Cross-Origin Resource Sharing (CORS) adalah mekanisme yang memungkinkan komunikasi yang aman antara peramban web dan server yang berada di tempat yang berbeda. Meskipun terlihat seperti detail teknis yang harus ditangani oleh pengembang, CORS memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan integritas aplikasi web modern. Beberapa pengembang, yang merasa frustrasi dengan tantangan dalam mengimplementasikan CORS dengan benar, mungkin akan menonaktifkannya sama sekali. Namun, hal ini menimbulkan risiko keamanan yang signifikan yang dapat membahayakan pengguna dan sistem. Artikel ini membahas pentingnya CORS, cara kerjanya, dan mengapa menonaktifkannya adalah ide yang buruk.
Memahami CORS
Browser web secara default menerapkan kebijakan keamanan yaitu Kebijakan Asal Sama (SOP). Kebijakan asal yang sama (SOP) adalah mekanisme keamanan penting yang membatasi bagaimana dokumen atau skrip dari satu sumber (misalnya, situs web) dapat berinteraksi dengan sumber daya dari sumber lain. Misalnya, jika skrip pada contoh. com mencoba mendapatkan data dari api. example. net, browser akan menolak permintaan tersebut kecuali jika diaktifkan secara eksplisit.
CORS membangun hal ini dengan mengizinkan server untuk mendeklarasikan asal mana yang diizinkan untuk mengonsumsi sumber daya mereka. Header HTTP digunakan untuk mencapai hal ini. Ketika permintaan lintas asal dibuat, peramban mengirimkan permintaan awal ke server, meminta izin. Tanggapan server menentukan apakah browser akan melanjutkan permintaan asli.
sumber: linkedin.com |
Risiko Menonaktifkan CORS
Ketika Anda menonaktifkan CORS, Anda mem-bypass pembatasan yang diterapkan oleh Kebijakan Asal-Sama, yang berarti bahwa situs mana pun bisa mendapatkan sumber daya dari peladen Anda. Meskipun hal ini tampak berguna selama pengkodean, namun hal ini mengarah pada beberapa eksploitasi yang dapat disalahgunakan oleh penyerang dari luar. Berikut ini beberapa risiko utamanya:
1. Pemalsuan Permintaan Lintas Situs (CSRF)
CSRF adalah serangan yang memaksa pengguna akhir untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan pada aplikasi web yang sedang diautentikasi. Jadi, ketika pengguna masuk ke situs web perbankannya dan mengunjungi halaman berbahaya, penyerang dapat mengambil kredensial pengguna dan melakukan transaksi yang tidak sah. Ia menyediakan permintaan asal yang aman ini untuk melindungi data pengguna dan situs web.
2. Paparan Data
Jika CORS dinonaktifkan, hal ini berpotensi memungkinkan situs web berbahaya untuk mengakses data sensitif, termasuk kunci API, kredensial pengguna, dan informasi pribadi. Penyerang yang cerdik dapat memanfaatkan informasi ini untuk mencuri data, menyamar sebagai pengguna, atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem lain.
3. Penyalahgunaan Server
Pengaturan CORS yang tidak dibatasi dapat mengubah layanan Anda menjadi proksi sederhana untuk hal-hal buruk. Pelaku kejahatan dapat mengeksploitasi sumber daya Anda untuk melancarkan serangan berskala besar, seperti serangan Distributed Denial-of Service (DDoS) atau mengikis informasi rahasia dari layanan lain.
4. Hilangnya Kepercayaan
Menonaktifkan CORS dapat mengikis kepercayaan pada aplikasi Anda. Pengguna mengandalkan Anda untuk melindungi data mereka dan memastikan interaksi yang aman. Satu pelanggaran yang disebabkan oleh tindakan keamanan yang lemah dapat menodai reputasi Anda dan menyebabkan dampak hukum dan keuangan.
Mengapa Pengembang Menonaktifkan CORS
Inilah alasan mengapa banyak pengembang menonaktifkan CORS saat mengembangkan untuk menghindari masalah konfigurasi. Alasan umum meliputi:
- Kesalahpahaman tentang CORS: Beberapa pengembang menganggapnya sebagai rintangan yang tidak diinginkan, bukan sebagai fitur keamanan.
- Kenyamanan: Sesuatu yang mengaktifkan CORS mungkin tampak seperti solusi untuk masalah pengembangan.
- Pengujian yang Tidak Tepat: Pengembang mungkin tidak dapat mereplikasi lingkungan produksi, sehingga mereka mungkin bekerja di sekitar implementasi mereka sendiri untuk menghindari CORS dalam pengembangan.
Meskipun alasan-alasan ini dapat dimengerti, hal ini tidak dapat dibenarkan dalam lingkungan produksi. Mengonfigurasi CORS dengan benar adalah harga kecil yang harus dibayar untuk memastikan keamanan pengguna dan aplikasi.
Pendekatan yang Tepat untuk Menangani CORS
Berikut ini beberapa strategi untuk menangani CORS dengan aman dan efektif:
- Tentukan Sumber Tepercaya: Kontrol asal dengan header Akses-Kontrol-Izinkan-Asal. Oke Tapi jangan gunakan karakter pengganti (*) dalam produksi
- Akses-Kontrol-Izinkan-Metode: Tentukan metode yang diizinkan untuk permintaan lintas asal.
- Autentikasi: Gunakan token autentikasi (misalnya token API, OAuth2) untuk permintaan lintas asal.
- Menerapkan Perlindungan CSRF: Tambahkan token CSRF untuk keamanan ekstra.
- Pantau dan Uji: Audit pengaturan CORS Anda secara teratur dan uji potensi kerentanannya.
Kesimpulan
CORS bukan sekadar rintangan teknis-ini adalah fitur keamanan vital yang melindungi pengguna dan aplikasi dari berbagai serangan. Menonaktifkannya mungkin dapat memberikan bantuan sementara selama pengembangan, tetapi risiko jangka panjangnya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Dengan memahami dan menerapkan CORS dengan benar, pengembang dapat membangun aplikasi web yang lebih aman dan andal. Ingatlah selalu: kenyamanan tidak boleh mengorbankan keamanan.
Kembali ke>>>> Memahami CORS: Pembagian Sumber Daya Lintas Asal