Blogger Jateng

Apa itu GraphQL dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Dalam dunia pengembangan web, mengelola dan mengirimkan data secara efisien merupakan tantangan yang krusial. GraphQL, sebuah bahasa kueri sumber terbuka dan runtime untuk API yang dikembangkan oleh Facebook pada tahun 2015, telah muncul sebagai solusi ampuh untuk masalah ini. Dirancang untuk membuat API menjadi lebih fleksibel, efisien, dan ramah pengembang, GraphQL telah mendapatkan daya tarik yang signifikan di antara organisasi dan pengembang di seluruh dunia. Tapi apa sebenarnya GraphQL itu, dan bagaimana cara kerjanya? Mari kita pelajari.

Memahami GraphQL

GraphQL adalah bahasa kueri untuk API Anda; dan runtime sisi server yang mengeksekusi kueri tersebut. Berikut ini adalah perbedaan dasar antara REST dan GraphQL: REST (Representational State Transfer) adalah sebuah API, dan memiliki beberapa titik akhir untuk beberapa sumber daya, sedangkan GraphQL bekerja pada satu titik akhir untuk mengakses semua data. Hal ini memungkinkan klien untuk meminta apa yang mereka butuhkan dan tidak lebih dari itu.

sumber: waresix.engineering

Fitur utama GraphQL adalah kemampuannya untuk memecahkan masalah over-fetching dan under-fetching yang sering dijumpai pada REST API tradisional. Over-fetching terjadi ketika klien menerima lebih banyak data daripada yang dibutuhkan, sementara under-fetching terjadi ketika klien harus membuat beberapa permintaan untuk mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. Dengan GraphQL, pengembang dapat menentukan struktur data yang dibutuhkan, memastikan pengambilan data yang efisien.

Bagaimana Cara Kerja GraphQL?

Ada tiga komponen utama yang membuat GraphQL bekerja:

1. Skema: Inti dari setiap API GraphQL, skema mendefinisikan bentuk data yang dapat ditawarkan oleh API. Ini mencakup jenis, kueri, mutasi, dan langganan. Sebagai contoh, jika Anda membangun API untuk sebuah blog, skema Anda dapat mendefinisikan tipe enum seperti Post, User, dan Comment, dan menggambarkan hubungan di antara mereka.

2. Kueri dan Mutasi:
  • Kueri digunakan untuk mengambil data. Kueri menentukan data yang diinginkan klien, dan server merespons hanya dengan data tersebut. Sebagai contoh:
query {
  user(id: 1) {
    name
    email
  }
}

Kueri ini mengambil nama dan email pengguna dengan ID tertentu.

  • Mutasi digunakan untuk memodifikasi data, seperti membuat, memperbarui, atau menghapus catatan. Sebuah mutasi mungkin terlihat seperti ini:

 mutation {

  createPost(title: "GraphQL Basics", content: "GraphQL is amazing!") {

    id

    title

  }

}

Mutasi ini membuat postingan baru dan mengembalikan id dan judulnya.

3. Penyelesai: Penyelesai adalah fungsi yang menangani logika untuk mengambil atau memanipulasi data ketika kueri atau mutasi dijalankan. Ketika klien mengirimkan permintaan, server GraphQL menggunakan resolver untuk mengambil atau memperbarui data dan mengembalikan respons dalam format yang ditentukan oleh skema.

Keuntungan dari GraphQL

Beberapa keuntungan menggunakan GraphQL, yang membuatnya menjadi pilihan yang masuk akal untuk pengembangan web modern, antara lain:

  • Pengambilan Data Fleksibel: Klien memiliki fleksibilitas untuk meminta hanya data yang mereka butuhkan; sehingga mengurangi ukuran payload yang selanjutnya meningkatkan kinerja.
  • Titik Akhir Tunggal: Titik akhir tunggal menghilangkan kebutuhan untuk mengelola beberapa titik akhir API.
  • Skema yang diketik dengan Kuat: Skema ini mudah dibaca sehingga pengembang tahu cara menggunakan API.
  • API tanpa Versi: Tidak seperti REST, API GraphQL tidak memiliki versi. Pengembang dapat menambahkan bidang dan tipe baru ke skema tanpa merusak kueri yang sudah ada.
  • Kemampuan Waktu Nyata: Langganan di GraphQL memungkinkan klien untuk menerima pembaruan secara real-time, membuatnya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan data langsung.

Kasus Penggunaan GraphQL

GraphQL dapat digunakan dalam banyak situasi, beberapa contohnya adalah:
  • Aplikasi Halaman Tunggal (SPA): Sebagian besar aplikasi ini membutuhkan data yang disesuaikan dan dinamis, sehingga GraphQL bekerja dengan baik di sana.
  • Aplikasi Seluler: Tidak ada permintaan tambahan ke server karena GraphQL, yang membuat perangkat seluler memiliki bandwidth yang terbatas.
  • Aplikasi API yang Kompleks: GraphQL menemukan kasus penggunaan yang paling umum dalam aplikasi yang memiliki hubungan antar data yang kompleks dan melibatkan kumpulan data yang besar.

Kesimpulan

GraphQL telah merevolusi cara API didesain dan digunakan, menawarkan alternatif yang kuat untuk REST API tradisional. Dengan memungkinkan pengambilan data yang tepat dan efisien, GraphQL menyederhanakan pengembangan dan meningkatkan pengalaman pengguna. Dengan semakin banyaknya pengembang dan organisasi yang mengadopsi teknologi ini, jelas bahwa GraphQL akan terus memainkan peran penting dalam membentuk masa depan pengembangan web.