Blogger Jateng

Menyiapkan Lingkungan Pengembangan Lokal

Lingkungan pengembangan lokal adalah pengaturan standar bagi pengembang untuk membangun, menguji, dan men-debug aplikasi sebelum penerapan; Lingkungan lokal yang berfungsi dengan baik akan sangat mengurangi risiko, menjamin kualitas kode, dan meningkatkan produktivitas Anda. Panduan ini akan memandu Anda melalui seluruh proses konfigurasi lingkungan pengembangan lokal, menjelaskan alat yang Anda perlukan, cara mengaturnya, dan mengikuti praktik terbaik.

Langkah 1: Pilih Sistem Operasi Anda

Memilih OS yang cocok untuk lingkungan pengembangan Anda sangat bergantung pada proyek dan selera Anda. Pilihan yang populer meliputi:
  • Windows: Ramah pengguna dan serbaguna, baik untuk . NET dan Formulir Windows atau Aplikasi berbasis Windows.
  • macOS: Favorit di antara para pengembang yang bekerja dengan perangkat berbasis iOS, macOS, atau Unix.
  • Linux: Karena sifatnya yang open-source dan kompatibilitas silang dengan sistem berbasis Unix, Linux dapat menjadi pilihan yang tepat untuk proyek-proyek open-source dan pengembangan sisi server.
sumber: linkedin.com

Langkah 2: Instal Editor Kode/IDE

Memilih editor kode atau lingkungan pengembangan terintegrasi (IDE) yang sesuai sangatlah penting. Kemudian pikirkan hal berikut ini:
  • VS Code: Editor kode yang ringan dan dapat diperluas dengan dukungan plugin bahasa yang sangat baik.
  • JetBrains IDE: Intellij IDEA, PyChar, Webstorm untuk proyek-proyek khusus bahasa.
  • Sublime Text: Editor kode super minimalis untuk pekerjaan cepat.
Pastikan editor yang Anda pilih mendukung bahasa pemrograman Anda dan terintegrasi dengan baik dengan sistem kontrol versi dan alat debug.

Langkah 3: Instal Alat Kontrol Versi

Kontrol Versi, alat yang berharga untuk kerja tim dan proyek pengkodean solo. GIT adalah sistem pengontrolan versi yang paling dicari dan banyak digunakan. Untuk memulai:
  1. Instal Git: Dapatkan dari git-scm. com.
  2. Miliki Repositori: Gunakan Github, Gitlab, atau Bitbucket untuk repositori kode Anda.
  3. Perintah Git: Kemudian pelajari beberapa perintah git.

Langkah 4: Membuat runtime auparavant baru

Berdasarkan proyek Anda, Anda mungkin harus menginstal lingkungan runtime tertentu:
  • Node. js: Untuk aplikasi JavaScript dan TypeScript.
  • Python: Untuk program yang ditulis dengan Python.
  • Java: Jika Anda berencana menjalankan aplikasi Java, instal Java Development Kit (JDK).
  • Ruby: Untuk mengembangkan Ruby on Rails.
Jika Anda menggunakan Node, cobalah pengelola versi seperti nvm.js, pyenv untuk Python, rbenv untuk Ruby, dan sebagainya untuk mengelola banyak versi dengan nyaman.

Langkah 5: Menambahkan Dependensi dan Manajer Paket

Manajer paket dan tujuannya untuk memudahkan manajemen ketergantungan. Instal yang tepat berdasarkan tumpukan teknologi Anda:
  • npm atau Yarn: Untuk JavaScript.
  • pip: Untuk Python.
  • Maven atau Gradle: Untuk Java.
  • Gem: Untuk Ruby.
Buat file package.json atau requirements.txt untuk mengontrol ketergantungan. 

Langkah 6: Menyiapkan Basis Data

Jika proyek Anda membutuhkan penyimpanan data, instal sistem basis data secara lokal. Opsi yang populer meliputi:
  • MySQL: Basis data relasional untuk data terstruktur.
  • PostgreSQL: Basis data relasional sumber terbuka yang kuat.
  • MongoDB: Basis data NoSQL untuk data tidak terstruktur.
Gunakan alat manajemen basis data seperti phpMyAdmin, DBeaver, atau pgAdmin untuk menyederhanakan interaksi dengan basis data Anda.

Langkah 7: Mengkonfigurasi Server Web

Server web merupakan persyaratan dasar untuk menjalankan, mengembangkan, dan menguji aplikasi web secara lokal. Pilihannya meliputi:
  • Apache: Server web klasik untuk PHP dan aplikasi serupa.
  • Nginx: Server aplikasi web berkinerja tinggi
  • Alat-alat hos lokal: Alat-alat seperti paket XAMPP atau MAMP Apache, MySQL, PHP.

Langkah 8: Menyiapkan Alat Debugging dan Pengujian

  • Alat Bantu Peramban (Browser DevTools): Alat bawaan untuk debugging front-end di peramban.
  • Postman: Untuk pengujian API.
  • Kerangka Kerja Pengujian Unit: Seperti Jest (JavaScript), PyTest (Python), dan JUnit (Java).

Langkah 9: Mengotomatiskan dengan Alat Bantu Pengembangan

Mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang menggunakan alat bantu seperti:
  • Webpack: Untuk memaketkan aset dalam proyek JavaScript.
  • Gulp: Untuk mengotomatiskan alur kerja.
  • Docker: Untuk mengkontainerisasi lingkungan pengembangan Anda untuk memastikan konsistensi di seluruh sistem.

Langkah 10: Ikuti Praktik Terbaik

Ikuti praktik terbaik ini untuk mendapatkan pengalaman pengembangan yang lancar:
  1. Gunakan Variabel Lingkungan: Gunakan untuk menyimpan informasi sensitif dengan aman. file env.
  2. Susun Proyek Anda: Buatlah struktur direktori yang tepat.
  3. Tuliskan Pengaturan Anda: Sediakan README untuk kontributor lain.
Langkah-langkah ini akan membantu Anda menciptakan lingkungan pengembangan lokal yang efisien, terukur, dan lokal untuk proyek Anda. Selalu perbarui alat dan praktik Anda untuk mengimbangi teknologi pengembangan baru.

baca juga>>>