Blogger Jateng

Kolaborasi dengan GitHub: Praktik Terbaik untuk Tim

Kolaborasi adalah inti dari proyek perangkat lunak yang sukses di dunia pengembangan modern dan berkecepatan tinggi. Selama satu dekade terakhir, GitHub telah menjadi alat yang menentukan karier tim secara global - sebuah platform untuk kontrol versi, tinjauan kode, dan alur kerja yang efisien. Namun, menggunakan platform ini secara maksimal menuntut praktik terbaik yang mengedepankan efisiensi, transparansi, dan semangat tim.

1. Tentukan Pedoman Repositori yang Jelas

Untuk memastikan bahwa kolaborasi berjalan dengan baik, langkah pertama adalah menetapkan konvensi tentang bagaimana repositori disusun dan dipelihara. Gunakan konvensi penamaan yang konsisten untuk cabang, pesan komit, dan tag. Ini berarti bahwa ini adalah cabang sementara untuk cabang fitur atau cabang perbaikan bug, jadi mungkin mencoba konvensi di mana nama cabang diawali dengan huruf besar - jadi, misalnya sesuatu seperti fitur/nama-fitur atau perbaikan bug/nomor atau sesuatu yang serupa - sehingga siapa pun dari tim secara otomatis tahu untuk apa cabang ini.

Demikian juga, bakukan pesan komit dalam bentuk:

[type]: [description] (#issue-number)

Praktik ini memastikan kejelasan dan mengaitkan perubahan dengan masalah atau tugas yang relevan.

sumber: gitkraken.com

2. Gunakan Permintaan Tarik Secara Efektif

PR adalah sarana yang kuat untuk kolaborasi. PR memungkinkan peninjauan kode, mendorong diskusi, dan membantu menjaga kualitas kode. Untuk memanfaatkan PR secara maksimal:

  • Gunakan judul dan ringkasan yang deskriptif.
  • Rujuk setiap masalah terkait dalam PR untuk mendapatkan konteks.
  • Minta anggota tim untuk meninjau dan gunakan alat bantu seperti fitur peninjau di GitHub untuk menunjuk siapa yang bertanggung jawab atas perubahan.
  • Terapkan validasi otomatis (linting, pengujian, dll.) terhadap pekerjaan seseorang sebelum penggabungan. 
Mendorong umpan balik yang konstruktif selama tinjauan PR akan mendorong pembelajaran bersama dan mengurangi kemungkinan memperkenalkan bug ke dalam basis kode.

3. Memanfaatkan Masalah dan Proyek GitHub

GitHub Issues and Projects dapat menjadi alat bantu manajemen proyek untuk tim Anda. Lacak tugas, bug, dan peningkatan dengan Issues. Isu yang baik harus memiliki:
  • Judul yang jelas dan ringkas.
  • Deskripsi yang lengkap, termasuk langkah-langkah untuk mereproduksi bug atau ekspektasi untuk fitur baru.
  • Cara memprioritaskan dan mengatur pekerjaan: Label dan tonggak pencapaian.
Proyek memungkinkan tim untuk memvisualisasikan pekerjaan melalui papan kanban. Kolom seperti “To Do”, “In Progress”, dan “Done” memberikan gambaran cepat tentang kemajuan tim. Memperbarui alat bantu ini secara teratur membuat semua orang tetap selaras dan mengetahui status proyek.

4. Menetapkan Aturan Perlindungan Cabang

Aturan perlindungan cabang melindungi cabang-cabang penting seperti cabang utama atau pengembangan dengan mensyaratkan beberapa tingkat kualitas sebelum perubahan digabungkan. Aturan-aturan ini dapat mencakup:
  • Memerlukan tinjauan PR.
  • Menerapkan pemeriksaan status (misalnya jalur pipa CI/CD).
  • Membatasi dorongan paksa.
Aturan-aturan ini memastikan bahwa Anda hanya mengintegrasikan kode yang telah teruji yang meminimalkan kemungkinan kesalahan atau regresi yang tidak disengaja.

5. Pembuatan versi dengan Tag dan Rilis

Menandai komit dan membuat rilis memudahkan untuk melacak titik-titik tertentu dalam riwayat proyek Anda. Anda juga dapat menggunakan tag, yang mengindikasikan tonggak penting seperti v1.0.0, dan merilis kode bundel, catatan, dan aset untuk didistribusikan. Praktik seperti ini sangat berharga dalam kasus-kasus di mana tim perlu mendukung beberapa versi produk atau mendukung beberapa penyebaran.

6. Mendorong komunikasi dan transparansi yang jelas

Meskipun GitHub adalah sumber yang fantastis untuk hal-hal teknis, kolaborasi yang sesungguhnya adalah dalam hal komunikasi. Dorong anggota tim untuk melakukannya:
  • Menambahkan komentar atau pembaruan status tentang PR dan masalah secara teratur.
  • Diskusi GitHub sangat bagus untuk bertukar pikiran dan melakukan komunikasi asinkron.
  • Tulis proses, alur kerja, dan panduan di file README atau CONTRIBUTING repositori.
Transparansi mengurangi kesalahpahaman dan membantu kontributor baru dengan cepat.

7. Mengotomatiskan Tugas yang Berulang

GitHub Actions dapat mengotomatiskan sebagian besar hal yang Anda lakukan, baik itu menjalankan pengujian maupun menerapkan kode. Otomatisasi mengurangi pekerjaan manual, membatasi kesalahan manusia, dan mempercepat siklus pengembangan. Contohnya antara lain:
  • Menjalankan tes unit pada PR.
  • Peninjau yang disesuaikan - membuatnya otomatis.
  • Merilis kode ke lingkungan untuk pementasan/produksi.
Menyiapkan otomatisasi tersebut adalah waktu yang diinvestasikan dengan baik dalam efisiensi jangka panjang.

8. Tinjau dan Sempurnakan Secara Teratur

Akhirnya, kolaborasi adalah pekerjaan yang sedang berjalan.” Tinjau secara berkala alur kerja GitHub tim Anda dan dapatkan umpan balik. Jalankan retrospektif untuk mengevaluasi apa yang sudah baik dan apa yang dapat ditingkatkan. Seiring dengan pertumbuhan proyek, alur kerja Anda harus berevolusi untuk menangani kompleksitas dan dinamika tim yang semakin meningkat. 

Kesimpulan

GitHub menawarkan platform serbaguna untuk kolaborasi tim, tetapi kekuatannya yang sebenarnya terletak pada bagaimana tim menggunakannya. Dengan membuat konvensi, memanfaatkan fitur seperti PR dan Masalah, serta membina komunikasi yang jelas, tim dapat memaksimalkan produktivitas dan mempertahankan kode berkualitas tinggi. Terus menyempurnakan praktik-praktik ini memastikan bahwa tim Anda tetap lincah dan siap menghadapi tantangan pengembangan perangkat lunak modern.

baca juga>>>