Arsitektur tanpa server telah menjadi kata kunci dalam industri teknologi, menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas kepada bisnis untuk membangun dan menerapkan aplikasi tanpa mengelola infrastruktur yang mendasarinya. Dengan meniadakan kebutuhan akan manajemen server, model berbasis cloud ini memungkinkan pengembang untuk fokus pada penulisan kode, sementara penyedia layanan cloud menangani penskalaan, pemeliharaan, dan ketersediaan. Di bawah ini, kami menjelajahi beberapa kasus penggunaan yang menarik di mana arsitektur tanpa server bersinar.
1. Aplikasi Berbasis Peristiwa
Arsitektur tanpa server sangat cocok untuk aplikasi berbasis event. Contohnya adalah platform E-commerce yang biasanya menggunakan sistem berbasis peristiwa untuk menjalankan tindakan seperti mengirim email konfirmasi pesanan, memperbarui tingkat inventaris, atau memproses pembayaran. Misalnya, dengan Serverless, tugas-tugas ini secara otomatis dipicu ketika pelanggan melakukan pembelian, misalnya, dan menskalakan secara efisien tanpa sumber daya yang berlebihan.
![]() |
sumber: datadoghq.com |
Skenario umum lainnya adalah pemrosesan data waktu nyata, seperti menganalisis tren media sosial atau memantau data perangkat IoT. Platform tanpa server seperti AWS Lambda atau Azure Functions dapat memproses aliran data secara efisien, sehingga bisnis dapat bereaksi terhadap perubahan secara instan.
2. Aplikasi Web dan API
Arsitektur tanpa server menjadi pendekatan umum untuk membangun aplikasi web dan API yang dapat diskalakan. Sistem berbasis server tradisional membutuhkan sumber daya yang dialokasikan untuk menangani lonjakan lalu lintas, sedangkan model tanpa server secara otomatis meningkatkan (atau menurunkan) sesuai kebutuhan. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk skenario di mana lalu lintas tidak konsisten, seperti situs berita, atau di mana lalu lintas bersifat musiman seperti situs belanja liburan.
Misalnya, pengembang dapat menggunakan layanan seperti AWS Lambda bersama dengan API Gateway untuk membangun dan menerapkan RESTful API. API ini mendapat manfaat dari pengurangan latensi, efektivitas biaya, dan fitur keamanan yang kuat yang disediakan oleh penyedia cloud.
3. Pemrosesan Batch
Kasus Penggunaan Arsitektur tanpa server sangat cocok untuk tugas pemrosesan batch, termasuk agregasi data, operasi ETL (Extract, Transform, Load), atau pemrosesan gambar dan video. Beban kerja ini biasanya mahal, intensif secara komputasi, komputasi skala besar, atau transformasi yang dilakukan dalam interval yang jarang, sehingga tidak masuk akal untuk tetap mengaktifkan server.
Bisnis dapat memiliki efisiensi untuk menjalankan beban kerja ini saat dibutuhkan dengan solusi tanpa server, mencapai keseimbangan yang tepat antara penggunaan sumber daya dan biaya. Sebagai contoh, perusahaan media dapat menggunakan fungsi tanpa server untuk memproses gambar yang diunggah pengguna, mengubah ukurannya untuk format tampilan yang berbeda tanpa menimbulkan biaya server yang konstan.
4. Chatbots dan Asisten Virtual
Arsitektur tanpa server telah muncul sebagai pilihan yang lebih disukai untuk mengembangkan chatbot dan asisten virtual dengan munculnya antarmuka percakapan. Aplikasi ini perlu merespons permintaan pengguna secara real time dan mungkin melihat tingkat permintaan yang bervariasi sepanjang hari.
Lingkungan tanpa server menawarkan elastisitas yang diperlukan untuk mengakomodasi fluktuasi seperti itu dengan mudah. Dengan kemampuan integrasi dengan layanan NLP seperti AWS Lex atau Google Cloud Dialogflow, mereka semakin menyederhanakan proses pengembangan Anda yang membantu bisnis untuk menggunakan chatbot yang cerdas dan responsif.
5. MBaaS (Mobile Backend sebagai Layanan)
Arsitektur tanpa server mengurangi kompleksitas backend untuk pengembangan aplikasi seluler. Fitur-fitur seperti otentikasi pengguna, manajemen basis data, dan penyimpanan file termasuk di dalamnya.
Sebagai contoh Google memiliki firebase, struktur backend tanpa server untuk digunakan dalam aplikasi mobile dan web yang memungkinkan pengembang untuk mengimplementasikan pesan cloud, database real-time, analitik, dll. Pendekatan ini mempercepat siklus pengembangan dan mengurangi kompleksitas operasional.
6. Layanan Mikro
Arsitektur tanpa server sangat cocok dengan pola arsitektur layanan mikro di mana aplikasi dibagi menjadi beberapa layanan yang lebih kecil dan dapat digunakan secara independen. Setiap layanan mengelola fungsionalitas tertentu dan berbicara dengan yang lain melalui API atau sistem perpesanan.
Menggunakan platform tanpa server untuk layanan mikro menghilangkan kebutuhan untuk mengelola server individual untuk setiap layanan. Hal ini tidak hanya menyederhanakan penerapan tetapi juga memungkinkan tim untuk menskalakan setiap layanan mikro secara independen berdasarkan beban kerja spesifiknya, sehingga meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
7. Pembuatan prototipe dan MVP
Untuk startup, dan bisnis yang mengerjakan Minimum Viable Products (MVP), serverless sangat cocok. Platform tanpa server membantu pengembang untuk mengulangi dan meningkatkan produk mereka berdasarkan umpan balik pengguna lebih cepat dengan menghilangkan biaya infrastruktur di muka dan kompleksitas dari proses penerapan.
Pembuatan prototipe dengan platform tanpa server juga memungkinkan tim untuk menguji ide-ide baru tanpa melakukan investasi jangka panjang pada perangkat keras atau perangkat lunak, sehingga lebih mudah untuk melakukan pivot jika diperlukan.
Kesimpulan
Arsitektur tanpa server telah mengubah cara aplikasi dibangun dan digunakan, menawarkan fleksibilitas, skalabilitas, dan efisiensi biaya yang tak tertandingi. Dari aplikasi berbasis peristiwa hingga backend seluler dan chatbot, kasus penggunaannya menjangkau berbagai industri dan skenario. Seiring dengan bisnis yang terus merangkul transformasi digital, komputasi tanpa server akan memainkan peran penting dalam memungkinkan inovasi sekaligus mengurangi kompleksitas operasional. Baik Anda adalah startup yang sedang membangun MVP atau perusahaan yang mengoptimalkan infrastruktur Anda, arsitektur tanpa server menyediakan alat untuk memenuhi kebutuhan Anda secara efektif.
Kembali ke>>>> Menjelajahi Arsitektur Tanpa Server: Manfaat dan Kekurangan