Blogger Jateng

Basis Data SQL vs Basis Data NoSQL

Basis data adalah fondasi dari aplikasi dan sistem modern di dunia yang digerakkan oleh data saat ini. Jenis database yang Anda pilih, SQL atau NoSQL, dapat berdampak besar pada kualitas efisiensi, skalabilitas, dan kinerja database untuk masing-masing proyek. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya dan mengetahui perbedaannya adalah kunci untuk dapat membuat keputusan yang tepat. Dalam tutorial ini, kami akan menjelaskan perbedaan utama, kasus penggunaan, dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan database SQL vs NoSQL.

Apa yang dimaksud dengan Basis Data SQL?

Basis data SQL, atau basis data relasional, adalah sekumpulan sistem terstruktur yang menggunakan tabel untuk penyimpanan data. Jenis database ini menggunakan Structured Query Language (SQL) untuk menangani dan memanipulasi data. Dapatkah Anda memberi saya beberapa contoh seperti MySQL, PostgreSQL, Microsoft SQL server, dan Oracle database Aplikasi yang membutuhkan konsistensi dan integritas transaksi yang kuat (misalnya, sistem perbankan dan keuangan) paling baik dilayani oleh database SQL.

sumber: ids.ac.id

Basis Data SQL - Fitur Utama:

Tata Letak yang Ditentukan Skema: Basis data SQL beroperasi dengan skema yang telah ditentukan sebelumnya, mengatur jenis data dan bagaimana data berhubungan satu sama lain. Perubahan skema memerlukan perencanaan dan waktu henti yang cermat.

Kepatuhan terhadap ACID: SQL DB mengikuti prinsip-prinsip ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, dan Durability) untuk mendukung transaksi yang andal.

Pendekatan Terstruktur: Konsep dasarnya adalah mengatur data dalam format tabel (istilah dalam baris dan istilah dalam kolom) sementara indikasi kunci yang membentuk hubungan juga diingat kunci primer / asing.

Pengajuan Pertanyaan yang Kompleks: SQL menawarkan fitur-fitur query yang kuat, seperti JOIN dan agregasi, yang memfasilitasi analisis data yang rumit.

Apa yang dimaksud dengan Basis Data NoSQL?

Sebagai perbandingan, basis data pasangan nilai-kunci tradisional, menggunakan struktur yang fleksibel dan tanpa skema. Mereka telah dirancang khusus untuk mengakomodasi data yang tidak terstruktur / semi-terstruktur atau data yang berubah dengan cepat. Ada banyak sekali jenis dalam NoSQL, misalnya, penyimpanan dokumen (MongoDB), penyimpanan nilai-kunci (Redis), penyimpanan kolom-keluarga (Cassandra), dan basis data grafik (Neo4j).

Fitur-fitur penting dari basis data NoSQL:

Fleksibilitas Skema: Basis data NoSQL tidak memiliki skema, sehingga terlalu fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan aplikasi.

Penskalaan Horizontal: Database NoSQL dirancang untuk didistribusikan dan dapat diskalakan secara horizontal hanya dengan menambahkan lebih banyak server.

Pada akhirnya Konsisten: Sebagian besar database NoSQL berfokus pada ketersediaan dan toleransi partisi daripada konsistensi yang ketat, sesuai dengan teorema CAP.

Dioptimalkan untuk Kasus Penggunaan Tertentu: Jenis database NoSQL tertentu sangat dioptimalkan untuk kasus penggunaan tertentu - pikirkan praktik terbaik database NoSQL untuk caching berkecepatan tinggi melalui penyimpanan nilai kunci, atau menangani hubungan berbasis grafik antar entitas.

SQL vs. NoSQL: Perbedaan Utama

Fitur
  • Skema
  • Penyimpanan Data
  • Skalabilitas
  • Bahasa Kueri
  • Konsistensi
  • Kasus Penggunaan Terbaik
Basis Data SQL
  • Tetap dan telah ditentukan sebelumnya
  • Format tabel
  • Vertikal (peningkatan skala)
  • SQL
  • Kuat (ACID)
  • Transaksi yang kompleks, analitik
Basis Data NoSQL
  • Dinamis dan tanpa skema
  • Dokumen, nilai kunci, grafik, atau kolom
  • Horisontal (skala-out)
  • Bervariasi menurut implementasi
  • Akhirnya (teorema CAP)
  • Data besar, aplikasi waktu nyata

Kapan Memilih Database SQL

Jika aplikasi Anda membutuhkan konsistensi yang kuat, kueri yang rumit, dan jaminan transaksional yang kuat, basis data SQL adalah pilihan yang tepat. Database ini sangat cocok untuk industri seperti:
  • Keuangan: Akurasi data untuk transaksi dan audit.
  • E-commerce: Penanganan inventaris, pesanan pelanggan, dan pemrosesan pembayaran.
  • Kesehatan: Basis data catatan pasien yang terstruktur dan kepatuhan.

Basis Data NoSQL: Kapan Menggunakannya

MongoDB memungkinkan pengembang untuk memodelkan aplikasi mereka dengan lebih cepat secara alami dibandingkan dengan noSQL. Mereka bersinar dalam situasi ketika:
  • Kasus Penggunaan: Media Sosial: Memproses konten buatan pengguna dalam jumlah besar.
  • Aplikasi IoT: Mengelola data sensor berskala besar dan berubah dengan cepat.
  • Analisis Waktu Nyata: Memproses aliran data untuk mendapatkan wawasan instan.

Menggabungkan SQL dan NoSQL

Banyak organisasi memanfaatkan database SQL dan NoSQL untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dalam ekosistem yang sama. Sebagai contoh, sebuah platform e-commerce mungkin menggunakan basis data SQL untuk transaksi dan basis data NoSQL untuk menyimpan catatan aktivitas pengguna atau data mesin rekomendasi.

Kesimpulan

Memilih antara database SQL dan NoSQL tergantung pada persyaratan spesifik aplikasi Anda. Basis data SQL menawarkan keandalan dan struktur, sehingga cocok untuk aplikasi yang membutuhkan konsistensi yang kuat dan dukungan transaksional. Di sisi lain, database NoSQL memberikan fleksibilitas, skalabilitas, dan kinerja, sehingga ideal untuk aplikasi modern dan intensif data. Memahami kekuatan dan keterbatasan masing-masing dapat membantu Anda membuat keputusan terbaik untuk kebutuhan proyek Anda.