Dalam lanskap digital yang berkembang pesat saat ini, langkah-langkah keamanan siber yang kuat menjadi lebih penting dari sebelumnya. Di antaranya, pencatatan dan pemantauan merupakan komponen penting dari strategi keamanan yang efektif. Namun, pencatatan dan pemantauan yang tidak memadai masih menjadi masalah yang merajalela, membuat organisasi rentan terhadap pelanggaran data, kegagalan sistem, dan pelanggaran kepatuhan. Artikel ini membahas penyebab, konsekuensi, dan strategi mitigasi untuk pencatatan dan pemantauan yang tidak memadai.
Apa yang dimaksud dengan Pencatatan dan Pemantauan?
Pencatatan berarti mengumpulkan dan menyimpan data tentang peristiwa yang terjadi di lingkungan TI organisasi. Hal ini bisa berasal dari tindakan pengguna, peristiwa sistem, lalu lintas jaringan, dan aktivitas aplikasi. Yang pertama kemudian mewakili pemantauan, yang merupakan proses menganalisis log ini secara real-time atau retrospektif untuk mengidentifikasi pola, anomali, atau potensi ancaman keamanan. Jika digabungkan, keduanya membantu organisasi mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons insiden dengan lebih cepat.
![]() |
sumber: slideshare.net |
Penyebab Penebangan dan Pemantauan yang Tidak Memadai
Beberapa faktor yang menyebabkan penebangan dan pemantauan yang tidak memadai, antara lain:
1. Kurangnya Kesadaran: Banyak organisasi yang meremehkan pentingnya pencatatan dan pemantauan, dan menganggapnya sebagai hal yang kedua setelah tindakan keamanan lain seperti firewall dan perangkat lunak antivirus.
2. Keterbatasan Sumber Daya: Banyak bisnis yang tidak memiliki anggaran atau personil untuk melakukan pencatatan yang ekstensif.
3. Kompleksitas Lingkungan TI: Ekosistem TI modern yang ditandai dengan komputasi awan, lingkungan hibrida, dan perangkat IoT membuat proses pencatatan menjadi rumit, karena mendapatkan data dari sumber yang heterogen bukanlah pekerjaan yang mudah.
4. Kesalahan Konfigurasi: Kesalahan konfigurasi kerangka kerja pencatatan dapat menyebabkan pengumpulan data yang tidak lengkap atau pencatatan yang tidak tepat, sehingga membuat catatan menjadi tidak berharga.
5. Volume Data yang Terlalu Banyak: Terlalu banyak data log yang masuk sekaligus dapat membebani tim dan berisiko peringatan tidak diketahui atau anomali diabaikan.
Dampak dari Pencatatan dan Pemantauan yang Tidak Memadai
Konsekuensi dari pencatatan dan pemantauan yang tidak memadai dapat menjadi bencana besar:
1. Kurangnya Deteksi Ancaman yang Tepat Waktu: Pelaku kejahatan dapat terus beroperasi tanpa diketahui tanpa adanya pemantauan, atau sistem yang disusupi atau menyimpang dapat tidak diketahui untuk jangka waktu yang lama, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan yang lebih parah sebelum terdeteksi.
2. Risiko Kepatuhan: Kerangka kerja peraturan seperti GDPR, HIPAA, dll., membutuhkan praktik pencatatan dan pemantauan yang kuat. Kegagalan untuk mematuhinya dapat menyebabkan hukuman dan konsekuensi hukum yang signifikan.
3. Kerusakan Reputasi: Pelanggaran data dan pemadaman listrik yang berkepanjangan menghancurkan kepercayaan pelanggan dan mengotori reputasi organisasi.
4. Gangguan Operasional: Tanpa pencatatan yang memadai, akar masalah mungkin tidak terdeteksi sehingga menyebabkan waktu henti yang berkepanjangan dan memengaruhi produktivitas.
5. Peningkatan Biaya: Kegagalan untuk mendeteksi dan memitigasi insiden dengan segera sering kali mengakibatkan biaya remediasi yang lebih tinggi dan potensi kerugian finansial.
Strategi Mitigasi
Mengatasi penebangan dan pemantauan yang tidak memadai membutuhkan pendekatan multi-segi:
1. Membuat Kebijakan Pencatatan dan Pemantauan: Buat kebijakan pencatatan yang menguraikan apa yang harus dicatat, berapa lama disimpan, dan akses untuk mencatat. Hal ini akan membantu dalam memenuhi standar industri dan persyaratan peraturan.
2. Gunakan Pencatatan Terpusat: Sistem agregasi log, seperti produk Security Information and Event Management (SIEM), dapat memusatkan log dari berbagai lokasi untuk memudahkan analisis.
3. Catat Apa yang Penting: Tentukan sistem dan aplikasi apa yang penting bagi misi organisasi, dan pastikan pencatatan telah disiapkan untuk sistem dan aplikasi tersebut.
4. Otomatiskan Pemantauan dan Peringatan: Manfaatkan alat pemantauan dan peringatan otomatis untuk memindai log untuk aktivitas yang mencurigakan secara real time.
5. Tinjau dan Audit Log Secara Teratur: Lakukan tinjauan dan audit secara berkala untuk memastikan bahwa sistem pencatatan beroperasi sebagaimana mestinya dan mengidentifikasi kesenjangan.
6. Berinvestasi dalam Pelatihan: Latih staf TI untuk memahami log dengan lebih baik, mengidentifikasi ancaman, dan merespons dengan tepat.
7. Memanfaatkan Intelijen Ancaman: Mengintegrasikan umpan intelijen ancaman ke dalam sistem pemantauan untuk tetap mendapatkan informasi tentang ancaman dan kerentanan yang muncul.
Kesimpulan
Pencatatan dan pemantauan yang tidak memadai merupakan kerentanan penting dalam lanskap keamanan siber saat ini. Dengan memahami penyebab dan konsekuensinya serta menerapkan strategi mitigasi yang kuat, organisasi dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan mereka untuk mendeteksi dan merespons insiden. Investasi proaktif dalam pencatatan dan pemantauan tidak hanya memperkuat postur keamanan organisasi, tetapi juga memastikan kepatuhan, ketahanan operasional, dan kepercayaan pelanggan. Di era di mana ancaman siber tidak dapat dihindari, kemampuan untuk memantau dan merespons secara efektif dapat membuat perbedaan antara pemulihan yang cepat dan kegagalan besar.
Kembali ke>>>> Kerentanan Web Umum: Gambaran Umum