JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling populer di dunia, terutama digunakan untuk pengembangan web. Namun, seiring dengan meningkatnya kompleksitas aplikasi, para pengembang mencari cara untuk membuat JavaScript lebih terukur dan mudah dipelihara. Hal ini mengarah pada pembuatan TypeScript, sebuah superset JavaScript yang menambahkan pengetikan statis dan fitur-fitur lainnya. Artikel ini membahas perbedaan utama antara TypeScript dan JavaScript, membantu para pengembang untuk memutuskan mana yang paling cocok untuk proyek mereka.
1. Apa itu JavaScript?
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang dinamis dan ditafsirkan yang digunakan untuk pengembangan web interaktif. JavaScript pada awalnya dibuat untuk menambahkan skrip sisi klien untuk membuat halaman web menjadi dinamis, tetapi sekarang JavaScript telah menjadi bahasa pemrograman yang berkembang pesat dengan lebih banyak kemampuan berkat lingkungan seperti Node. js.
Fitur-fitur utama JavaScript:
- Diketik secara dinamis.
- Diinterpretasikan (berjalan di peramban atau Node.js tanpa kompilasi).
- Mendukung pemrograman berorientasi objek, fungsional, dan prosedural.
- Ada di mana-mana di semua peramban web.
![]() |
sumber: tatvasoft.com |
2. Apa yang dimaksud dengan TypeScript?
Bahasa pemrograman sumber terbuka yang dikembangkan Microsoft yang menambahkan pengetikan statis opsional ke JavaScript. Dengan pengetahuan bahwa TypeScript dikompilasi ke JavaScript, TypeScript juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang dapat diskalakan dan dipelihara dengan kode JavaScript yang ada.
Fitur-fitur utama dari TypeScript:
- Diketik secara statis (opsional).
- Membutuhkan kompilasi (transpile ke JavaScript).
- Mendukung fitur ES6+ modern dan seterusnya.
- Dukungan perkakas dan debugging yang lebih baik.
- Meningkatkan keterbacaan dan pemeliharaan kode.
Perbedaan Antara TypeScript dan JavaScript
A. Sistem Pengetikan
Salah satu perbedaan yang paling signifikan antara TypeScript dan JavaScript adalah sistem pengetikannya.
- JavaScript: Bahasa yang diketik secara dinamis, di mana jenis variabel ditentukan selama eksekusi.
- TypeScript: bahasa yang diketik secara statis di mana pengembang dapat menentukan jenis variabel secara eksplisit dan ini membantu mengurangi kesalahan saat eksekusi.
B. Dikompilasi vs. Diinterpretasikan
- JavaScript: Ditafsirkan oleh peramban dan runtime seperti Node secara langsung. js.
- TypeScript: Harus dikompilasi ke JavaScript sebelum dijalankan.
C. Deteksi Kesalahan dan Debugging
- JavaScript: Kesalahan sebagian besar terjadi pada saat runtime, yang membuat debugging menjadi lebih sulit.
- TypeScript: Kesalahan akan tertangkap selama kompilasi, sehingga menghasilkan kualitas kode yang lebih baik dan lebih sedikit masalah runtime.
D. Keterbacaan dan pemeliharaan
- JavaScript: Mudah untuk dipelajari tetapi bisa jadi sulit untuk diikuti dalam proyek-proyek yang lebih besar.
- TypeScript: menyediakan struktur yang lebih baik untuk kode dan membuatnya lebih mudah dibaca dan dipelihara.
E. Dukungan untuk Pemrograman Berorientasi Objek (OOP)
- JavaScript: Fitur OOP tetapi tidak memiliki antarmuka dan pengubah akses.
- TypeScript: Dukungan penuh untuk OOP - termasuk antarmuka, fungsi dan kelas umum, kelas abstrak, dan banyak lagi.
F. Dukungan Perkakas dan IDE
- JavaScript: Dukungan IntelliSense dan navigasi kode yang terbatas.
- TypeScript: Dukungan IDE yang kuat dengan IntelliSense yang disempurnakan, pelengkapan otomatis, dan analisis statis.
Kapan Menggunakan TypeScript Dibanding JavaScript?
Gunakan JavaScript Ketika:
- Anda berurusan dengan proyek-proyek kecil.
- Anda menginginkan pembuatan prototipe yang cepat dengan pengaturan yang rendah.
- Tim Anda sudah terbiasa dengan JavaScript.
- Performa penting (untuk menghindari overhead kompilasi).
Gunakan TypeScript Ketika:
- Anda sedang mengembangkan aplikasi kelas berat dan canggih.
- Anda memerlukan pemeriksaan tipe yang ketat untuk menangkap bug.
- Anda bekerja pada beberapa perkakas dan tim yang akan mendapat manfaat dari pemeliharaan yang lebih baik.
- Anda bekerja dalam kerangka kerja modern seperti Angular dan memanfaatkan TypeScript.
Kesimpulan
Baik TypeScript maupun JavaScript memiliki tempatnya masing-masing dalam pengembangan web modern. JavaScript tetap menjadi bahasa utama untuk pengembangan cepat dan skrip web, sementara TypeScript menawarkan skalabilitas, pemeliharaan, dan pencegahan kesalahan yang lebih baik untuk proyek-proyek besar. Memilih di antara keduanya tergantung pada kebutuhan proyek Anda, keahlian tim, dan pertimbangan pemeliharaan jangka panjang.
Dengan memahami perbedaan utama, pengembang dapat membuat keputusan yang tepat dan memanfaatkan kekuatan masing-masing bahasa.