Firebase - platform backend-as-a-service Google yang tangguh - adalah favorit di antara para pengembang untuk pengembangan aplikasi real-time. Dengan fitur-fitur seperti Firestore dan Realtime Database, serta Autentikasi Firebase, Firebase adalah tempat yang tepat untuk membuat aplikasi yang hebat. Namun, penskalaan Firebase secara efektif untuk aplikasi real-time berkinerja tinggi memerlukan pertimbangan dan perencanaan desain yang optimal untuk mengawasi kinerja dan biaya. Artikel ini membahas praktik terbaik saat berurusan dengan Firebase dalam skenario permintaan tinggi.
1. Pilih Basis Data yang Tepat
Sekarang Firebase memiliki dua database utama: Firestore & Database Realtime. Meskipun keduanya dapat mengalirkan pembaruan secara real-time, arsitektur mereka sangat berbeda.
- DataStore: Ideal untuk aplikasi yang membutuhkan kueri yang lebih canggih dan data terstruktur. Database ini mengikuti model berbasis dokumen dan memungkinkan pengindeksan, sehingga lebih cepat untuk kumpulan data yang besar.
- Basis Data Realtime: Paling cocok untuk skema data yang lebih sederhana dan penulisan latensi yang sangat rendah. Dioptimalkan untuk kasus penggunaan seperti obrolan waktu nyata dan umpan data langsung.
Analisis kebutuhan aplikasi Anda dengan cermat untuk memilih basis data yang paling sesuai dengan kasus penggunaan Anda.
sumber: medium.com |
2. Mengoptimalkan Struktur Data
Firebase membutuhkan desain basis data yang tepat jika diharapkan dapat berkembang. Ikuti kiat-kiat berikut ini:
- Denormalisasi Data: Sebagai basis data NoSQL, struktur data yang disukai Firebase sebenarnya didenormalisasi dibandingkan dengan basis data SQL tradisional. Anda hanya melakukan penggabungan pohon untuk sebagian besar kueri dalam struktur pohon yang menghubungkan data, jadi ratakan data Anda.
- Jangan Bersarang Terlalu Dalam: Objek JSON yang bersarang dalam berpotensi memperlambat kueri dan meningkatkan waktu baca/tulis. Sajikan data Anda dengan cara yang dangkal dan tersegmentasi.
- Gunakan Subkoleksi: Meskipun Firestore merekomendasikan untuk menjaga dokumen tetap kecil secara umum, jika Anda perlu memuat data terkait, menggunakan subkoleksi untuk menggunakan subkoleksi akan memastikan bahwa Anda tidak membebani satu dokumen dengan terlalu banyak data.
3. Mengoptimalkan Kueri
Kueri yang disusun dengan baik meminimalkan latensi dan meningkatkan pengalaman pengguna. Berikut cara mengoptimalkannya:
- Mengindeks Data Anda: Ketika Anda melakukan kueri, Firestore secara otomatis mengindeks bidang yang terlibat. Anda mungkin harus membuat indeks gabungan untuk kueri tersebut.
- Memanfaatkan Batasan Kueri: Gunakan hal-hal seperti. limit() atau. dan where() untuk hanya mendapatkan data yang Anda butuhkan. Jangan mendapatkan koleksi penuh kecuali jika diperlukan.
- Menandai Hasil: Gunakan paginasi untuk kumpulan data yang besar, sehingga data dimuat secara bertahap untuk meningkatkan waktu muat dan mengurangi bandwidth.
4. Mengelola Pendengar Waktu Nyata
Inti dari Firebase adalah pembaruan waktu nyata, jika biaya dan kemacetan kinerja adalah pabrik yang diinginkan, terlalu banyak pendengar pasti melakukan hal itu.
- Dengarkan cakupan yang relevan: Atur pendengar secara langsung pada node atau dokumen, bukan pada seluruh koleksi untuk membatasi data yang ditransfer.
- Lepaskan Pendengar yang Tidak Digunakan: Selalu lepaskan pendengar ketika tidak diperlukan lagi untuk menghemat sumber daya.
- Kurangi Pembaruan: Jika frekuensi pembaruan tinggi, gunakan teknik seperti pembatasan laju atau pembaruan batch untuk meminimalkan jumlah pendengar yang dipicu.
5. Menerapkan Caching
Hal ini akan meningkatkan performa dengan meminimalkan pembacaan ke basis data melalui caching. Gunakan strategi berikut ini:
- Persistensi Offline Firestore: Ini memungkinkan Firestore menggunakan cache lokal sehingga lebih sedikit pembacaan yang dilakukan di server.
- Caching Sisi Klien: Memanfaatkan caching dalam memori atau berbasis disk untuk data yang sering diakses di sisi klien.
6. Memantau dan Menganalisis Penggunaan
Firebase menawarkan alat berikut untuk memantau kinerja aplikasi dan pola penggunaan:
- Pemantauan Kinerja Firebase: Untuk memantau kueri yang lambat, waktu render layar, dan kinerja jaringan.
- Analisis Firebase: Memberikan wawasan tentang tren pengguna dan di mana lalu lintas difokuskan.
- Pemantauan Cloud: Gabungkan Firebase dengan Google Cloud Monitoring untuk mendapatkan detail yang kaya tentang bagaimana Anda menggunakan sumber daya.
7. Biaya Kontrol
Jika ditangani dengan sembarangan, penskalaan Firebase bisa menghabiskan banyak biaya. Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk mengoptimalkan biaya:
- Gunakan Tingkat Gratis Firebase dengan Bijak: Gunakan tier gratis untuk lingkungan pengujian dan pengembangan.
- Konfigurasikan Peringatan Anggaran: Manfaatkan peringatan anggaran Google Cloud untuk mencegah tagihan yang mengejutkan.
- Gunakan data secara efisien: Hindari pembacaan/penulisan yang tidak perlu dengan mengatur fungsi pengelompokan data.
8. Memanfaatkan Fungsi Cloud
Biarkan Firebase Cloud Functions menangani operasi yang berat. Sebagai solusi tanpa server, solusi ini memungkinkan Anda untuk:
- Menjalankan Perhitungan Berat: Melakukan operasi yang berat tanpa mempengaruhi pelanggan atau db.
- Mengotomatiskan Tugas: Pekerjaan Berkala seperti pekerjaan terjadwal atau merespons pemicu database untuk memperbarui.
Kesimpulan
Mengoptimalkan Firebase untuk aplikasi real-time berskala besar melibatkan pemilihan alat yang tepat, menyusun data Anda secara efisien, dan memanfaatkan fitur-fitur canggih Firebase. Dengan berfokus pada pengoptimalan kueri, caching, manajemen pendengar waktu nyata, dan kontrol biaya, Anda dapat membangun aplikasi yang dapat diskalakan dan berkinerja tinggi yang memberikan pengalaman pengguna yang mulus. Dengan perencanaan yang tepat, Firebase dapat menjadi sekutu yang kuat untuk menangani beban kerja real-time yang paling berat sekalipun.
Kembali ke>>>> Menggunakan Firebase untuk Manajemen Data Waktu Nyata