Blogger Jateng

Pentingnya Normalisasi dalam Desain Basis Data

Kehidupan yang kaya akan data dalam All Things Data tiba pada praktik desain basis data di mana kardinalitas hubungan menjadi sangat penting dalam definisi hubungan desain data yang efektif dan efisien. Anda tentu saja sudah familiar dengan normalisasi, sebuah prinsip dasar dari desain database relasional, dan digunakan untuk mencapai tujuan ini. Normalisasi menggunakan konsep penataan data ke dalam tabel dan menghapus entri yang berlebihan, yang meningkatkan integritas data dan mempercepat proses kueri. Artikel ini membahas pentingnya normalisasi, prinsip-prinsip utamanya, dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi fungsi database.

Pengertian Normalisasi

Normalisasi dalam database adalah proses desain untuk mengatur data dalam database. Ini adalah metode untuk memecah tabel yang lebih besar dan lebih rumit menjadi tabel yang lebih kecil dan tidak terlalu rumit dan membuat hubungan antar tabel. Dengan cara ini, redundansi & ketergantungan data diminimalkan dan data disimpan secara logis & efisien. Normalisasi terdiri dari serangkaian langkah yang disebut bentuk normal (NF) yang biasanya dilambangkan sebagai:

1. Bentuk Normal Pertama (1NF): 1NF memastikan bahwa setiap kolom dari sebuah tabel hanya menyimpan nilai atomik (tidak dapat dibagi), yang berarti bahwa tabel tersebut dapat menerima tidak lebih dari satu nilai.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF): 2NF memperluas 1NF dengan menjamin bahwa semua atribut non-kunci sepenuhnya bergantung pada kunci utama.

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF): Menghilangkan ketergantungan transitif, yaitu atribut bukan kunci harus hanya bergantung pada kunci utama.

4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF): Versi yang lebih ketat dari 3NF, menangani anomali tertentu yang tidak tercakup dalam 3NF.

Bentuk normal yang lebih tinggi, seperti Bentuk Normal Keempat (4NF) dan Bentuk Normal Kelima (5NF), menangani masalah ketergantungan yang lebih kompleks tetapi kurang umum digunakan dalam praktiknya.

sumber: slideshare.net

Manfaat Normalisasi

Normalisasi memiliki beberapa manfaat yang menjelaskan mengapa normalisasi merupakan praktik yang diperlukan dalam desain database:

1. Menghilangkan Redundansi Data: Data yang berlebihan meningkatkan biaya penyimpanan dan menyebabkan ketidakkonsistenan Normalisasi membantu menyimpan setiap data dalam satu lokasi yang mengurangi entri duplikat.

2. Meningkatkan Integritas Data: Mengurangi redundansi dan ketergantungan, yang mencegah anomali saat memperbarui, menghapus, atau memasukkan data.

3. Meningkatkan Efisiensi Kueri: Tabel yang lebih kecil dan terstruktur dengan baik membantu memfasilitasi kueri yang efektif. Tabel yang dinormalisasi umumnya bergabung dengan lebih baik daripada tabel yang datar dan tidak dinormalisasi.

4. Skalabilitas Dinormalisasi: Database juga menyediakan skalabilitas karena pertumbuhan modular dari struktur database yang dinormalisasi memungkinkan kita untuk meningkatkan volume data. Perubahan dapat dilakukan dengan gangguan minimal pada skema yang ada.

5. Pemeliharaan yang lebih baik: Karena struktur database yang dinormalisasi secara akurat mencerminkan hubungan data, mereka lebih mudah dipahami dan dipelihara.

Tantangan dan Pertimbangan

Normalisasi bisa jadi sangat bagus, namun ada kekurangannya. Kerugian terbesar dari normalisasi yang berlebihan adalah semakin banyaknya tabel yang terfragmentasi, yang cenderung memperlambat kueri yang kompleks. Hal ini sering terjadi pada aplikasi yang sangat banyak dibaca di mana biaya untuk menggabungkan beberapa tabel dapat melebihi manfaat dari redundansi yang berkurang. Seperti yang dikatakan oleh Francesco Pavano dan yang lainnya: "Perancang basis data, oleh karena itu, harus mencari keseimbangan antara normalisasi dan denormalisasi, sesuai dengan persyaratan yang tepat dari sistem yang diimplementasikan".

Aplikasi Dunia Nyata

Normalisasi dapat digunakan di berbagai industri dan kasus penggunaan. Sebagai contoh:
  • Perdagangan elektronik: Normalisasi digunakan untuk melacak inventaris, pesanan, dan data pelanggan secara akurat, menjaga konsistensi di antara catatan.
  • Perawatan kesehatan: Catatan pasien, riwayat medis, dan jadwal janji temu diatur untuk menghindari duplikasi dan memastikan ketepatan.
  • Keuangan: Di bidang ini, data transaksional disusun untuk menjaga integritas dan juga memungkinkan kepatuhan terhadap standar peraturan.

Kesimpulan

Normalisasi adalah landasan dari desain database yang efektif, menawarkan banyak manfaat yang meningkatkan integritas data, mengurangi redundansi, dan mengoptimalkan kinerja. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip normalisasi, perancang basis data dapat menciptakan sistem yang efisien, andal, dan dapat diskalakan. Meskipun penting untuk mempertimbangkan trade-off dan tantangannya, penerapan normalisasi yang strategis memastikan fondasi yang kuat untuk mengelola data dalam lanskap digital modern.