Manajemen state sangat penting dalam pengembangan web, dan jika Anda ingin membuat aplikasi halaman tunggal yang kaya, Anda memiliki sejumlah opsi untuk alat manajemen state. Beberapa library yang paling sering digunakan untuk state management adalah: Vuex - dimaksudkan untuk Vue js, dan Redux, yang awalnya dikembangkan untuk React. Keduanya melakukan hal yang serupa, tetapi memiliki desain, implementasi, dan kasus penggunaan yang berbeda. Dalam panduan ini, kita akan melihat Vuex dan Redux, membandingkan keduanya, sehingga Anda dapat mengetahui mana yang terbaik untuk proyek Anda berikutnya.
Apa yang dimaksud dengan Manajemen Negara?
Manajemen state adalah teknik mengontrol dan menyinkronkan state aplikasi di seluruh komponen. Contohnya adalah jika pengguna masuk, state ini harus tersedia di bagian lain dari aplikasi seperti halaman profil atau menu pengaturan. Dengan tidak adanya strategi yang ditentukan, mengelola state ini dapat dengan cepat menjadi luar biasa - dan terutama pada aplikasi yang lebih besar. (state-sharing) ada cara yang terstruktur dengan baik untuk memusatkan dan mengelolanya dengan menggunakan vuex dan redux.
sumber: javascript.plainenglish.io |
Sekilas tentang Vuex
Vuex: pustaka manajemen negara resmi untuk Vue js. Dirancang khusus untuk Vue, Vuex terintegrasi dengan baik ke dalam ekosistem Vue. Vuex menggunakan aliran data satu arah karena state dapat diperbarui menggunakan mutasi dan diakses menggunakan pengambil.
Fitur Utama Vuex:
- Integrasi Vue: Vuex dibangun di atas sistem reaktivitas di Vue sehingga dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam komponen Vue Anda.
- Mutasi: Di Vuex, pembaruan status secara eksplisit dibuat menggunakan mutasi. Mutasi adalah fungsi yang sinkron.
- Modul: Dalam aplikasi yang besar, Vuex dapat mempartisi penyimpanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Dukungan DevTools: Vuex sepenuhnya kompatibel dengan Vue DevTools, memungkinkan debugging perjalanan waktu dan snapshot state sesuai permintaan.
Vuex sangat cocok untuk pengembang yang sudah sangat terbiasa dengan ekosistem Vue, karena mengikuti aspek desain dan konvensi Vue.
Sekilas tentang Redux
Redux adalah pustaka manajemen state yang banyak digunakan dalam ekosistem React tetapi juga dapat diterapkan pada framework lain, termasuk Angular, Vue, atau JavaScript murni. Redux, di sisi lain, dibangun di atas ide state container yang dapat diprediksi untuk aplikasi JavaScript. Aksi dan reduksi menentukan bagaimana state aplikasi Anda berubah sebagai respons terhadap berbagai peristiwa.
Fitur-fitur utama Redux:
- State yang Tidak Dapat Diubah dan Dapat Diprediksi: Redux mendukung keabadian dan aliran state yang dapat diprediksi yang dapat membuat debugging dan pengujian menjadi lebih mudah.
- Middleware: Redux memiliki ekosistem yang besar untuk middleware (misalnya, Redux Thunk, Redux Saga) untuk mengelola efek samping seperti tindakan asinkron.
- Framework Agnostik: Meskipun biasanya digunakan dengan React, Redux dapat diimplementasikan dengan aplikasi JavaScript apa pun.
- DevTools: Redux juga dilengkapi dengan alat debugging yang sangat baik melalui ekstensi Redux DevTools, mirip dengan Vuex.
Redux sangat bagus untuk aplikasi yang mengandung logika state yang kompleks, efek samping atau integrasi multi-framework.
Perbedaan antara Vuex dan Redux
1. Integrasi:
Vuex digabungkan secara erat dengan Vue sehingga hal ini masuk akal untuk proyek Vue.js. Tidak seperti Redux yang bersifat framework-agnostic dan oleh karena itu memiliki lebih banyak fleksibilitas tetapi bisa jadi kurang mulus.
2. Mutasi State:
Vuex menggunakan mutasi untuk memperbarui state secara sinkron, membuatnya lebih eksplisit dan lebih dekat dengan reaktivitas Vue. Redux menggunakan reduksi, fungsi murni, untuk memperbarui state. Metodologi ini menghargai kekekalan dan konsep pemrograman fungsional.
3. Tindakan Asinkron:
Interceptors berbeda antar library dalam hal aksi asinkron. Di Vuex kita memiliki aksi yang melakukan mutasi, Redux bergantung pada Middleware seperti Redux Thunk atau Redux Saga untuk menangani logika asinkron.
4. Kurva Pembelajaran:
Integrasi dan API yang lebih sederhana membuat Vuex lebih mudah dipelajari oleh orang-orang yang sudah pernah menggunakan Vue. Redux juga memiliki kurva pembelajaran yang lebih curam karena bergantung pada middleware dan pola pemrograman fungsional.
5. Performa:
Hal ini membuat Vuex cukup reaktif karena sebagian besar perilakunya dibangun di atas sistem reaktivitas Vue, yang mengurangi render ulang yang tidak diperlukan. Redux bersifat framework-agnostic, jadi mungkin diperlukan pekerjaan tambahan untuk menjadi efisien, terutama di aplikasi React karena connect dan selektor sangat disukai.
Kapan Menggunakan Vuex
- Anda memiliki aplikasi berbasis Vue.js.
- Anda ingin solusi manajemen state mengikuti konvensi Vue.
- Aplikasi Anda memanfaatkan pengikatan data reaktif Vue untuk memperbarui state aplikasi.
Kapan Menggunakan Redux
- Aplikasi Anda menggunakan React atau kerangka kerja serupa.
- Umumnya orang menggunakan manajemen state terpusat untuk state aplikasi.
- Aplikasi Anda memiliki logika asinkronisasi yang kompleks, atau membutuhkan middleware yang lebih canggih.
Kesimpulan
Kedua framework ini memiliki kelebihan dan manfaatnya masing-masing, tetapi keduanya harus dipertimbangkan berdasarkan proyek Anda sejak awal. Jika Anda membangun aplikasi menggunakan Vue, Vuex sederhana dan terintegrasi dengan baik, sedangkan amandemen menyediakan solusi yang mencolok untuk mengelola state dalam kerangka kerja JavaScript apa pun. Mengetahui perbedaan yang signifikan dari keduanya akan memungkinkan Anda untuk memutuskan alat yang tepat untuk membantu proyek Anda mempertahankan basis kode yang bersih dan efisien.
kembali ke>>>> Vue.js vs React: Panduan Perbandingan