Perangkat pintar adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita dan Internet of Things (IoT) mempertajam cara kita hidup dan bekerja. IoT telah mengubah dunia menjadi tempat yang saling terhubung, mulai dari peralatan rumah tangga yang terhubung dan perangkat IoT yang dapat dikenakan hingga peralatan industri dan kota pintar, yang telah menciptakan dunia yang lebih nyaman dan efisien. Namun, meskipun jaringan perangkat menghadirkan cara-cara baru untuk terhubung dan hidup, hal ini juga menimbulkan masalah keamanan yang besar, dengan meningkatnya jumlah IoT yang sebenarnya memperluas permukaan serangan bagi para penjahat siber. Mengamankan sistem IoT sangat penting untuk memastikan bahwa manfaat dari teknologi ini dapat terwujud tanpa membuat pengguna terpapar pada kerentanan.
Blok Bangunan Platform IoT
1. Keragaman Perangkat dan Standar: Salah satu tantangan dalam mengamankan IoT adalah jumlah perangkat yang terlibat. IoT sangat besar dan mencakup mulai dari sensor sederhana hingga mesin yang rumit dan setiap Perangkat IoT biasanya menjalankan perangkat lunak yang berbeda dan berkomunikasi serta saling percaya dengan protokol mereka. Keragaman ini membuatnya lebih sulit untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang seragam. Produsen yang berbeda mungkin tidak mengikuti standar yang sama terkait keamanan, sehingga menyebabkan keamanan yang tidak konsisten di seluruh jaringan.
sumber: hypernet.co.id |
2. Kendala Sumber Daya Komputasi: Sejumlah gadget IoT, terutama yang ditujukan untuk penggunaan konsumen, memiliki kapasitas pemrosesan, memori, dan penyimpanan yang terbatas. Hal ini membatasi kapasitas mereka untuk mengoperasikan protokol keamanan yang membutuhkan banyak sumber daya seperti enkripsi, firewall, atau sistem deteksi penyusupan. Akibatnya, produsen cenderung mengurangi fitur keamanan untuk mengurangi biaya atau meningkatkan kinerja. Hal ini membuat perangkat IoT menjadi target yang menarik bagi para penyerang siber yang mencari titik lemah untuk dieksploitasi.
3. Ketidakmampuan untuk Menerima Pembaruan Perangkat Lunak: Banyak perangkat IoT yang tidak memiliki kemampuan untuk pembaruan perangkat lunak secara tepat waktu, tidak seperti perangkat komputasi tradisional yang dapat diperbarui dengan cepat dengan tambalan baru. Perangkat lainnya mungkin tidak pernah diperbarui sama sekali, dan dengan demikian akan tetap rentan terhadap eksploitasi yang diketahui. Hal ini membuat kita berada dalam kondisi di mana perangkat tidak aman bahkan ketika bug ditemukan dan ditambal. Selain itu, perangkat IoT tertentu dikirimkan dengan kata sandi berkode keras yang tidak dapat diubah dengan mudah, sehingga semakin membahayakan keamanannya.
4. Risiko Privasi: Perangkat IoT sering kali diprogram untuk mengumpulkan informasi pribadi yang sensitif seperti informasi yang berhubungan dengan kesehatan, lokasi geografis, dan pola perilaku. Jika penyerang mendapatkan data tersebut, data tersebut dapat disalahgunakan. Tidak adanya perangkat yang aman dan pengguna yang tidak mendapat informasi yang cukup tentang risiko yang terkait membuat privasi menjadi salah satu kekhawatiran terbesar. Peretas dapat memperoleh akses ke informasi sensitif yang tersimpan di perangkat IoT, yang digunakan untuk banyak aplikasi, mulai dari melacak rumah hingga pemantauan lapangan pribadi.
5. Botnet dan Serangan DDoS: Salah satu serangan keamanan yang paling mengkhawatirkan yang terkait dengan IoT adalah botnet. Peretas sering kali meretas perangkat IoT yang tidak aman dan menggunakannya untuk serangan DDoS terdistribusi. Salah satu contoh yang terkenal adalah botnet Mirai, yang melakukan serangan DDoS besar-besaran pada tahun 2016 pada sejumlah besar situs web dan layanan utama. Dengan jutaan perangkat yang terhubung ke internet, banyak di antaranya tidak memiliki langkah-langkah keamanan yang memadai, risiko perangkat IoT dibajak untuk tujuan jahat menjadi perhatian yang signifikan.
Solusi untuk Tantangan Keamanan IoT
1. Otentikasi dan Kontrol Akses yang Ditingkatkan: Menerapkan langkah-langkah autentikasi dan kontrol akses yang kuat pada jaringan IoT membantu memastikan bahwa hanya pengguna dan perangkat yang sah yang memiliki akses. Gunakan metode autentikasi yang kuat, misalnya, autentikasi multi-faktor (MFA), untuk meningkatkan keamanan Anda. RBAC juga merupakan tambahan yang bagus untuk keamanan - RBAC membatasi akses ke informasi sensitif atau fungsi-fungsi penting sehingga hanya perangkat dan pengguna tepercaya yang bisa mengakses area tertentu di IoT.
2. Enkripsi End-to-End: Melindungi informasi sensitif dari penyadapan dan gangguan selama transmisi data antara perangkat IoT dan sistem pusat sangat penting dan dapat dicapai dengan menggunakan enkripsi end-to-end. Enkripsi end-to-end menjaga data tetap aman terlepas dari apakah data tersebut dicegat setelah dikirim. Gunakan protokol enkripsi yang kuat Data utama dienkripsi (dalam penyimpanan atau selama transmisi) oleh produsen IoT dengan standar enkripsi tingkat lanjut (AES) dan melindungi data dari akses yang tidak sah sehingga mengurangi pelanggaran data.
3. Pembaruan Perangkat Lunak dan Manajemen Patch: Perangkat IoT harus diperbarui secara teratur sesuai kebutuhan untuk menghindari eksploitasi kerentanan. Pembaruan perangkat lunak dan perangkat lunak harus mudah dan transparan bagi pengguna. Selain itu, ekosistem IoT membutuhkan kemampuan untuk menambal perangkat dari jarak jauh sehingga kerentanan keamanan dapat diatasi tanpa akses fisik ke perangkat. Praktik ini akan membantu melindungi perangkat IoT dari kerentanan yang baru ditemukan.
4. Segmentasi Perangkat dan Jaringan: Segmentasi jaringan adalah praktik keamanan penting yang membatasi cakupan kerusakan jika perangkat IoT disusupi. Dengan menyegmentasikan perangkat IoT dari sistem penting atau data sensitif, organisasi dapat menahan potensi pelanggaran dan meminimalkan dampaknya terhadap jaringan mereka secara keseluruhan. Mengisolasi perangkat IoT pada jaringan terpisah memastikan bahwa kerentanan apa pun di satu perangkat tidak memberikan akses mudah ke sistem lain yang lebih sensitif.
5. Gunakan Standar Industri: Untuk mengatasi masalah keamanan IoT yang kurang konsisten, produsen dan organisasi perlu mengadopsi standar dan kerangka kerja keamanan yang sudah ada. Sebagai contoh, Undang-Undang Peningkatan Keamanan Siber IoT menetapkan standar keamanan perangkat IoT di A.S. Seperti halnya Kerangka Kerja Keamanan Siber NIST yang diarahkan untuk membantu organisasi menerapkan praktik terbaik keamanan siber, organisasi dapat menggunakan kerangka kerja untuk mendorong praktik keamanan IoT terbaik dan meningkatkan postur keamanan secara keseluruhan.
Kesimpulan
Karena IoT terus berkembang dan berevolusi, mengamankan perangkat ini menjadi semakin penting. Tantangannya cukup besar, mulai dari keragaman perangkat dan sumber daya yang terbatas hingga masalah privasi dan potensi eksploitasi botnet. Namun, dengan penerapan praktik terbaik seperti autentikasi yang kuat, enkripsi end-to-end, pembaruan rutin, segmentasi jaringan, dan kepatuhan terhadap standar industri, organisasi dapat secara signifikan memitigasi risiko-risiko ini. Masa depan IoT memang menjanjikan, tetapi memastikan keamanannya akan menjadi kunci untuk membuka potensi penuhnya.
Kembali ke>>>> Keamanan & Praktik Terbaik