Data, di dunia digital saat ini, berfungsi sebagai tulang punggung sebagian besar operasi dan keputusan. Data ini sangat penting dan perbedaan atau kesalahan kecil yang penting dapat menyebabkan konsekuensi yang meluas. Di sinilah integritas data dan kendala muncul. Mereka memastikan bahwa data akurat, konsisten, dan dapat dipercaya di sepanjang siklus hidupnya dengan menerapkan pedoman atau standar.
Memahami Integritas Data
Integritas data adalah akurasi, konsistensi, dan kepercayaan data secara keseluruhan di sepanjang siklus hidupnya. Integritas data memastikan bahwa data yang dikumpulkan, disimpan, dan diambil tidak dimodifikasi dan layak dipercaya. Tiga jenis utama Integritas Data adalah:
1. Integritas Entitas: Aturan ini menjamin bahwa setiap catatan dalam database adalah unik dan dapat diidentifikasi. Batasan kunci utama biasanya diberlakukan untuk mencapai hal ini.
2. Integritas Referensial: Ini berarti memastikan bahwa hubungan antar tabel selalu valid. Jika sebuah tabel direferensikan oleh sebuah kunci asing di tabel lain, maka data di tabel yang direferensikan harus ada.
3. Domain Integrity: Memeriksa apakah nilai data termasuk dalam rentang atau set tertentu. Pembatasan seperti nilai default tipe data dan format yang dapat diterima menegakkan integritas domain.
Integritas data sangat penting dalam beberapa domain, seperti kesehatan, keuangan, dan e-commerce, di mana data yang akurat dan konsisten sangat penting untuk kepatuhan, pengambilan keputusan, dan kepercayaan pelanggan.
sumber: medium.com |
Batasan Bisa Menjadi Kunci untuk Menjaga Konsistensi Data
Batasan adalah aturan yang ditetapkan sebelum diterapkan pada kolom basis data untuk memastikan integritas data. Pemeriksaan ini melindungi dari input yang tidak valid, dan berfungsi untuk menjaga akurasi dan integritas data. Contoh jenis-jenis batasan tertentu meliputi:
1. Batasan Kunci Utama (Primary Key Constraint): Menjamin bahwa setiap entri dalam tabel memiliki kunci yang unik.
2. Batasan Kunci Asing (Foreign Key Constraint): Memastikan integritas referensial antara dua tabel dengan memastikan bahwa nilai di satu tabel sesuai dengan nilai di tabel lain.
3. Memanfaatkan Batasan Unik: Izinkan Nilai Unik dalam Kolom
4. Batasan Bukan Null: Memastikan bahwa kolom tidak boleh memiliki nilai nol, penting untuk kolom yang harus selalu diisi.
5. Batasan cek: Memberikan validasi data dengan menentukan ketentuan yang harus dipenuhi. Check constraint, misalnya, dapat mencegah kolom gaji memiliki nilai negatif.
6. Batasan Default: Memberikan nilai default untuk suatu kolom ketika tidak ada nilai yang ditentukan saat memasukkan data.
Dengan menerapkan batasan-batasan ini, organisasi dapat secara signifikan mengurangi risiko kesalahan data, merampingkan proses manajemen data, dan meningkatkan kualitas database mereka secara keseluruhan.
Integritas dan Kendala Data - Mengapa Ini Penting
1. Pengambilan Keputusan
2. Kepatuhan terhadap Peraturan
3. Kepercayaan Pelanggan
4. Efisiensi Operasional
Penghargaan dalam Menjaga Integritas Data
- Kesalahan Manusia: Kesalahan entri data dapat merusak integritas. Risiko ini dapat dikurangi dengan pelatihan yang disiplin dan alat validasi otomatis.
- Kegagalan Sistem: Kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak dapat merusak data. Database memerlukan pencadangan rutin dan rencana pemulihan bencana yang baik.
- Integrasi Data: Berbicara mengenai sumber data, menggabungkan kumpulan data dari sistem yang berbeda dapat menyebabkan ketidakkonsistenan. Gunakan aturan untuk memaksimalkan format standar (alamat, telepon, dll) dan memvalidasinya.
- Pelanggaran Keamanan: Akses yang tidak sah atau serangan siber dapat merusak integritas data. Kita bisa mengurangi ancaman ini dengan mengadopsi enkripsi yang kuat, kontrol akses, dan sistem pemantauan.