Blogger Jateng

Aksesibilitas dalam Teknologi yang Sedang Berkembang: Tantangan dan Peluang

Seiring dengan kemajuan teknologi, teknologi terus mengubah cara orang berinteraksi dengan dunia. Mulai dari kecerdasan buatan (AI) dan realitas virtual (VR) hingga blockchain dan kendaraan otonom, teknologi yang muncul memiliki potensi untuk meningkatkan kehidupan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, teknologi tersebut juga menghadirkan tantangan dalam memastikan aksesibilitas bagi semua orang, terutama bagi penyandang disabilitas. Menjembatani kesenjangan antara inovasi dan inklusivitas sangat penting untuk mendorong lanskap digital yang lebih adil.

Tantangan dalam Aksesibilitas

Tidak adanya Prinsip Desain Universal

Salah satu masalah utama untuk aksesibilitas teknologi yang sedang berkembang adalah tidak adanya prinsip-prinsip desain universal yang diterapkan selama pembuatannya. Aksesibilitas jarang diperlakukan sebagai bagian penting dari proses desain dan sering kali hanya menjadi pertimbangan belakangan. Sebagai contoh, hal ini dapat menyebabkan barang dan jasa tidak dapat digunakan oleh orang dengan disabilitas penglihatan, pendengaran, kognitif, atau fisik.

sumber: freed.care

Teknologi Berkembang dengan Sangat Cepat

Teknologi baru berkembang dan maju dengan sangat cepat, sehingga sangat menantang bagi kerangka kerja peraturan dan standar aksesibilitas untuk mengimbanginya. Contohnya adalah standar berbasis web seperti Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG), yang belum tentu memberikan informasi yang cukup relevan untuk teknologi imersif seperti VR atau realitas tertambah (AR). Kesenjangan antara inovasi dan standarisasi berpotensi membuat pengguna yang terpinggirkan tertinggal.

Kendala Biaya dan Sumber Daya

Bagi perusahaan kecil atau perusahaan rintisan yang bekerja dengan anggaran kecil, mengintegrasikan fitur aksesibilitas dapat menghabiskan sebagian besar sumber daya yang mereka miliki. Seringkali, biaya awal untuk menerapkan strategi desain inklusif, seperti menggabungkan teknologi bantuan atau pengujian pengguna dengan beragam kelompok pengguna yang sesuai dengan standar aksesibilitas, membuat beberapa pengembang mungkin tidak memberikan penekanan pada inklusivitas ini. 

Kurangnya Kesadaran dan Pelatihan

Banyak pengembang dan perancang yang tidak memiliki kesadaran akan praktik terbaik aksesibilitas atau alat bantu yang tersedia untuk membuat produk mereka lebih inklusif. Program pendidikan sering kali gagal menekankan aksesibilitas, sehingga menghasilkan tenaga kerja yang kurang siap untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan disabilitas.

Makalah ini Mengeksplorasi Peluang untuk Inovasi yang Inklusif

Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Aksesibilitas

Kekuatan kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan aksesibilitas dengan cara yang ampuh. Alat-alat yang mendukung AI, seperti pengenalan suara dan teks waktu nyata, serta sistem teks ke suara, memiliki kekuatan untuk membantu orang dengan gangguan pendengaran atau penglihatan untuk mengatasi hambatan komunikasi. Misalnya, algoritme AI dapat secara otomatis menghasilkan teks alternatif untuk gambar agar konten lebih mudah diakses oleh pengguna pembaca layar.

Pengalaman Imersif yang Diperluas

Serupa dengan VR/AR, teknologi ini menciptakan tantangan yang serupa namun memiliki peluang untuk menciptakan pengalaman yang inklusif. Hal ini memungkinkan pengembang dengan membuat pengaturan variabel untuk input sensorik (mengubah cara visual atau audio) untuk mengakomodasi kebutuhan yang berbeda dalam lingkungan VR. Hal ini dapat digunakan untuk memberikan solusi yang berkaitan dengan rehabilitasi fisik dan pendidikan bagi para penyandang disabilitas.

Kebijakan dan Prakarsa tentang Standardisasi

Pemerintah dan organisasi mulai melihat perlunya aksesibilitas dalam teknologi baru. Undang-Undang Aksesibilitas Eropa dan Piagam Teknologi yang Dapat Diakses adalah contoh kebijakan yang bekerja untuk menjadikan inklusivitas sebagai norma baru. Ketika para pembuat kebijakan publik, ahli teknologi, dan kelompok advokasi bekerja sama, mereka dapat mendukung penerapan praktik-praktik desain yang dapat diakses.

Membangun Kekuatan dalam Komunitas Disabilitas

Lebih dari itu, melibatkan penyandang disabilitas dalam perancangan dan pengujian teknologi baru dapat menghasilkan inovasi yang lebih berpusat pada pengguna. Dengan terlibat secara aktif dengan komunitas ini, para pengembang dapat mengidentifikasi masalah yang ada dan menyesuaikan solusi untuk mengatasi tantangan di dunia nyata. Pendekatan partisipatif ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas, tapi juga menumbuhkan rasa inklusivitas dan keterwakilan.

Memanfaatkan Platform Sumber Terbuka

Platform sumber terbuka dapat memainkan peran penting dalam mendemokratisasi aksesibilitas. Dengan berbagi alat desain, kerangka kerja, dan sumber daya yang dapat diakses, komunitas teknologi dapat menurunkan hambatan bagi para pengembang untuk mengintegrasikan inklusivitas ke dalam proyek mereka. Inisiatif sumber terbuka yang kolaboratif juga dapat mendorong inovasi dalam teknologi alat bantu.

Jalan ke Depan

Tidak ada satu cara untuk menciptakan masa depan di mana setiap orang memiliki akses ke teknologi yang sedang berkembang. Aksesibilitas adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh para pengembang sejak awal, dengan menanamkan proses tersebut ke dalam DNA proyek mereka. Harus ada pelatihan aksesibilitas dalam kurikulum lembaga pendidikan untuk memastikan tenaga kerja yang kompeten untuk berinovasi secara inklusif. Para pembuat kebijakan harus mempercepat pengembangan dan penegakan standar aksesibilitas yang komprehensif di seluruh industri.

Kesimpulan

Hal yang tidak kalah penting adalah mendorong perubahan budaya yang menghargai keragaman dan inklusivitas. Dengan melihat aksesibilitas bukan sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang untuk berinovasi, industri teknologi dapat menciptakan solusi yang bermanfaat bagi semua orang. Dengan demikian, kita membuka jalan menuju era digital yang lebih inklusif, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan kemajuan teknologi.