Manajemen state adalah aspek penting dalam membangun aplikasi web modern, terutama ketika berurusan dengan aliran data yang kompleks dan interaksi komponen. Meskipun Redux telah lama menjadi pilihan de facto untuk mengelola state global pada aplikasi React, para pengembang sering kali menganggapnya bertele-tele dan kompleks. Recoil, yang diperkenalkan oleh Facebook, menawarkan alternatif yang lebih mudah dan fleksibel untuk Redux. Artikel ini membahas Recoil sebagai alternatif dari Redux, menyoroti fitur-fiturnya, manfaatnya, dan kasus penggunaan yang potensial.
Memahami Recoil
Recoil adalah sebuah library manajemen state yang dibuat khusus untuk Aplikasi React. Berbeda dengan Redux dan pola penyimpanan terpusatnya, Recoil menggunakan atom dan penyeleksi untuk mengelola state secara efisien. Ini diadaptasi dengan baik dengan model komponen React, memungkinkan pengelolaan state bersama yang lebih mudah tanpa semua boilerplate yang biasa digunakan dengan Redux.
![]() |
sumber: velog.io |
Fitur Utama dari Recoil
1. Manajemen Status Berbasis Atom
- State di Recoil disimpan dalam unit yang disebut atom. Setiap atom adalah bagian dari state, yang dapat mengalir melalui komponen. Atom dapat dibaca dan ditulis secara langsung tanpa aksi dan pengurangan seperti Redux.
2. Penyeleksi untuk Status Turunan
- Selektor mundur adalah cara bagi pengembang untuk menghitung state turunan dengan mempertimbangkan efisiensi. Selektor ini membagi logika komponen seperti halnya selektor Redux, tetapi lebih deklaratif dan intuitif untuk mengelola nilai yang dihitung.
3. Penyetelan Reaktivitas dan Performa
- Recoil meminimalkan render ulang, sehingga hanya komponen yang berlangganan atom yang dirender ulang setiap kali keadaan yang terkait dengan atom berubah. Hal ini menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih berkinerja dan lebih baik daripada Redux, yang cenderung menyebabkan render ulang yang tidak perlu pada pembaruan.
4. Penanganan Data Asinkron
- Sebagai contoh, Recoil memiliki cara built-in untuk mengambil data dengan cara yang kompatibel dengan Suspense melalui penyeleksi. Hal ini masuk akal bagi kita karena daripada menggunakan middleware di Redux, kita berurusan dengan operasi asinkron yang seharusnya tidak perlu kita tangani.
5. Pelat Ketel Minimal
- Salah satu keunggulan terbesar Recoil adalah kesederhanaannya. Tidak seperti Redux, yang membutuhkan pendefinisian aksi, reduksi, dan logika pengiriman, Recoil memungkinkan pengembang untuk mengelola state dengan pengaturan minimal, sehingga lebih mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara.
Mengapa Memilih Recoil Dibanding Redux?
1. Kemudahan Penggunaan
- API dari Recoil relatif lebih sederhana daripada Redux, sehingga lebih mudah dipelajari dan digunakan oleh pengembang pemula.
2. Performa yang Lebih Baik
- Recoil meningkatkan performa aplikasi dengan mencegah render ulang yang tidak perlu, yang dapat bermanfaat untuk UI yang kompleks.
3. Dukungan Asinkron Bawaan
- Ketika harus mengambil data di Redux, Anda perlu menggunakan beberapa pustaka tambahan seperti Redux Thunk atau Redux Saga, sementara Recoil menyediakan solusi bawaan untuk operasi asinkron dengan sangat mudah.
4. Skalabilitas
- Meskipun Redux cocok untuk aplikasi besar, namun kompleksitasnya bisa sangat besar. Recoil menawarkan pendekatan yang lebih modular, membuatnya lebih mudah untuk diskalakan tanpa menambah kerumitan yang tidak perlu.
Kapan Memilih Recoil daripada Redux
Recoil adalah pilihan tepat untuk aplikasi yang:
- Membutuhkan manajemen state yang lebih sederhana dan intuitif.
- Membutuhkan kinerja yang lebih baik dan lebih sedikit render ulang.
- Menggunakan ez state, atau state turunan yang kompleks
- Konten bergantung pada pemuatan data asinkron dan API untuk mengambil data.
- Membutuhkan solusi yang dapat diperluas yang tidak menggunakan boilerplate yang berlebihan.
Di sisi lain, Redux masih tetap kuat untuk aplikasi yang membutuhkan kontrol absolut atas state, alat debugging canggih, dan ekosistem middleware yang matang.
Kesimpulan
Recoil menyajikan alternatif yang menarik untuk Redux, menawarkan pendekatan yang lebih sederhana, lebih fleksibel, dan berorientasi pada kinerja untuk manajemen state pada aplikasi React. Modelnya yang berbasis atom, penanganan asinkronisasi bawaan, dan reaktivitas otomatis membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk pengembangan modern. Meskipun Redux terus menjadi alat yang kuat, Recoil menyediakan cara yang lebih mudah dan lebih efisien untuk mengelola state, menjadikannya pilihan yang menarik bagi para pengembang yang ingin merampingkan alur kerja mereka.
Kembali ke>>>> Memahami Manajemen State dalam Aplikasi React