Blogger Jateng

Mengintegrasikan GraphQL dengan Kerangka Kerja Frontend

GraphQL, bahasa kueri sumber terbuka untuk API, adalah cara populer untuk mengambil data karena efisiensi, fleksibilitas, dan kemampuannya. GraphQL hanya menggunakan satu titik akhir untuk mengambil data yang Anda inginkan, tidak seperti REST API yang bekerja pada beberapa titik akhir. Hal ini mengurangi pengambilan data yang tidak perlu, menyederhanakan interaksi antara front end dan back end. Ketika digunakan dengan kerangka kerja frontend modern, GraphQL memberikan peningkatan kinerja, pemeliharaan, dan pengalaman pengembang pada aplikasi Anda. artikel ini membahas praktik dan strategi terbaik untuk mengintegrasikan GraphQL dengan kerangka kerja frontend yang populer seperti React, Angular, dan Vue.js.

Manfaat Menggunakan GraphQL dalam Kerangka Kerja Frontend

  1. Pengambilan Data yang Tepat: Dengan GraphQL, pengembang hanya dapat meminta informasi yang mereka butuhkan dalam aplikasi, yang berarti lebih sedikit data yang harus dikirim ke server.
  2. Kenyamanan Pembaruan Waktu Nyata: Langganan GraphQL menyediakan pembaruan data secara real-time, sehingga ideal untuk aplikasi yang membutuhkan aliran data langsung.
  3. Fleksibilitas: Dengan langganan GraphQL, Anda menjadi fleksibel karena Anda dapat menampilkan data dari berbagai sumber daya sekaligus, sehingga mengurangi kebutuhan Anda untuk membuat titik akhir backend yang kompleks.
  4. Produktivitas Pengembang: Sistem tipe dan kemampuan introspeksi GraphQL menyederhanakan debugging dan pengembangan.
sumber: medium.com

Memasukkan GraphQL ke dalam React

Framework JavaScript deklaratif seperti React juga populer dan dapat digunakan bersama dengan GraphQL melalui library seperti Apollo Client dan Relay.

Integrasi Klien Apollo

1. Instalasi: Mulailah dengan menginstal Apollo Client dan dependensinya:

npm install @apollo/client graphql

2. Siapkan ApolloProvider: Bungkus aplikasi React Anda dan konfigurasikan Apollo Client:

import { ApolloClient, InMemoryCache, ApolloProvider } from '@apollo/client';

const client = new ApolloClient({
  uri: 'https://your-graphql-endpoint.com/graphql',
  cache: new InMemoryCache(),
});

function App() {
  return (
    <ApolloProvider client={client}>
      <YourApp />
    </ApolloProvider>
  );
}

3. Mengambil Data: gunakan hook useQuery untuk mengambil data dalam komponen Anda:

import { useQuery, gql } from '@apollo/client';

const GET_DATA = gql`
  query {
    items {
      id
      name
    }
  }
`;

function ItemList() {
  const { loading, error, data } = useQuery(GET_DATA);

  if (loading) return <p>Loading...</p>;
  if (error) return <p>Error: {error.message}</p>;

  return (
    <ul>
      {data.items.map(item => (
        <li key={item.id}>{item.name}</li>
      ))}
    </ul>
  );
}

Integrasi Relay

Relay, klien GraphQL lainnya, dioptimalkan untuk aplikasi berkinerja tinggi. Relay membutuhkan skema GraphQL dan menggunakan langkah build untuk menghasilkan kueri yang dioptimalkan. Meskipun lebih kompleks daripada Apollo, Relay unggul dalam proyek-proyek berskala besar. 

Mengintegrasikan GraphQL dengan Angular

Apollo Angular memungkinkan integrasi yang efektif antara GraphQL dengan Angular secara native karena bahasa intinya adalah TypeScript, menjadikan Angular sebagai Type-Safe-Frontend-Framework.

1. Instalasi: Apollo Angular dan dependensinya:

npm install apollo-angular graphql @apollo/client

2. Siapkan ApolloModule: Mengkonfigurasi Apollo Client di aplikasi Angular Anda:

import { NgModule } from '@angular/core';

import { ApolloModule, APOLLO_OPTIONS } from 'apollo-angular';

import { ApolloClient, InMemoryCache } from '@apollo/client';


export function createApollo() {

  return new ApolloClient({

    uri: 'https://your-graphql-endpoint.com/graphql',

    cache: new InMemoryCache(),

  });

}


@NgModule({

  imports: [ApolloModule],

  providers: [

    {

      provide: APOLLO_OPTIONS,

      useFactory: createApollo,

    },

  ],

})

export class AppModule {}

3. Menggunakan Query:  Menggunakan metode watchQuery dari Apollo Angular untuk mengambil data:

import { Injectable } from '@angular/core';

import { Apollo, gql } from 'apollo-angular';


@Injectable({ providedIn: 'root' })

export class DataService {

  constructor(private apollo: Apollo) {}


  getData() {

    return this.apollo.watchQuery({

      query: gql`

        query {

          items {

            id

            name

          }

        }

      `,

    }).valueChanges;

  }

}

Mengintegrasikan GraphQL dengan Vue.js

Vue. Anda dapat menggunakan Apollo Client dengan Vue. js, kerangka kerja JavaScript progresif, melalui pustaka vue-apollo.

1. Instalasi:

npm install @apollo/client vue-apollo graphql

2. Menyiapkan Klien Apollo: Buat instance Klien Apollo dan konfigurasikan Vue Apollo:

import { createApp } from 'vue';

import { ApolloClient, InMemoryCache } from '@apollo/client';

import { createApolloProvider } from '@vue/apollo-option';


const client = new ApolloClient({

  uri: 'https://your-graphql-endpoint.com/graphql',

  cache: new InMemoryCache(),

});


const apolloProvider = createApolloProvider({

  defaultClient: client,

});


const app = createApp(App);

app.use(apolloProvider);

app.mount('#app');

3. Mengambil Data: Gunakan properti apollo dalam komponen Vue: 

export default {
  apollo: {
    items: {
      query: gql`
        query {
          items {
            id
            name
          }
        }
      `,
    },
  },
};

Kesimpulan

Mengintegrasikan GraphQL dengan kerangka kerja frontend seperti React, Angular, dan Vue.js memungkinkan manajemen data yang efisien dan pengalaman pengembang yang mulus. Dengan memanfaatkan alat bantu seperti Apollo Client dan Relay, para pengembang dapat membangun aplikasi yang responsif, mudah dipelihara, dan dapat diskalakan. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan aplikasi yang dinamis dan berbasis data, memahami dan mengimplementasikan GraphQL dalam proyek Anda adalah keterampilan yang sangat berharga untuk pengembangan web modern.