Lanskap otomotif berkembang dengan cepat, dengan kendaraan listrik (EV) menjadi semakin populer. Sebagian besar dari pergeseran ini berkisar pada performa dan pengalaman berkendara, di mana EV dan mobil bertenaga gas masing-masing menawarkan keunggulan yang berbeda. Memahami perbedaan ini sangat penting bagi calon pembeli yang sedang menimbang-nimbang pilihan mereka.
Akselerasi dan Penyaluran Tenaga
Salah satu hal yang menarik dari performa mobil listrik adalah torsi seketika. Tidak seperti mobil bertenaga gas, yang membangun tenaga menggunakan mesin pembakaran internal (ICE), mobil listrik menghasilkan torsi puncak dengan segera. Dengan demikian, akselerasi dari posisi diam sangat menggetarkan - menambah pengalaman berkendara. Kendaraan listrik berkinerja tinggi seperti Tesla Model S Plaid dapat melaju dari 0 hingga 60 dalam waktu kurang dari dua detik-lebih cepat dari yang bisa dilakukan oleh mobil sport.
![]() |
sumber: besen-group.com |
Mesin bertenaga gas, sebaliknya, cenderung menghasilkan tenaga dalam peningkatan yang lebih bertahap yang menurut banyak penggemar menarik. Suara mesin dan tindakan mengganti gigi memberikan pengalaman berkendara yang mendalam yang masih sangat dihargai oleh banyak pengemudi. Mesin dengan putaran tinggi dan transmisi manual memberikan lapisan keterlibatan tambahan, yang saat ini kurang ditawarkan oleh EV, dengan pengoperasian yang hampir senyap dan drivetrain satu gigi.
Penanganan dan Dinamika Mengemudi
Berat paket baterai, yang ditempatkan di lantai mobil, memberikan pusat gravitasi yang rendah pada EV. Desain ini meningkatkan kemampuan menikung dengan mengurangi body roll dan meningkatkan stabilitas. Hal ini memungkinkan EV memiliki penanganan yang lebih baik daripada kendaraan bertenaga listrik. Berat paket baterai didistribusikan secara merata ke seluruh bagian mobil listrik sehingga menghasilkan dinamika berkendara yang seimbang yang membuat mobil listrik lincah dan gesit.
Namun, beratnya baterai EV juga bisa menjadi kerugian. Kendaraan yang lebih berat mungkin terasa kurang gesit dan lebih tidak praktis saat mengemudi secara agresif. Di sisi lain, mobil bertenaga gas umumnya lebih ringan, terutama model sport yang dirancang untuk performa, menawarkan penanganan yang lebih tajam dan rasa yang lebih terhubung di jalan.
Pengalaman Berkendara dan Pengisian Bahan Bakar/Pengisian Ulang
Intinya adalah kendaraan bertenaga gas masih memiliki keunggulan dalam hal jarak tempuh. Tangki bensin pada kendaraan tradisional juga memungkinkan pengguna untuk melakukan perjalanan sejauh 300 hingga 400 mil dengan tangki penuh dan mengisi bahan bakar dalam hitungan menit di sebagian besar pom bensin. Hal ini bisa sangat berguna dalam perjalanan jauh atau di daerah dengan jaringan pengisi daya yang jarang.
Jangkauan umumnya semakin baik pada EV - beberapa model telah menempuh jarak lebih dari 400 mil - tetapi tantangan di dunia nyata masih ada terkait berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya dan berapa banyak stasiun yang ada. Meskipun jaringan pengisian daya cepat semakin meluas, mengisi ulang daya mobil listrik biasanya membutuhkan waktu lebih lama daripada mengisi bahan bakar mobil bertenaga gas. Namun, untuk perjalanan harian dan berkendara di perkotaan, EV memberikan manfaat pengisian daya di rumah, sehingga Anda tidak perlu repot-repot pergi ke pom bensin.
Kebisingan dan Kenyamanan
Mobil listrik jauh lebih senyap daripada mobil bertenaga pembakaran, dan pengoperasian yang senyap itu merupakan keuntungan kenyamanan yang besar. Kebisingan kabin hampir tidak terdengar berkat tidak adanya getaran mesin pada mobil listrik. Kesenyapan ini memungkinkan pengalaman berkendara yang lebih santai, pengalaman yang lebih menyenangkan di lingkungan perkotaan, dan mengurangi rasa lelah di belakang kemudi.
Namun, ada juga yang menikmati umpan balik audio yang melekat pada mesin gas. Suara mesin yang bertenaga dan getaran yang menyertainya dapat meningkatkan rasa kecepatan dan kegembiraan, yang merupakan bagian integral dari pengalaman berkendara bagi para penggemar.
Perawatan dan Keandalan
Mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak dibandingkan mobil bertenaga gas, sehingga kebutuhan dan biaya perawatannya lebih rendah. Tidak ada penggantian oli, lebih sedikit cairan, lebih sedikit keausan pada sistem pengereman dengan pengereman regeneratif. Kesederhanaan tersebut meningkatkan keandalan dan menurunkan total biaya kepemilikan.
Meskipun mobil bertenaga gas lebih rumit, mobil ini memiliki keunggulan dalam hal infrastruktur servis yang mapan, dengan banyak mekanik yang terlatih untuk mengerjakan kendaraan ICE. Namun, mobil ini membutuhkan servis yang lebih rutin, termasuk penggantian oli, perbaikan transmisi, dan perawatan sistem pembuangan.
Kesimpulan
Pilihan antara mobil listrik dan mobil bertenaga gas dalam hal performa dan pengalaman berkendara pada akhirnya tergantung pada preferensi dan kebutuhan individu. Mobil listrik unggul dalam hal akselerasi, pengendalian, dan perawatan yang rendah, serta menawarkan pengalaman berkendara yang modern, senyap, dan efisien. Namun, mobil bertenaga gas terus menarik bagi para penggemar berkendara dengan pengiriman tenaga yang menarik, bobot yang lebih ringan, dan kenyamanan pengisian bahan bakar yang sudah tidak asing lagi. Seiring dengan kemajuan teknologi, kesenjangan antara kedua jenis kendaraan ini terus menyempit, menjanjikan perkembangan yang lebih menarik di dunia otomotif.
Kembali ke>>>> Mobil Listrik vs Mobil Gas: Mana yang Lebih Baik untuk Anda?