Saat membeli kendaraan, depresiasi adalah salah satu faktor yang paling penting untuk dipertimbangkan. Penyusutan mengacu pada penurunan nilai yang dialami mobil dari waktu ke waktu, dan ini dapat berdampak signifikan pada total biaya kepemilikan. Sementara mobil mewah membanggakan fitur-fitur kelas atas dan merek premium, mobil murah menawarkan keterjangkauan dan kepraktisan. Namun, kategori mana yang memiliki nilai lebih baik dalam jangka panjang? Mari bandingkan tingkat penyusutan mobil mewah dan mobil murah untuk menentukan mana yang merupakan investasi yang lebih baik.
Apa Itu Penyusutan Mobil?
Begitu mobil baru keluar dari dealer, nilainya mulai turun. Sekitar 20-30% dari nilai mobil baru akan hilang pada tahun pertama dan 50% nilainya akan hilang dalam 5 tahun pertama. Penyusutan ditentukan oleh sejumlah faktor - seperti reputasi merek, permintaan, biaya perawatan, jarak tempuh, dan kemajuan teknologi.
![]() |
sumber: creativefabrica.com |
Mobil mewah dan mobil murah mengalami penyusutan secara berbeda karena target audiens, posisi pasar, dan biaya operasionalnya. Mari kita bahas perbedaan-perbedaan ini secara mendetail.
Bagaimana Mobil Mewah Terdepresiasi
Mobil-mobil dari BMW, Mercedes-Benz, Audi, dan Lexus dianggap sebagai mobil mewah. Namun, seperti kebanyakan hal dalam hidup, fitur-fitur premium tersebut memiliki harga yang mahal dalam hal penyusutan:
- Penurunan Awal yang Curam - Mobil premium mengalami penurunan nilai yang sangat besar, biasanya berkisar antara 40-50% lebih rendah dari harga setelah 3 tahun. Alasannya adalah karena ketika produk, terutama mobil, diproduksi, konsumen cenderung lebih memilih model terbaru dengan fitur-fitur modern, sehingga membuat model sebelumnya kurang diminati.
- Perawatan yang Mahal - Mobil mewah membutuhkan perawatan khusus dan perbaikan yang mahal, yang membuat calon pembeli mobil bekas takut dan merusak nilai jual kembali.
- Evolusi Teknologi yang Cepat - Kendaraan mewah cenderung menampilkan teknologi baru dengan kecepatan yang lebih cepat daripada segmen kendaraan lainnya, membuat model sebelumnya menjadi basi dan menurunkan nilainya secara signifikan.
- Berkurangnya Permintaan Pasar - Semakin sedikit orang yang mau membeli dan merawat kendaraan mewah, sehingga lebih sulit untuk menjualnya kembali.
Terlepas dari kekurangan ini, merek-merek mewah tertentu seperti Lexus dan Porsche cenderung mempertahankan nilainya dengan lebih baik karena keandalan dan reputasi merek yang kuat. Selain itu, beberapa model langka atau edisi terbatas bahkan dapat meningkat nilainya seiring waktu.
Bagaimana Mobil Murah Terdepresiasi
Toyota Corolla, Honda Civic, dan Hyundai Elantra adalah contoh mobil hemat yang memberikan nilai maksimum dalam hal harga, efisiensi bahan bakar, dan ketergantungan. Berikut adalah beberapa cara yang membedakannya dengan mobil mewah dalam hal dinamika penyusutan:
- Penyusutan Awal yang Lebih Lambat - Mobil hemat kehilangan nilai lebih sedikit sejak awal dibandingkan dengan mobil mewah, kehilangan 10-15% per tahun dibandingkan dengan penurunan nilai yang tinggi yang terlihat pada model kelas atas.
- Permintaan yang Lebih Tinggi di Pasar Bekas - Mobil bekas yang hemat bahan bakar dan minim perawatan juga cenderung memiliki nilai yang lebih baik. Salah satu alasan utamanya adalah karena selalu ada permintaan yang lebih tinggi di pasar mobil bekas.
- Biaya Perawatan Lebih Rendah - Mobil-mobil ini memiliki perawatan yang lebih rendah dan lebih murah dibandingkan dengan mobil mewah, yang membuatnya menjadi pilihan yang jauh lebih aman bagi pembeli mobil bekas.
- Ketergantungan Jangka Panjang - Model termurah cenderung berasal dari Toyota dan Honda, yang sering dikenal karena umurnya yang panjang, sehingga meningkatkan nilai jual kembali.