Keputusan antara membeli kendaraan listrik (EV) atau mobil bertenaga bensin melibatkan banyak faktor, tetapi biaya tetap menjadi salah satu yang paling signifikan. Mulai dari harga pembelian awal hingga biaya jangka panjang seperti bahan bakar, perawatan, dan nilai jual kembali, memahami implikasi finansial sangatlah penting. Artikel ini menguraikan perbedaan biaya antara mobil listrik dan mobil bensin untuk membantu konsumen membuat keputusan yang tepat.
Harga Pembelian Awal
Kendaraan listrik biasanya lebih mahal untuk dibeli daripada kendaraan gas. Kesenjangan harga ini terutama disebabkan oleh mahalnya baterai yang menjadi bahan bakar mobil listrik. Sebuah mobil listrik baru, misalnya, bisa berharga antara $10.000 hingga $20.000 lebih mahal daripada model bensin yang serupa. Namun, insentif dari pemerintah dapat menutupi perbedaannya. Banyak negara menawarkan kredit pajak, potongan harga, dan insentif lain yang dapat mengurangi biaya awal mobil listrik, terkadang hingga $7.500 di Amerika Serikat.
![]() |
sumber: ev-lectron.com |
Biaya Bahan Bakar
Mungkin salah satu keuntungan terbesar dari mobil listrik adalah biaya pengisian bahan bakar. Mengisi ulang mobil listrik jauh lebih murah daripada mengisi ulang tangki bensin. Mengisi daya kendaraan listrik rata-rata menghabiskan biaya sekitar $0,04 per mil, sementara mengisi bahan bakar kendaraan bertenaga gas menghabiskan biaya sekitar $0,13 per mil, tergantung pada harga bahan bakar. Hal ini dapat menghasilkan penghematan yang signifikan selama setahun. Sebagai contoh, mengendarai mobil listrik sejauh 15.000 mil per tahun dapat menghemat biaya sekitar $600 untuk listrik dibandingkan dengan $1.950 untuk bensin.
Biaya Perawatan
Kendaraan listrik juga lebih murah dalam hal perawatan. Kendaraan bertenaga gas memiliki mesin yang dikendalikan komputer yang rumit dan penuh dengan mesin bergerak yang perlu dirawat secara teratur, mulai dari penggantian oli dan busi hingga pekerjaan transmisi. Sebagai perbandingan, kendaraan listrik memiliki lebih sedikit komponen bergerak yang perlu diservis - dan tidak perlu mengganti oli. Sistem pengereman regeneratif pada mobil listrik juga mengurangi keausan rem. Menurut perkiraan industri, pemilik kendaraan listrik dapat menghemat hingga $1.000 per tahun untuk perawatan dibandingkan dengan pemilik mobil bensin.
Penyusutan dan Nilai Jual Kembali
Mobil listrik dan mobil bensin memiliki tingkat penyusutan yang berbeda. Kendaraan listrik umumnya terdepresiasi lebih cepat di masa lalu karena kekhawatiran akan masa pakai baterai dan menjadi usang karena teknologi. Namun seiring dengan kemajuan teknologi baterai dan meningkatnya permintaan mobil listrik, nilai jual kembali mobil listrik menjadi lebih tinggi. Model-model mobil listrik mempertahankan nilainya lebih baik dari sebelumnya. Mobil bensin, di sisi lain, secara tradisional memiliki kurva depresiasi yang relatif stabil, tetapi masalah seputar harga bahan bakar di masa depan dan peraturan lingkungan dapat berdampak pada nilai jual kembali dalam jangka panjang.
Biaya Asuransi
Tarif asuransi untuk mobil listrik umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan mobil bensin. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya perbaikan komponen khusus mobil listrik, terutama penggantian baterai. Namun kesenjangan dalam biaya asuransi semakin mengecil, karena semakin banyak perusahaan asuransi yang semakin nyaman dengan perbaikan mobil listrik. Dan mencari-cari harga asuransi yang kompetitif dapat membantu menekan biaya-biaya tersebut.
Penghematan Jangka Panjang dan Total Biaya Kepemilikan
Mobil listrik dimulai dengan harga yang lebih mahal, tetapi setelah lima hingga 10 tahun, ketika menghitung total biaya kepemilikan, mobil listrik sering kali menjadi yang teratas. Identifikasi penghematan bahan bakar dan biaya perawatan mendorong penghematan jangka panjang. Selain itu, seiring dengan kemajuan teknologi baterai dan peningkatan produksi, harga pembelian awal mobil listrik diperkirakan akan terus menurun.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Consumer Reports, pemilik mobil listrik dapat menghemat antara $6.000 hingga $10.000 selama masa pakai kendaraan mereka dibandingkan dengan pemilik mobil bertenaga gas. Penghematan tersebut terutama berasal dari biaya bahan bakar dan perawatan yang lebih rendah.
Kesimpulan
Meskipun mobil listrik biasanya memiliki harga pembelian awal yang lebih tinggi, mobil listrik menawarkan penghematan yang substansial dalam hal bahan bakar dan biaya perawatan. Insentif pemerintah semakin mengurangi kesenjangan biaya, membuat mobil listrik menjadi pilihan yang semakin menarik. Meskipun biaya asuransi dan tingkat penyusutan menjadi pertimbangan, potensi penghematan jangka panjang dan manfaat lingkungan membuat mobil listrik menjadi pilihan yang hemat biaya bagi banyak pengemudi. Seiring dengan perkembangan teknologi, perbedaan biaya antara mobil listrik dan mobil berbahan bakar gas kemungkinan besar akan berkurang, menjadikan mobil listrik sebagai masa depan transportasi yang terjangkau dan berkelanjutan.
Kembali ke>>>> Mobil Listrik vs Mobil Gas: Mana yang Lebih Baik untuk Anda?