Blogger Jateng

Praktik Terbaik Keamanan Basis Data

Di era digital saat ini, database merupakan salah satu aset terpenting yang dimiliki bisnis dan organisasi. Database menyimpan informasi sensitif seperti data pribadi, catatan keuangan, dan kekayaan intelektual, yang menjadikannya sasaran empuk serangan siber. Melindungi database Anda dari pelanggaran, menjaga kepercayaan pelanggan, dan mematuhi standar peraturan membutuhkan keamanan database. Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk memperkuat keamanan database.

1. Gunakan Tindakan Kontrol Akses yang Aman

Ketika kueri gabungan tidak boleh dieksekusi, membatasi akses ke basis data tersebut merupakan langkah keamanan dasar. Ikuti prinsip hak istimewa yang paling sedikit dan berikan pengguna hanya izin yang mereka perlukan untuk menjalankan fungsinya. Menerapkan Role-Based Access Control (RBAC) untuk mengontrol hak akses pengguna dan akses. Izin akses harus ditinjau dan diperbarui secara teratur agar sesuai dengan persyaratan saat ini.

sumber: geeksforgeeks.org

2. Menerapkan Metode Otentikasi yang Kuat

Otentikasi adalah garis depan utama untuk melawan akses yang tidak sah. Gunakan otentikasi multi-faktor (MFA) untuk mendapatkan tingkat keamanan tambahan. Gunakan kata sandi yang kompleks dan kebijakan yang menuntut perubahan kata sandi secara berkala. Jika memungkinkan, terapkan sistem SSO (sistem masuk tunggal) untuk login yang terpadu dan aman.

3. Enkripsi Data saat Istirahat dan dalam Perjalanan

Hal ini membawa kita pada inti dari keamanan data, yaitu enkripsi. Setiap data yang disimpan di dalam database (data yang tidak tersimpan harus dienkripsi) dengan menggunakan algoritma enkripsi yang kuat. Sama seperti data yang tidak bergerak, juga mengirimkan data dengan aman, dengan menggunakan protokol TLS (Transport Layer Security) untuk membantu mengenkripsi komunikasi antara klien dan database.

4. Memperbarui dan Menambal Perangkat Lunak Basis Data Secara Teratur

Kerentanan basis data merupakan target umum bagi para penyerang. Untuk mengurangi risiko ini, perbarui sistem manajemen basis data (DBMS) Anda secara teratur dengan patch dan pembaruan keamanan terbaru. Buatlah proses manajemen patch yang kuat untuk memastikan pembaruan diterapkan dengan segera.

5. Melacak dan Menerapkan Aktivitas Basis Data

Pemantauan real time secara teratur dengan audit dan pelacakan dapat mendeteksi aktivitas yang tidak wajar dan mencurigakan. Menerapkan alat pemantauan aktivitas basis data (DAM) yang mencatat akses, kueri, dan perubahan. Buat peringatan untuk aktivitas yang tidak biasa, seperti upaya berulang kali untuk masuk atau eksfiltrasi data secara besar-besaran. Menyimpan catatan untuk tujuan audit, karena dapat membantu pemeriksaan forensik setelah kejadian.

6. Mencadangkan Data dengan Aman

Jika terjadi kehilangan data atau serangan siber, pencadangan secara teratur sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis. Cadangkan database dalam format snapshot dan simpan cadangan di tempat yang aman dan tidak terhubung dengan database utama. Tentang Detail Pencadangan & Pemulihan Enkripsi data yang dicadangkan, dan secara berkala uji proses pemulihan untuk memastikan integritas dan aksesibilitas data.

7. Melindungi dari Injeksi SQL

Salah satu vektor serangan yang umum terjadi adalah injeksi SQL yang memanfaatkan kode aplikasi yang buruk untuk memanipulasi database. Cegah hal ini dengan menggunakan pernyataan yang sudah disiapkan, kueri yang diparameterisasi, dan prosedur tersimpan. Pindai dan uji aplikasi Anda secara teratur untuk mengetahui kerentanan injeksi SQL.

8. Gunakan Perlindungan Keamanan Jaringan

Basis data sering kali digunakan melalui jaringan dan dengan demikian menjadi sasaran serangan. Ini berarti menggunakan firewall untuk meningkatkan akses server basis data dan secara unik menempatkannya di dalam segmen jaringan yang aman. Memanfaatkan VPN untuk akses jarak jauh yang aman. Di bawah ini, atur IDPS untuk memeriksa dan memblokir lalu lintas berbahaya.

9. Uji Kerentanan Keamanan Secara Teratur

Lakukan penilaian keamanan secara teratur untuk mendeteksi dan memperbaiki kerentanan apa pun di lingkungan basis data Anda. Anda menggunakan pengujian penetrasi untuk mensimulasikan skenario serangan - dan mengevaluasi pertahanan Anda. Alat untuk pemindaian kerentanan dapat membantu menemukan kelemahan sebelum dieksploitasi oleh penyerang.

10. Mendidik dan Melatih Tim Anda

Selalu kesalahan manusia yang menyebabkan sebagian besar insiden keamanan. Lakukan sesi pelatihan rutin untuk tim Anda tentang praktik terbaik untuk keamanan database, mengidentifikasi serangan phishing, dan menerapkan kata sandi yang kuat.

11. Memastikan Kepatuhan terhadap Peraturan

Banyak industri tunduk pada peraturan yang mengamanatkan langkah-langkah keamanan basis data tertentu. Contohnya adalah GDPR, HIPAA, dan PCI DSS. Pahami persyaratan yang relevan dengan organisasi Anda dan terapkan kontrol yang diperlukan untuk mencapai kepatuhan.

Kesimpulan

Keamanan basis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan kewaspadaan, pembaruan rutin, dan pendekatan berlapis. Dengan menerapkan praktik-praktik terbaik ini, organisasi bisa secara signifikan mengurangi risiko pelanggaran data dan memastikan integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan aset data penting mereka. Di era di mana data adalah komoditas yang berharga, berinvestasi dalam keamanan basis data yang kuat bukan hanya bijaksana, tetapi juga penting.