MongoDB adalah basis data NoSQL yang sangat populer bagi para pengembang dan organisasi, karena menawarkan solusi basis data yang fleksibel, kuat, dan efektif. Jenis penyimpanan ini berbeda dengan basis data relasional, yang menggunakan tabel untuk relasi dan catatan, karena MongoDB menggunakan format data BSON (binary JSON) untuk merampingkan fleksibilitas skema dengan lebih baik dan lebih cocok untuk aplikasi masa kini. Apakah Anda seorang pemula, atau pengembang berpengalaman, MongoDB adalah alat yang harus Anda gunakan. Pada artikel ini, kami akan memandu Anda melalui hal-hal penting untuk memulai dengan MongoDB.
Apa itu MongoDB?
MongoDB adalah basis data NoSQL yang dioptimalkan untuk menyimpan data tidak terstruktur atau semi-terstruktur dalam jumlah besar. Tidak seperti database relasional yang menggunakan tabel dan baris, MongoDB menggunakan koleksi dan dokumen. Dalam konteks ini, koleksi setara dengan tabel dan dokumen adalah objek seperti JSON yang meniru pasangan kunci-nilai. Hal ini memberikan fleksibilitas untuk menyimpan tipe data apa pun, dan menganalisis perubahan struktur data tanpa perlu skema yang telah ditentukan sebelumnya.
Fitur utama dari MongoDB adalah:
- Penyimpanan Berorientasi Dokumen: Data disimpan dalam dokumen seperti JSON, membuatnya fleksibel dan mudah dibaca.
- Skalabilitas: MongoDB memungkinkan penskalaan horizontal dengan sharding, yang membagi data di beberapa server.
- Performa Tinggi: Garis besarnya mendukung operasi penulisan dan pembacaan yang cepat, yang terbaik untuk aplikasi real time.
- Bahasa Query yang Kaya: Mongo menyediakan Rich Query Language untuk melakukan semua jenis operasi seperti pemfilteran, penyortiran, dan agregasi.
sumber: biznetgio.com |
Menyiapkan MongoDB
Instalasi MongoDB MongoDB harus diinstal di sistem Anda untuk mulai bekerja dengan MongoDB. Ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Instal MongoDB: Kunjungi situs web resmi MongoDB dan unduh versi yang sesuai untuk sistem operasi Anda.
2. Instal MongoDB: Langkah-langkah instalasi sesuai os. Linux, Anda dapat menggunakan salah satu manajer paket (apt, yum), dll. Di Windows, Anda juga memiliki penginstal.
3. Jalankan MongoDB: Jalankan server MongoDB menggunakan perintah mongod. Ini akan menginisialisasi basis data dan memungkinkan Anda untuk berinteraksi dengannya.
4. Mengakses MongoDB: Gunakan mongo shell atau antarmuka grafis seperti MongoDB Compass untuk berinteraksi dengan basis data Anda.
Memahami Dasar-dasar MongoDB
Setelah menyiapkan MongoDB, Anda dapat mulai membuat basis data, koleksi, dan dokumen. Berikut ini adalah beberapa ide kunci yang perlu diketahui:
- Basis data: Digunakan untuk menyimpan koleksi. Setiap basis data memiliki namanya sendiri.
- Koleksi: Sekumpulan dokumen, seperti tabel dalam basis data relasional.
- MEAN Stack: Mengacu pada kompresi MongoDB, Express JS, Angular JS, Node JS.
Menyiapkan Dokumen dan Koleksi
Anda dapat membuat database dan beralih ke database tersebut melalui perintah use:
use myDatabase
Perintah ini akan membuat database bernama myDatabase jika belum ada.
Hanya dengan memasukkan dokumen ke dalamnya, Anda dapat membuat koleksi:
db.myCollection.insertOne({ name: "John Doe", age: 30, occupation: "Developer" })
Perintah di atas akan membuat koleksi baru bernama myCollection dan menyisipkan sebuah dokumen.
Mengajukan Permintaan Data
Di konsol terbatas aplikasi sisi klien, seseorang dapat mengakses metode kueri MongoDB. Misalnya: mendapatkan semua dokumen dalam koleksi:
db.myCollection.find()
Anda dapat memfilter hasil berdasarkan parameter kueri:
db.myCollection.find({ age: { $gt: 25 } })
Ini mengembalikan semua dokumen yang memiliki kolom usia lebih besar dari 25.
Memperbarui Data
Jika Anda ingin memperbarui dokumen, Anda harus menggunakan metode updateOne atau updateMany:
db.myCollection.updateOne({ name: "John Doe" },{ $set: { age: 31 } })
Berikut ini, misalnya, memperbarui bidang usia untuk dokumen dengan nama “John Doe.”
Menghapus Data
Untuk menghapus dokumen, gunakan metode deleteOne atau deleteMany:
db.myCollection.deleteOne({ name: "John Doe" })
Ini akan menghapus dokumen dengan kriteria yang ditentukan.
Langkah Selanjutnya
Setelah Anda menguasai dasar-dasarnya, Anda dapat menjelajahi fitur-fitur MongoDB tingkat lanjut seperti pengindeksan, pipa agregasi, dan sharding. MongoDB juga terintegrasi secara mulus dengan bahasa pemrograman seperti Python, JavaScript, dan Java, menjadikannya pilihan serbaguna untuk berbagai proyek.
Kesimpulan
Skema, skalabilitas, dan performa MongoDB yang fleksibel menjadikannya alat yang ampuh untuk pengembangan aplikasi modern. Dengan memahami konsep dan perintah-perintah intinya, Anda dapat mulai membangun basis data yang efisien dan dapat diskalakan yang disesuaikan dengan kebutuhan proyek Anda. Selami lebih dalam dokumentasi dan tutorial MongoDB untuk membuka potensi penuhnya.
Kembali ke>>>> Basis Data NoSQL: Pengantar ke MongoDB