Blogger Jateng

Kenyamanan dan Infrastruktur Pengisian Daya untuk Mobil Listrik vs SPBU

Seiring dengan semakin populernya kendaraan listrik (EV), pembicaraan seputar kenyamanan dan infrastruktur pengisian daya dibandingkan dengan pom bensin tradisional menjadi semakin populer. Meskipun EV menawarkan manfaat ramah lingkungan dan biaya operasional yang lebih rendah, kekhawatiran tentang waktu pengisian daya dan ketersediaan infrastruktur tetap ada. Artikel ini membahas bagaimana infrastruktur pengisian daya EV dibandingkan dengan SPBU dalam hal kenyamanan, aksesibilitas, dan potensi masa depan.

Aksesibilitas dan Ketersediaan

Orang Amerika jauh lebih akrab dengan pom bensin yang ada di mana-mana - ada lebih dari 145.000 di Amerika Serikat - dibandingkan dengan pengisi daya listrik. Mereka memiliki waktu pengisian bahan bakar yang cepat, seringkali hanya beberapa menit. Dan keberadaannya yang ada di mana-mana di sepanjang jalan raya dan di pusat-pusat kota berarti pengemudi hanya perlu mengambil jalan memutar untuk mencari bahan bakar.

sumber: emobilitysimplified.com

Pengisi daya mobil listrik, di sisi lain, masih mengejar ketertinggalan. Ada lebih dari 61.000 stasiun pengisian daya publik dan sekitar 160.000 port pengisian daya, menurut Departemen Energi AS. Meskipun jumlah ini berkembang pesat, namun jumlahnya masih kurang dari setengah jumlah SPBU. Namun, stasiun pengisian daya dapat ditempatkan secara strategis di tempat-tempat yang lebih nyaman (seperti pusat perbelanjaan, tempat kerja, dan tempat tinggal) juga dapat dengan mudah meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Pengemudi dapat mengisi daya kendaraan mereka saat menjalankan tugas atau di tempat kerja, sehingga dapat menyisipkan waktu pengisian daya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Mengisi daya vs Mengisi Bahan Bakar

Mengisi daya mobil listrik dapat memakan waktu lebih lama daripada mengisi bahan bakar, yang merupakan salah satu perbedaan terbesar di antara kedua aktivitas tersebut. Mengisi tangki bensin biasanya membutuhkan waktu paling lama lima menit. Namun, waktu pengisian daya mobil listrik bervariasi berdasarkan jenis pengisi daya:

  • Pengisi Daya Level 1: Outlet rumah tangga biasa; sekitar 2-5 mil jarak tempuh per jam
  • Pengisi Daya Level 2: Ditemukan di rumah-rumah dan tempat umum, mereka menyediakan jarak tempuh 10-60 mil per jam.
  • Pengisi Daya Cepat DC: Mengisi daya hingga 80% dalam 20-40 menit.

Meskipun pengisi daya cepat secara signifikan mengurangi waktu pengisian daya, namun belum tersedia di mana-mana seperti SPBU. Meskipun demikian, kemampuan untuk mengisi daya di rumah semalaman menawarkan kenyamanan yang tak tertandingi, sehingga tidak perlu melakukan perjalanan khusus untuk mengisi bahan bakar.

Pertimbangan Perjalanan Jarak Jauh

SPBU masih jauh lebih nyaman ketika melakukan perjalanan jauh, karena jumlahnya jauh lebih banyak daripada supercharger dan Anda tidak perlu menunggu lama. Pengemudi mobil listrik harus merencanakan rute mereka berdasarkan ketersediaan stasiun pengisian daya, yang bisa berarti pemberhentian yang lebih lama. Namun, program-program seperti jaringan Tesla Supercharger dan perluasan Electrify America dengan cepat mengubahnya. Jaringan ini menyediakan pengisian daya berkecepatan tinggi di sepanjang koridor perjalanan utama, membuat perjalanan jarak jauh EV menjadi lebih layak dari sebelumnya.

Biaya dan Dampak Lingkungan

Listrik biasanya lebih murah daripada bensin saat mengisi daya mobil listrik. Mengisi daya di rumah selama jam-jam di luar jam sibuk dapat memangkas biaya dibandingkan bahan bakar konvensional. Bonus lainnya adalah biaya perawatan yang lebih rendah, karena mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak daripada kendaraan konvensional dan tidak memerlukan penggantian oli.

Mobil listrik juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan: Tidak ada emisi gas buang zat berbahaya yang merupakan salah satu penyumbang polusi udara dan gas rumah kaca. Infrastruktur pengisian daya yang didukung oleh energi terbarukan semakin memperkuat manfaat lingkungan ini.

Prospek Masa Depan

Dunia infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik sangat cerah. Insentif pemerintah, investasi swasta, dan kemajuan teknologi pengisian daya mempercepat ekspansi. Target pemerintahan Biden untuk memasang 500.000 stasiun pengisian daya di seluruh negeri pada tahun 2030 merupakan awal yang baik untuk menyamai SPBU.

Ditambah lagi, kemajuan seperti teknologi pengisian daya ultra-cepat, pengisian daya nirkabel, dan sistem kendaraan-ke-kisi-kisi akan semakin meningkatkan kenyamanan. Seiring dengan kemajuan teknologi baterai, mobil listrik akan mampu menempuh jarak yang lebih jauh sebelum pengisian daya.

Kesimpulan

Meskipun SPBU saat ini masih unggul dalam hal kenyamanan untuk pengisian bahan bakar cepat dan perjalanan jarak jauh, infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik berkembang pesat. Kemampuan untuk mengisi daya di rumah, dikombinasikan dengan perluasan jaringan pengisian daya cepat, menjembatani kesenjangan kenyamanan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan infrastruktur, mobil listrik akan menjadi sama nyamannya, bahkan lebih nyaman dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin. Transisi dari SPBU ke jaringan pengisian daya menunjukkan pergeseran menuju masa depan transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Kembali ke>>>> Mobil Listrik vs Mobil Gas: Mana yang Lebih Baik untuk Anda?