan listrik juga akan membutuhkan peningkatan yang cukup besar dalam energi terbarukan dan jaringan listrik di abad ini). Forum Ekonomi Dunia menemukan bahwa jika seperempat dari pengendara kendaraan bermotor di dunia beralih ke kendaraan listrik, maka permintaan listrik akan berlipat ganda, dan tenaga listrik yang bersih harus dapat mengimbangi permintaan tersebut untuk memenuhi tujuan lingkungan dari gerakan EV. 

Kesimpulan

Meskipun era mobil bensin tidak akan berakhir dalam semalam, jelas bahwa pergeseran ke arah kendaraan listrik mendapatkan momentumnya. Dengan kemajuan teknologi, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan meningkatnya permintaan akan transportasi yang lebih bersih, masa depan industri mobil adalah listrik. Namun, transisi sepenuhnya akan membutuhkan waktu, dan masih ada tantangan yang harus diatasi. Mobil bensin mungkin akan terus menjadi kekuatan dominan selama beberapa dekade ke depan, tetapi pergeseran menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan tidak dapat dipungkiri. Pertanyaannya bukan lagi apakah era mobil bensin akan berakhir, tetapi kapan.

baca juga>>>