Komputasi tanpa server telah merevolusi cara pengembang membangun dan menggunakan aplikasi. Dengan mengabstraksikan infrastruktur yang mendasarinya, platform tanpa server memungkinkan pengembang untuk fokus pada penulisan kode dan memberikan nilai tanpa perlu mengkhawatirkan penyediaan atau pengelolaan server. Artikel ini membahas beberapa alat dan platform yang paling populer untuk pengembangan tanpa server, membantu para pengembang memilih solusi yang tepat untuk kebutuhan mereka.
Platform Tanpa Server Utama
1. AWS Lambda: AWS Lambda adalah salah satu layanan komputasi tanpa server pertama. Lambda dapat digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman, seperti Python, Node.js, Java, dan Go. Lambda dengan mudah bekerja dengan Layanan AWS lainnya - S3, DynamoDB, API Gateway, dll.
Fitur:
- Model harga bayar sesuai penggunaan.
- Kemampuan untuk meningkatkan dan menurunkan skala untuk memenuhi permintaan.
- Pemantauan terintegrasi melalui Amazon CloudWatch.
![]() |
sumber: mondo.ventures |
2. Azure Functions Microsoft: Azure Functions menyediakan platform yang kuat untuk mengembangkan aplikasi tanpa server. Ini juga bekerja dengan berbagai bahasa dengan integrasi mendalam dalam ekosistem Microsoft seperti Azure DevOps, Azure Logic Apps, dan layanan Azure lainnya.
Fitur:
- Integrasi Visual Studio yang menyediakan lingkungan pengembangan yang fleksibel.
- Dukungan untuk konfigurasi hybrid dan multi-cloud.
- Pemicu terintegrasi untuk arsitektur berbasis peristiwa.
3. Google Cloud Functions: Google Cloud Functions adalah layanan komputasi berbasis event yang ringan dan mendukung beberapa bahasa pemrograman, termasuk JavaScript, Python, dan Go. Layanan ini terintegrasi dengan baik dengan layanan Google lainnya seperti Cloud Storage, Firestore, dan BigQuery.
Fitur:
- Pemrosesan peristiwa waktu nyata.
- Penerapan sederhana dengan Google Cloud Console.
- Aman secara default dengan kebijakan Cloud IAM.
4. IBM Cloud Functions: IBM Cloud Functions adalah platform komputasi tanpa server sumber terbuka berdasarkan Apache OpenWhisk. Platform ini mendukung beberapa runtime dan terintegrasi secara mulus dengan layanan Watson AI IBM, menjadikannya sempurna untuk mengembangkan aplikasi tanpa server yang mendukung AI.
Fitur:
- Fleksibilitas sumber terbuka.
- Integrasi dengan Watson merupakan layanan AI yang harus dimiliki.
- Kemampuan untuk menggunakan lingkungan runtime khusus.
Alat Populer untuk Pengembangan Tanpa Server
1. Serverless Framework: Adalah alat bantu sumber terbuka yang memungkinkan untuk menerapkan aplikasi tanpa server ke beberapa penyedia cloud, sebagai contoh, AWS, Azure, dan Google Cloud.
Manfaat Utama:
- Dukungan multi-cloud.
- Ekosistem pengaya untuk kemampuan tambahan.
- Penerapan dan pengelolaan aplikasi tanpa server yang lebih mudah.
2. AWS SAM (Serverless Application Model): AWS SAM adalah kerangka kerja yang dibuat untuk membangun aplikasi tanpa server di AWS. Serverless adalah kerangka kerja untuk membangun aplikasi tanpa server yang berfungsi untuk AWS Lambda dan penyedia cloud lainnya. Kerangka kerja ini menggunakan file konfigurasi YAML untuk mendeskripsikan sumber daya tanpa server dan menyediakan AWS CLI sederhana yang memungkinkan Anda menerapkan aplikasi dengan mudah.
Manfaat Utama:
- Integrasi dengan layanan AWS.
- Pengujian dan debugging lokal dengan SAM CLI.
- Penerapan dengan CloudFormation itu mudah.
3. Alat Tanpa Server Microsoft Azure: Azure menawarkan serangkaian alat yang komprehensif untuk pengembangan tanpa server, termasuk Azure Functions Core Tools, ekstensi Visual Studio Code, dan Azure DevOps.
Manfaat Utama:
- Alur kerja pengembangan yang disederhanakan.
- Pipeline CI / CD bawaan.
- Kemampuan pengujian lokal.
4. Google Firebase: Firebase adalah platform populer untuk membangun aplikasi seluler dan web tanpa server. Platform ini mencakup alat bantu seperti Firebase Functions, Firestore, dan Firebase Hosting, sehingga menjadikannya solusi yang komprehensif bagi para pengembang.
Manfaat Utama:
- Kemampuan basis data real-time.
- Hosting dan autentikasi terintegrasi.
- Integrasi yang mulus dengan Google Cloud.
5. Netlify Functions: Netlify Functions adalah layanan tanpa server yang dibangun untuk pengembang front-end. Hal ini memungkinkan mereka menulis logika backend secara langsung di dalam setiap proyek dan menerapkannya bersama dengan situs statis mereka.
Manfaat Utama:
- Tidak perlu melakukan kueri ke backend, kami membangun alur kerja sederhana untuk pengembang frontend.
- CI/CD bawaan.
- Penskalaan otomatis.
Memilih Alat dan Platform
Beberapa alat dan platform yang umum digunakan dalam komputasi tanpa server meliputi AWS Lambda, Microsoft Azure Functions, Google Cloud Functions, dan OpenFaaS. Untuk organisasi yang berinvestasi besar pada penyedia cloud tertentu, alat asli seperti AWS Lambda atau Azure Functions sangat ideal. Untuk lingkungan multi-cloud, kerangka kerja seperti Serverless Framework memberikan fleksibilitas.
Kesimpulan
Komputasi tanpa server menawarkan cara yang efisien untuk membangun aplikasi modern tanpa mengelola infrastruktur. Dengan memanfaatkan alat dan platform yang tepat, pengembang dapat mempercepat pengembangan, mengurangi biaya operasional, dan menghadirkan aplikasi yang dapat diskalakan dan andal. Baik Anda baru saja memulai dengan komputasi tanpa server atau ingin mengoptimalkan alur kerja yang sudah ada, alat dan platform yang disebutkan di atas adalah pilihan yang sangat baik untuk dijelajahi.
Kembali ke>>>> Menjelajahi Arsitektur Tanpa Server: Manfaat dan Kekurangan