Penerapan yang aman telah menjadi salah satu pilar pengembangan perangkat lunak dan operasi TI dalam lanskap digital yang terus berubah. Penerapan aplikasi, sistem, dan layanan secara aman sangat penting untuk melindungi data sensitif, menjaga kepercayaan pengguna, dan mematuhi persyaratan peraturan. Dalam artikel blog di bawah ini, kami menyoroti beberapa praktik yang harus diikuti oleh organisasi untuk proses penerapan yang baik dan aman.
1. Gunakan Pedoman Pengkodean Aman
Mengamankan Proyek Dengan Kode Pengkodean yang aman merupakan langkah pertama dalam proses penerapan yang aman. Untuk mengurangi kerentanan dalam pengkodean, pengembang harus mengikuti standar industri seperti Pedoman Pengkodean Aman OWASP. Peninjauan kode secara teratur, analisis kode statis, dan pengujian keamanan aplikasi dinamis (DAST) harus dilakukan untuk identifikasi awal dan perbaikan kelemahan keamanan dalam siklus pengembangan perangkat lunak.
sumber: codepolitan.com |
2. Otomatisasi Keamanan dalam Pipeline CI/CD
Pipeline CI/CD mengotomatiskan proses pengiriman perangkat lunak; namun, jika tidak diamankan dengan baik, pipeline ini juga dapat menjadi sumber kerentanan. Integrasikan pemeriksaan keamanan otomatis (misalnya, pemindaian kerentanan dan analisis ketergantungan) di dalam pipeline. Gerbang keamanan dapat diintegrasikan dalam alat seperti Snyk, Gitlab, Jenkins sebelum kode didorong ke Produksi.
3. Prinsip Hak Istimewa Paling Sedikit
Penerapan yang aman membutuhkan kontrol akses. Anda harus menggunakan prinsip hak istimewa yang paling sedikit, yaitu pengguna, layanan, dan aplikasi hanya memiliki izin yang mereka perlukan untuk melakukan tugas. Menerapkan kontrol akses berbasis peran (RBAC) dan audit rutin atas izin yang dimiliki orang membantu mengurangi permukaan serangan dan menurunkan ancaman dari orang dalam.
4. Manajemen Rahasia yang Aman
Rahasia seperti API Key, kata sandi, dan sertifikat tidak boleh dikodekan dalam aplikasi atau disimpan dalam bentuk teks biasa. Gunakan alat manajemen rahasia khusus seperti HashiCorp Vault, AWS Secrets Manager, atau Azure Key Vault untuk menyimpan dan mengelola rahasia dengan aman. Buat protokol enkripsi yang tepat untuk melindungi aset sensitif ini.
5. Memperkuat Infrastruktur
Penerapan biasanya membutuhkan penyediaan infrastruktur, yang rentan terhadap penyerang jika tidak dikeraskan dengan benar. Terapkan praktik terbaik keamanan, termasuk menonaktifkan layanan yang tidak perlu, menginstal patch terbaru, dan mengatur firewall untuk hanya mengizinkan lalu lintas yang sah. Perkakas Infrastructure-as-Code (IaC), seperti Terraform dan Ansible, dapat membantu menjamin konfigurasi yang seragam dan aman.
6. Memantau dan Mengaudit Penerapan Secara Teratur
Pemantauan dan audit tambahan yang konstan sangat penting untuk menemukan dan menghilangkan masalah yang dapat muncul dalam sistem yang diterapkan. Gunakan sistem seperti Splunk, Prometheus, AWS CloudWatch, atau alat pemantauan lainnya untuk memantau aktivitas dan kinerja sistem Anda. Audit rutin dan pengujian penetrasi dapat mengidentifikasi kelemahan yang mungkin terlewatkan selama penerapan awal.
7. Menerapkan Arsitektur Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan adalah bagian penting dari penerapan. Menerapkan arsitektur tanpa kepercayaan untuk menyediakan kontrol akses dan segmentasi yang kuat. Terapkan mekanisme perlindungan data seperti Virtual Private Networks (VPN), sertifikat lapisan soket aman (SSL), dan sistem deteksi intrusi (IDS) untuk mengamankan data saat dalam perjalanan dan juga melindungi lingkungan penerapan.
8. Menerapkan Autentikasi Multi-Faktor (MFA)
MFA menambahkan lapisan keamanan tambahan pada manajemen akses. Dengan membutuhkan dua atau lebih bentuk verifikasi, MFA secara signifikan mengurangi risiko akses yang tidak sah ke lingkungan penerapan dan alat administratif.
9. Pencadangan dan Pemulihan Bencana
Proses penerapan yang sangat baik mencakup rencana pencadangan dan pemulihan bencana yang kuat. Sangatlah penting untuk mencadangkan data dan konfigurasi penting secara teratur dan menguji proses pemulihan untuk memverifikasi bahwa proses tersebut akan berfungsi sebagaimana mestinya jika terjadi insiden. Ini bisa berupa solusi pencadangan berbasis cloud yang memberikan skalabilitas dan keandalan untuk penerapan modern.
10. Mendidik dan Melatih Tim
Kesalahan manusia masih menjadi salah satu ancaman terbesar dalam penerapan keamanan. Latihlah pengembang, tim operasi, dan pemangku kepentingan lainnya secara teratur tentang praktik terbaik keamanan terbaru dan ancaman yang muncul. Tanamkan budaya kesadaran keamanan agar semua orang tetap waspada terhadap potensi risiko.
11. Tetap Mengikuti Perkembangan Ancaman dan Teknologi
Ancaman dunia maya dan teknologi keamanan terus berkembang. Ikuti perkembangan tren dan kerentanan dengan berlangganan umpan intelijen ancaman dan berpartisipasi dalam forum industri. Pemantauan memberdayakan organisasi untuk mempersiapkan keamanan mereka di depan kurva untuk menghadapi ancaman baru.
Kesimpulan
Penerapan yang aman bukanlah aktivitas satu kali, melainkan sebuah proses berkelanjutan yang membutuhkan kewaspadaan, kolaborasi, dan alat bantu yang tepat. Dengan mengintegrasikan keamanan ke dalam setiap fase penerapan dan mengikuti praktik-praktik terbaik ini, organisasi dapat secara signifikan mengurangi eksposur risiko dan membangun fondasi yang kuat untuk operasi digital mereka. Karena lanskap keamanan siber terus berkembang, komitmen untuk peningkatan dan pendidikan berkelanjutan akan tetap penting untuk melindungi sistem dan aplikasi yang digunakan.