Blogger Jateng

Kontrol Versi untuk Non-Pengembang

Di dunia di mana alur kerja digital yang kolaboratif menjadi bagian integral dari pekerjaan, kontrol versi tidak lagi terbatas pada pengembang perangkat lunak. Sistem kontrol versi (VCS) adalah anugerah bagi para profesional mulai dari penulis, desainer, dan manajer proyek. Jadi, mari kita lihat bagaimana kontrol versi dapat bermanfaat bagi nonpengembang dan bagaimana mereka harus mempertimbangkan untuk menerapkannya ke dalam rutinitas harian mereka.

Apa yang dimaksud dengan Kontrol Versi?

Pada dasarnya, kontrol versi adalah metode untuk melacak perubahan yang dibuat pada file dari waktu ke waktu. Hal ini memungkinkan beberapa pengguna untuk bekerja pada file yang sama, melacak perubahan tersebut, dan berkolaborasi tanpa menimpa pekerjaan satu sama lain. Mayoritas sistem kontrol versi, seperti git, menyimpan riwayat perubahan yang lengkap, sehingga pengguna dapat kembali ke versi sebelumnya jika diinginkan. Bagi non-pengembang, hal ini bisa sangat berharga ketika mengerjakan tulisan kolaboratif, desain, atau proyek apa pun dengan berbagai iterasi.

sumber: techtarget.com

Mengapa Non-Pengembang Membutuhkan Kontrol Versi

1. Kolaborasi: Jika sejumlah orang bekerja pada file yang sama, kontrol versi mencegah siapa pun secara tidak sengaja menimpa pekerjaan orang lain. Hal ini sangat berguna bagi tim yang bekerja dari jarak jauh, di mana komunikasi yang jelas terkadang bisa terputus.

2. Iterasi yang Terorganisir: Daripada menyimpan revisi file sebagai entitas terpisah (seperti “Project_Final_v2” atau “Project_Final_FINAL”), VCS melacak perubahan secara otomatis, membuat riwayat pengeditan yang rapi melalui stempel waktu.

3. Pemulihan Kesalahan: Pernahkah Anda melakukan kesalahan dan menghapus konten dari sebuah file? Jika Anda memiliki kontrol versi, Anda dapat dengan cepat kembali ke versi sebelumnya, sehingga tidak perlu repot-repot lagi.

4. Akuntabilitas: VCS melacak siapa yang mengubah apa dan kapan. Transparansi ini menciptakan akuntabilitas dan memungkinkan pemecahan masalah yang efektif jika terjadi masalah. 

Bagaimana Pengembang Dapat Menggunakannya dalam Praktik

  • Penulis dan Editor: Jika Anda berkolaborasi dalam mengerjakan artikel, laporan, atau buku, kontrol versi adalah pengubah permainan. Google Docs memiliki sistem kontrol versi yang sangat sederhana, tetapi alat bantu seperti Git jauh lebih terperinci dan memungkinkan percabangan saat menangani proyek-proyek yang berat.
  • Desainer: Untuk desainer grafis, proyek sering kali berkembang dengan cara yang membutuhkan umpan balik dan revisi. Sekarang, alat bantu, seperti Figma dan Adobe Creative Cloud, telah merilis fitur kontrol versi terintegrasi yang menyederhanakan kolaborasi dan iterasi pada desain.
  • Manajer Proyek: Manajer proyek harus memantau dan beradaptasi terhadap perubahan penting dalam rencana, anggaran, atau jadwal. Menggunakan VCS untuk dokumentasi memastikan bahwa Anda dan semua kolaborator Anda bekerja dengan versi terbaru, dan memungkinkan Anda untuk mengaudit setiap perubahan yang dibuat.
  • Peneliti: Dalam lingkungan penelitian, perubahan pada kumpulan data, makalah, dan naskah harus dilacak. Hal ini memungkinkan analisis eksplorasi dan pembaruan untuk set data, sementara kontrol versi menjaga integritas data asli.

Pengantar Kontrol Versi

Sebagai seorang pekerja teknologi tanpa gelar ilmu komputer atau seseorang yang hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang komputer dan sedikit pengetahuan lainnya, Anda mungkin bertanya-tanya dari mana harus memulai di dunia kontrol versi.
  1. Alat yang Tepat: Git memang hebat, tetapi bisa jadi menakutkan bagi pengguna baru. Jika Anda mencari solusi yang lebih sederhana, alat seperti Dropbox, Google Drive, atau Notion memiliki alat bantu versi bawaan yang belum sempurna. Untuk pilihan yang lebih besar, ada GitHub atau GitLab, yang keduanya memberikan UI sederhana.
  2. Temukan Kaki Anda: Pahami dasar-dasarnya seperti komit, cabang, dan penggabungan. Ada banyak tutorial dan video online yang menjelaskan istilah-istilah ini secara awam.
  3. Memasukkan Kontrol Versi ke dalam Alur Kerja Anda: Mulailah dengan satu proyek - sebuah dokumen kolaboratif atau file desain. Setelah Anda merasa lebih nyaman, tingkatkan cakupan tempat Anda menggunakannya dalam pekerjaan Anda.
  4. Mendorong Adopsi Tim: Kekuatan kontrol versi akan semakin besar ketika semakin banyak tim Anda yang mengadopsinya. Gunakan sumber daya, dan latihlah, yang lainnya.

Tidak Ada Alat yang Diperlukan Pengembang

Jika Git terlihat agak menakutkan, jangan khawatir - ada alat yang dibuat untuk digunakan oleh non-pengembang:
  1. Google Docs dan Microsoft Office 365: Dua belas orang dapat melihat bagaimana sebuah dokumen berubah secara real time, dan melihat serta kembali ke versi sebelumnya.
  2. Figma dan Canva: Kedua platform ini terkenal karena menggabungkan pembuatan versi sebagai bagian dari antarmuka mereka untuk para desainer.
  3. Dropbox dan OneDrive: Solusi penyimpanan awan ini juga menyediakan riwayat versi untuk file yang Anda unggah, menjadikannya pilihan yang mudah untuk melacak perubahan Anda.

Kesimpulan

Kontrol versi tidak lagi menjadi domain eksklusif pengembang. Dengan mengadopsi praktik kontrol versi, non-developer bisa menikmati pengaturan yang lebih baik, kolaborasi yang lebih baik, dan ketenangan pikiran karena mengetahui bahwa pekerjaan mereka aman dan dapat dipulihkan. Apakah Anda seorang penulis, perancang, manajer, atau peneliti, prinsip-prinsip kontrol versi dapat mengubah cara kerja Anda. Mulailah dari yang kecil, bereksperimenlah dengan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan saksikan produktivitas Anda melonjak.