Blogger Jateng

Tantangan dalam Mengembangkan Aplikasi Web Progresif

Progressive Web Apps (PWA) mewakili pendekatan modern untuk pengembangan web, menawarkan pengalaman pengguna yang optimal dengan menggabungkan yang terbaik dari aplikasi web dan seluler. PWA dapat diakses melalui browser, tetapi juga menyediakan fungsionalitas offline, notifikasi push, dan fitur-fitur lain yang biasanya terkait dengan aplikasi seluler asli. Terlepas dari berbagai manfaatnya, para pengembang sering kali menghadapi berbagai tantangan saat membangun PWA. Hambatan ini dapat berasal dari keterbatasan teknis, desain, dan platform yang membutuhkan pertimbangan dan penyelesaian yang cermat. Artikel ini menyoroti beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam pengembangan PWA.

1. Kompatibilitas dan Standardisasi Browser

Kompatibilitas Lintas Browser Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan Aplikasi Web Progresif. Aplikasi web progresif menggunakan teknologi web modern seperti Service Workers, Web App Manifes, dan Push Notifications yang tidak sepenuhnya didukung di semua browser. Chrome dan Firefox memiliki dukungan teknologi yang mapan untuk semua teknologi ini, namun, yang lain seperti Internet Explorer atau Safari mungkin tidak mendukung kerangka kerja PWA secara keseluruhan, atau mereka mungkin hanya memiliki implementasi parsial atau ketinggalan zaman. Perbedaan ini dapat menyebabkan perilaku yang tidak konsisten di berbagai platform, sehingga lebih sulit untuk menjamin pengalaman pengguna yang mulus.

sumber: devinterface.com

Selain itu, seiring dengan perkembangan ekosistem web, standar baru untuk PWA dapat muncul, yang selanjutnya dapat mempersulit proses pengembangan. Pengembang harus selalu mengikuti perkembangan rilis peramban terbaru dan terus menguji aplikasi mereka di berbagai lingkungan untuk memastikan aplikasi berfungsi secara optimal.

2. Fitur dan Kemampuan Perangkat Terbatas

Aplikasi seluler asli terintegrasi secara mendalam dengan sistem operasi dan memiliki akses ke berbagai fitur khusus perangkat. PWA tidak bergantung pada platform dan dapat berjalan di mana saja dengan keterbatasan fitur perangkat keras. Sebagai contoh, PWA mungkin mengalami kesulitan dengan fitur-fitur seperti Bluetooth, NFC, dan pelacakan GPS yang akurat, yang dieksploitasi oleh aplikasi asli tanpa hambatan.

Meskipun kemampuan PWA telah berkembang, masih ada beberapa area di mana aplikasi asli mengungguli mereka. Perbedaan ini dapat menjadi tantangan tersendiri ketika membangun aplikasi yang membutuhkan fitur perangkat canggih atau ketika mencoba untuk mencapai pengalaman yang mirip dengan aplikasi asli. Mengatasi keterbatasan ini mungkin melibatkan solusi kreatif atau menemukan cara untuk menurunkan fungsionalitas dengan baik untuk fitur yang kurang didukung.

3. Optimalisasi Kinerja

Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian ANNIE, performa adalah salah satu elemen kunci yang menentukan kepuasan pengguna, dan PWA harus memberikan performa yang bagus pada berbagai perangkat (dan memang, banyak pengguna yang menggunakan ponsel yang lebih tua atau kurang bertenaga). PWA bekerja keras untuk memuat dengan cepat (bahkan saat offline), tetapi kenyataannya performa bisa jadi sulit untuk dioptimalkan. Pemeliharaan dan Kinerja: Tidak seperti situs web, aplikasi tidak bisa langsung menjangkau pengguna dalam hitungan detik, mereka perlu menyimpan cache, mengoptimalkan gambar, dan memastikan aplikasi berjalan seefisien mungkin pada perangkat dengan tingkat pemrosesan dan memori yang berbeda.

Selain itu, PWA mengandalkan Service Workers untuk dukungan offline, tetapi jika tidak diimplementasikan dengan benar, hal ini dapat menyebabkan kemacetan kinerja. Sebagai contoh, caching yang tidak dikelola dengan baik dan permintaan jaringan yang berlebihan dapat menyebabkan penundaan atau bahkan kerusakan. Pengembang harus berhati-hati dalam menyempurnakan PWA untuk memastikan PWA berjalan secara efisien pada perangkat kelas atas dan kelas bawah.

4. Keterbatasan Pemberitahuan Push

Salah satu kemampuan yang tentu saja menambah daya tarik ini adalah Notifikasi Push yang memungkinkan bisnis untuk melibatkan kembali pengguna meskipun aplikasi sedang tidak digunakan. Namun ada beberapa tantangan dalam menerapkan pemberitahuan push pada PWA. Sebagai contoh, meskipun ada dukungan untuk pemberitahuan push di PWA, namun dukungan ini terbatas pada browser tertentu (seperti Chrome dan Firefox), sehingga tidak bersifat universal. Selain itu, pengguna harus memberikan izin eksplisit untuk pemberitahuan, dan beberapa orang mungkin ragu-ragu untuk mengaktifkannya, terutama untuk situs web yang tidak mereka kunjungi secara teratur.

Selain itu, mengimplementasikan notifikasi push untuk PWA membutuhkan pengaturan pekerja layanan, yang bisa jadi rumit bagi pengembang yang masih awam dengan teknologi ini. Notifikasi push juga dapat menjadi gangguan potensial jika tidak dikelola dengan hati-hati, yang mengarah pada kelelahan pengguna dan pada akhirnya memilih untuk berhenti berlangganan.

5. Penerimaan dan Distribusi Toko Aplikasi

Aplikasi asli memiliki keunggulan utama dalam hal distribusi karena adanya toko aplikasi asli seperti Google Play dan Apple App Store. Tetapi distribusi PWA berbeda. Meskipun PWA dapat diinstal dari browser, mereka tidak terdaftar dalam daftar aplikasi di toko aplikasi secara otomatis; sehingga membatasi visibilitas dan penemuan.

Untuk bisnis yang mengandalkan toko aplikasi untuk distribusi dan menghasilkan pendapatan, keterbatasan ini mungkin menjadi tantangan yang cukup besar. Selain itu, beberapa toko aplikasi, seperti Apple App Store, memiliki pedoman yang ketat untuk menerima aplikasi, dan PWA mungkin tidak selalu memenuhi persyaratan ini, terutama yang berkaitan dengan fitur-fitur yang mirip dengan aplikasi asli atau ekspektasi kinerja.

6. Pertimbangan Keamanan

Pengembangan web selalu memiliki masalah keamanan dan tidak terkecuali PWA. Karena Service Workers memainkan peran penting dalam PWA, penting untuk memastikan bahwa pengembang mengimplementasikan Service Workers dengan cara yang aman agar tidak membuka aplikasi web progresif terhadap serangan. Selain itu, PWA dengan protokol keamanan hanya berfungsi melalui koneksi HTTPS, dan protokol keamanan yang tidak diimplementasikan dengan baik dapat membuat pengguna rentan terhadap pembobolan data atau risiko keamanan lainnya.

Mengamankan penyimpanan data offline dan memastikan bahwa informasi sensitif terlindungi dengan baik saat aplikasi berjalan secara offline dapat menjadi hal yang rumit. Pengembang juga harus memastikan bahwa PWA mereka mematuhi peraturan dan standar privasi, yang menambah lapisan kompleksitas lainnya.

Kesimpulan

Meskipun Aplikasi Web Progresif menawarkan banyak keuntungan dalam hal pengalaman pengguna dan kinerja, namun aplikasi ini juga memiliki serangkaian tantangan unik yang harus diatasi oleh para pengembang. Mulai dari memastikan kompatibilitas lintas browser dan mengoptimalkan kinerja hingga menavigasi keterbatasan dalam fitur perangkat dan keamanan, pengembangan PWA membutuhkan perhatian yang cermat terhadap detail dan pendekatan proaktif. Dengan mengikuti perkembangan teknologi yang muncul, menguji secara menyeluruh di berbagai lingkungan, dan memanfaatkan praktik terbaik untuk pengembangan PWA, pengembang dapat mengatasi hambatan ini dan memberikan PWA berkualitas tinggi yang menawarkan pengalaman yang mulus kepada pengguna.