Blogger Jateng

UX dan Desain Web Responsif: Selalu Mengingat Pengguna

Situs web telah berevolusi lebih dari sekadar bertindak sebagai toko online atau pusat informasi penyedia layanan. Situs web melayani merek, membantu proses transaksi, dan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pengguna. Sebuah situs web membutuhkan konten dan fitur yang tepat, tetapi juga membutuhkan kegunaan dan ketersediaan. Dan di sinilah desain Pengalaman Pengguna (UX) dan desain web responsif masuk akal. Kedua pendekatan ini berjalan beriringan, dengan fokus mengutamakan pengguna dalam desain untuk memastikan bahwa situs web mudah digunakan, fungsional, dan responsif di semua perangkat.

Jenis-jenis UX dalam Desain Web

Desain User Experience (UX) adalah praktik mendesain produk, sistem, atau layanan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Dalam hal desain web dan bidang terkait, UX di sini menunjukkan pengguna dari pertama kali memikirkan perasaan tentang situs web hingga bagaimana mereka dapat menggunakannya dengan lancar. Dan itu berarti memiliki semua yang ada di situs yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pengguna.

Desain UX, misalnya, menekankan kejelasan dan kesederhanaan dalam menghilangkan klik yang tidak perlu. Pengguna yang menemukan diri mereka di sebuah situs, ingin mendarat di konten yang dituju tanpa memilah-milah halaman yang berantakan atau navigasi yang berbelit-belit. UX yang baik memikirkan tentang siapa penggunanya, apa yang ingin mereka capai dan bagaimana mereka akan terlibat dengan setiap aspek situs web.

Sumber: itbox.id/blog

Untuk lebih dalam lagi, mengetahui “perjalanan pengguna” adalah bagian penting dari UX - yang melibatkan pemetaan bagaimana pengguna menavigasi situs web dari kedatangan hingga keberangkatan. Ketika alur logisnya mudah dipahami, pengguna akan bertahan lebih lama dan tidak mudah merasa terganggu (oleh karena itu mereka akan melakukan konversi lebih banyak - baik membeli, berlangganan, atau menjelajah lebih jauh).

Pentingnya Desain Web Responsif

Desain web responsif pada dasarnya adalah mendesain satu situs yang merespons berbagai perangkat dan ukuran layar. Apa yang disebut “satu ukuran untuk semua” tidak lagi berfungsi karena adanya smartphone, tablet, dan berbagai ukuran layar di seluruh dunia. Situs web harus fleksibel karena pengguna membuka situs web melalui ratusan ribu perangkat, masing-masing dengan spesifikasinya sendiri.

Desain web responsif pada dasarnya menggunakan kisi-kisi yang fleksibel, tata letak yang fleksibel, gambar yang responsif, dan kueri media CSS untuk memberikan pengalaman yang intuitif di semua ukuran layar. Berbeda dengan mengembangkan desain terpisah untuk desktop, tablet, dan perangkat seluler, desain responsif memperluas dan mengatur ulang elemen dalam transisi yang lancar dari satu ukuran layar ke ukuran layar lainnya, sehingga pengguna dapat mempertahankan pengalaman visual yang konsisten dengan menggunakan sejumlah ukuran layar.

Situs yang tidak responsif akan merugikan karena mengasingkan pengguna. Jika seseorang mencoba untuk melihat sebuah situs di ponsel mereka dan mereka harus memperbesar untuk membaca teks atau menggulir dari sisi ke sisi, kemungkinan besar, mereka akan meninggalkan situs tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa pengguna meninggalkan situs yang tidak responsif dan tidak berfungsi dengan baik di ponsel. Pengguna akan merasakan pengalaman yang seragam dan mulus di seluruh perangkat, yang membantu mendorong keterlibatan dan meningkatkan kepercayaan pada merek.

Panduan Desain UX dan Desain Responsif

Praktik Terbaik untuk Memadukan UX dengan Desain Responsif

  1. Merek: Pikirkanlah untuk mendesain untuk perangkat seluler terlebih dahulu: Desain yang diutamakan untuk seluler membantu Anda mendapatkan desain yang berorientasi pada pengguna yang lebih minimalis. Kemudian, kita dapat menggunakan tata letak seluler ini untuk memungkinkan layar yang lebih besar tanpa mengorbankan UX yang hebat.
  2. Kesederhanaan dan Kejelasan: Pengguna Menyukai Kesederhanaan. Desainer harus menahan diri untuk tidak menambahkan terlalu banyak komponen di ruang yang sama dan memastikan bahwa setiap elemen berfungsi dan terbaca.
  3. Jadikan waktu muat sebagai prioritas: Tidak ada yang akan menunggu untuk mengunduh jika situsnya lambat, dan pengguna cenderung meninggalkan ponsel lebih cepat daripada desktop. Gunakan kompresi untuk gambar dan optimalkan kode bersama dengan elemen desain yang efisien untuk memastikan waktu muat halaman Anda cepat.
  4. Gunakan branding dan visual yang konsisten: Warna, font, dan visual yang konsisten memberikan kenyamanan bagi pengguna karena mereka mengetahui bahwa mereka melihat identitas merek yang sama dari semua perangkat.
  5. Lakukan pengujian pengguna nyata secara teratur: Tidak ada yang bisa mengalahkan kebenaran dari pengujian pengguna nyata. Dengan cara ini, desainer dapat menentukan titik-titik masalah dan mengulanginya, sehingga tetap menjaga rasa responsif terhadap situs web yang ramah pengguna.

Kesimpulan

UX dan desain web responsif adalah bagian dari cara seseorang membangun situs web yang beresonansi. Ketika sebuah perusahaan mempertimbangkan pengalaman pengguna ketika mendesain halaman web mereka, hasilnya tidak hanya menyenangkan secara estetika tetapi juga mudah digunakan, konsisten, dan fleksibel. Dengan ekspektasi digital yang terus berkembang, sekarang kita perlu melakukan pendekatan desain web dengan cara yang berpusat pada pengguna dan responsif. UX dan desain responsif, jika digabungkan, akan menghasilkan situs web yang memenuhi kebutuhan pengguna dan menghasilkan keterlibatan yang nyata!

Kembali ke>> Desain Web Responsif: Panduan Langkah-demi-Langkah