Blogger Jateng

Apa yang dimaksud dengan NoSQL? Gambaran Umum Basis Data Non-Relasional

Sebaliknya, perusahaan modern menghasilkan set data yang sangat besar dan berdimensi tinggi dengan hasil yang sangat tinggi karena munculnya teknologi berbasis data. Database Relasional Tradisional telah dicoba dan diuji dan merupakan solusi sempurna untuk jenis aplikasi tertentu. Di sinilah database NoSQL masuk ke dalam scene. Namun, apa itu NoSQL, dan mengapa NoSQL menjadi salah satu fondasi manajemen data modern?. 

Memahami NoSQL

NoSQL (umumnya disebut juga sebagai bukan SQL) adalah kategori database yang tidak mengikuti model relasional. Database relasional tradisional menyimpan data dalam tabel statis yang terdiri dari baris dan kolom, sedangkan database NoSQL menggunakan model penyimpanan data yang lebih dinamis dan beragam. Tidak seperti database tradisional yang memproses data terstruktur, database ini mampu memproses data yang tidak terstruktur, semi-terstruktur, dan terstruktur, sehingga menawarkan skalabilitas untuk kumpulan data yang dinamis dan terus berkembang.

Database NoSQL muncul pada awal tahun 2000-an sebagai respon terhadap keterbatasan database relasional dalam menangani aplikasi web berskala besar dan big data. Istilah “NoSQL” sendiri menekankan pada keberangkatan dari SQL-bahasa kueri yang secara tradisional digunakan untuk database relasional-meskipun banyak database NoSQL yang masih mendukung bahasa kueri seperti SQL.

sumber: afedigi.com

Basis Data NoSQL: Fitur-fitur Utamanya

Fleksibilitas Skema Persyaratan skema: NoSQL tidak bergantung pada skema, tidak seperti database relasional. Hal ini memungkinkan bidang baru untuk ditambahkan ke data Anda, tanpa perlu proses migrasi yang ekstensif.

  1. Skala Horizontal: Basis data NoSQL direncanakan untuk scale-out dengan memperkenalkan lebih banyak server untuk menyebarkan beban. Hal ini berbeda dengan database relasional, yang biasanya ditingkatkan melalui perangkat keras yang lebih kuat.
  2. Kinerja Tinggi: Tidak ada Database SQL yang dioptimalkan untuk kasus penggunaan tertentu, sehingga memberikan operasi baca dan tulis yang lebih cepat dibandingkan dengan database SQL (terutama untuk kumpulan data yang sangat besar).
  3. Dukungan untuk Data Tidak Terstruktur: Basis data NoSQL dapat secara efektif mengelola data yang tidak terstruktur atau semi-terstruktur, seperti dokumen JSON, gambar, video, dll.
  4. Arsitektur terdistribusi: Banyak database NoSQL yang berjalan pada arsitektur terdistribusi untuk ketersediaan tinggi dan toleransi kesalahan.

Jenis-jenis Basis Data NoSQL

Secara umum ada empat kelompok basis data NoSQL, yang masing-masing dirancang untuk menangani jenis data dan beban kerja tertentu:

1. Basis Data Dokumen:

  • Basis data MongoDB menyimpan data dalam format dokumen seperti JSON atau BSON.
  • Dokumen adalah sekumpulan pasangan kunci-nilai di mana struktur dokumen dapat berbeda dari dokumen lainnya.
  • Contoh: MongoDB, Couchbase. 

2. Penyimpanan Nilai Kunci:

  • Coba gunakan model pasangan kunci-nilai untuk penyimpanan data.
  • Paling berguna untuk hampir semua pencarian dan struktur yang relatif sederhana.
  • Contoh (Tidak lengkap): Redis, DynamoDB.

3. Penyimpanan Kolom-Keluarga:

  • Menyimpan data dalam baris dan kolom dengan kolom yang berbeda-beda di setiap baris.
  • Dirancang untuk analitik berkinerja tinggi pada kumpulan data yang besar.
  • Contoh: Cassandra, HBase.

4. Basis Data Graf:

  • Fokus pada penyimpanan hubungan antara entitas sebagai simpul dan sisi.
  • Ideal untuk aplikasi seperti jejaring sosial, sistem rekomendasi, dan deteksi penipuan.
  • Contoh: Neo4j, ArangoDB.

Keuntungan dari Basis Data NoSQL

  • Skalabilitas: Basis data NoSQL lebih baik dalam penskalaan secara horizontal, sehingga ideal untuk aplikasi dengan lalu lintas tinggi dan kumpulan data yang besar.
  • Fleksibilitas: Skema dinamis memungkinkan pengembang beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan.
  • Hemat Biaya: Mayoritas solusi NoSQL menggunakan model sumber terbuka, ditambah lagi penskalaan horizontal cenderung lebih murah daripada sekadar meng-upgrade perangkat keras.
  • Menangani Data Besar: Dibangun untuk menangani data dalam jumlah besar dalam sistem terdistribusi.

Kasus Penggunaan untuk Basis Data NoSQL

Untuk database NoSQL, database ini jauh dari kata sempurna, tetapi sangat kuat untuk beberapa kasus penggunaan tertentu:

  • Mengetik: Aplikasi obrolan, papan peringkat permainan, dan analisis waktu nyata
  • Manajemen Konten: Konten multimedia - gambar, video, dokumen
  • Internet of Things (IoT): Menangani kecepatan yang cepat dan data yang beragam dari perangkat IoT.
  • Mesin Personalisasi dan Rekomendasi: Mengaktifkan algoritme yang rumit untuk perjalanan pengguna yang unik.

Tantangan dan Pertimbangan

Namun, database NoSQL bukannya tanpa tantangan. Mereka biasanya tidak memiliki jaminan transaksional seperti ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability) seperti yang dimiliki oleh database relasional. Ini berarti mereka kurang cocok untuk aplikasi yang membutuhkan konsistensi yang ketat, seperti rekening bank. Selain itu, banyaknya model basis data NoSQL bisa sangat membingungkan dalam hal pemilihan.

Kesimpulan

Yang terbaik dari semuanya, basis data NoSQL, yang juga merupakan kemajuan besar dalam mengatasi tantangan yang dihadapi sistem relasional konvensional dalam aplikasi saat ini. NoSQL adalah solusi kuat yang dapat membantu para pengembang bekerja dengan berbagai jenis dan ukuran data karena fleksibilitas, skalabilitas, dan kinerjanya. Namun, mengetahui kekuatan dan kekurangan dari berbagai model NoSQL adalah suatu keharusan untuk memilih database yang tepat untuk kebutuhan Anda. Karena data terus bertambah kompleksitas dan volumenya, database NoSQL siap memainkan peran yang semakin penting dalam membentuk masa depan manajemen data.