HTML5 mengubah permainan pengembangan web dengan elemen semantik yang meningkatkan SEO dan aksesibilitas web secara bersamaan. Entitas-entitas baru ini memberikan struktur yang dapat digunakan pada situs web agar mesin pencari dapat memahami dengan lebih baik apa yang ada di halaman web dan bagi pengguna dengan disabilitas, yang membuat situs web menjadi lebih mudah diakses. Sebelum masuk ke inti artikel ini, mari kita pahami terlebih dahulu bagaimana elemen semantik HTML5 lebih unggul dan mengapa elemen tersebut harus menjadi bagian integral dari pengembangan web saat ini.
1. Elemen Semantik dalam HTML5
Elemen semantik HTML5 memberikan makna pada konten; misalnya, bagian yang berbeda dari halaman web akan memiliki konteks dan tujuan yang dapat dipahami oleh browser dan mesin pencari. Tag semantik, di sisi lain, memberi tahu kita jenis konten apa yang kita miliki, yang berbeda dengan tag dan yang bukan semantik. HTML5, misalnya, menawarkan elemen-elemen seperti , , , dan seterusnya yang secara khusus tersedia untuk penggunaan yang tidak ambigu. Elemen-elemen tersebut merupakan penanda deskriptif yang jelas yang membantu menyampaikan struktur dan tujuan konten pada sebuah halaman.
Tag semantik dalam kode Anda membantu keterbacaan dan pemeliharaan markup, tetapi keuntungan ini sangat kecil dibandingkan dengan keuntungan lainnya. HTML semantik membantu pembaca layar yang digunakan oleh pengguna tunanetra untuk membaca halaman web dengan benar, yang pada akhirnya mendukung internet yang lebih mudah diakses dan inklusif. HTML semantik juga memungkinkan mesin pencari seperti Google untuk mengindeks dan memberi peringkat konten secara efektif, yang pada gilirannya meningkatkan peluang visibilitas situs.
Sumber: creativism.id
2. Mengandalkan Elemen Semantik untuk Meningkatkan SEO
SEO sangat penting untuk membuat situs web terlihat dan elemen semantik HTML5 membantu mengindeks di mesin pencari berdasarkan penataan konten yang tepat. Situs yang terorganisir dan terstruktur dengan tag semantik memiliki keuntungan dalam hal mesin pencari - semua konten mudah dilihat, sehingga mereka tahu persis apa yang sebenarnya ada di setiap konten. Sebagai contoh:
- <header>: Ini digunakan sebagai wadah untuk konten pengantar, biasanya di header yang berisi judul situs, logo, dan tautan navigasi Tag header menggabungkan semua konten halaman dan menggunakan memungkinkan mesin pencari untuk mengetahui di mana sebuah halaman dimulai, juga memungkinkan konsistensi di antara semua halaman.
- <nav>: Ini digunakan untuk semua tautan navigasi, ini memungkinkan mesin pencari menemukan bagian navigasi utama. Susunan navigasi ini meningkatkan pengindeksan, dengan menunjukkan di mana tautan penting dan halaman Anda berada.
- <article>: Tag ini ideal untuk konten yang berdiri sendiri seperti postingan blog, artikel, atau deskripsi produk. Saat Anda menandai konten sebagai , Anda memberi tahu mesin telusur bahwa bagian konten ini dapat berdiri sendiri, dan mungkin sangat relevan untuk topik tertentu; oleh karena itu, hal ini dapat meningkatkan peringkat topik tersebut.
- <Bagian>: Merupakan pengelompokan konten tematik, biasanya dengan judul tetapi tidak harus salah satu dari jenis yang tercantum di atas. Hal ini memungkinkan mesin pencari untuk mengklasifikasikan dan memberi peringkat konten per halaman di sekitar topik atau subtopik dengan lebih baik menggunakan .
- <bagian>: Sama seperti , tag ini digunakan untuk mengidentifikasi akhir dari sebuah halaman, yang mungkin berisi detail kontak, tautan kebijakan privasi, atau detail tambahan lainnya.
Tag semantik ini membantu menjelaskan urutan kepentingan antar konten, sehingga mesin pencari dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan lebih baik dalam menentukan peringkat situs Anda berdasarkan kata kunci atau topik yang relevan. Jika algoritma Google mengenali bagian tertentu sebagai konten utama, maka akan lebih menonjolkan bagian tersebut dibandingkan dengan bagian lain yang juga dapat meningkatkan peringkat pencarian.
3. Dengan Elemen Semantik: Aksesibilitas yang Lebih Baik
Meskipun bukan merupakan manfaat langsung dari SEO, elemen semantik HTML5 adalah tambang emas untuk aksesibilitas. Teknologi bantu: Banyak pengguna tunanetra dan tunanetra bergantung pada teknologi bantu seperti pembaca layar untuk mengakses situs web. Perangkat ini dapat membaca tata letak situs dengan akurasi yang lebih tinggi, memungkinkan pengalaman pengguna yang lebih baik karena halaman berbasis tingkat blok HTML5 menciptakan kemandirian perangkat dan orientasi yang bagus saat melihat.
Sebagai contoh, peramban gaya dapat melompat ke segmen tertentu ketika mencari hyperlink navigasi atau melompat ke bagian untuk melampaui judul dan bilah sisi yang berlebihan. Selain itu, HTML5 memiliki elemen yang menautkan gambar ke teks, seperti dan , yang sangat bagus untuk memungkinkan pengguna dengan gangguan penglihatan untuk memahami (dari deskripsi tekstual) konten gambar.
Dengan World Wide Web Consortium (W3C) yang menekankan pada Aksesibilitas dalam mendesain web, Semantic HTML5 merupakan langkah pertama dan utama untuk mencapai hal tersebut. Anda tidak hanya mematuhi standar web, tetapi Anda memperluas jangkauan Anda ke lebih banyak orang dengan membuat situs web Anda dapat diakses.
4. Kapan Menggunakan Elemen Semantik dalam HTML5
Beberapa tips tentang cara mengoptimalkan elemen semantik HTML5:
- Jangan menggunakan atau menyukai tag gaya Selalu gunakan tag yang berkorelasi dengan apa yang dilakukan oleh konten.
- Jangan terlalu banyak bersarang Sebagai aturan praktis, terlalu banyak bersarang pada elemen dapat membuat kode sulit dibaca. Hanya gunakan tag semantik yang masuk akal.
- Gunakan ARIA dengan hati-hati: ketika semantik HTML5 gagal, atribut ARIA (Accessible Rich Internet Applications) dapat memberikan petunjuk tambahan untuk teknologi bantu.
Conclusion
HTML5 semantic elements are powerful building blocks for making effective, accessible and SEO-friendly websites. With these new tags, developers can make sure their sites are easy to navigate in users' view and that search engines prioritize those. Especially in this time and age where a site’s performance depends on how the UI resonates with the user, as well as on SEO, adding HTML5 semantic elements will be a great addition to any developers book.
Kembali ke >> Fitur HTML5 yang Harus Anda Ketahui