Blogger Jateng

Keamanan dalam Pengembangan Web: Praktik Terbaik

Keamanan menjadi salah satu aspek penting dalam pengembangan web. Perkembangan teknologi yang pesat membuka peluang juga bagi pelaku jahat untuk menyerang aplikasi web. Serangan digital seperti pencurian data, serangan SQL injection, cross-site scripting, dan Distributed Denial of Service attack seringkali menyerang aplikasi web rentan yang memiliki celah keamanan. Maka dari itu, sangat penting bagi pengembang web untuk melakukan praktik terbaik dalam melindungi data pengguna serta keamanan sistem. Berikut beberapa optimalisasi keamanan yang dilakukan dalam pengembangan web. 

1. HTTPS 

Penggunaan HTTPS adalah tindakan pencegahan keamanan paling dasar yang dapat dilakukan dalam aplikasi web. Protokol HTTP secure ini membungkus enkripsi di sekitar lalu lintas di situs web yang mentransmisikan data. Informasi atau data hampir semua jenis dikirimkan di luar server web ke peramban web Anda akan dienkripsikan, termasuk pendaftaran, data pembelian, kategori, dan data login.

2. Validasi Input Pengguna 

Menggunakan input pengguna adalah salah satu cara kami menjalankan SQL Injection dan penyerangan API seperti serangan lintas arah. Sentuhan SQL Injection, seseorang pada tikungan menginjeksi perintah SQL kimia buruk untuk menyebabkan segera manipulasi database kita. Secara memaksa menyaring maka validasi, menyaring input ke sisi pengembang web juga memungkinkan pengembang untuk memastikan bahwa hanya data yang diizinkan akan dimasuki aplikasi. 

Sumber: dce.telkomuniversity.ac.id

3. Authentication serta Auterization Identifikasi

sistem bersama otorisasi keren diperkirakan sumber yang sangat penuh memenuhi syarat ke dunia dengan satu mandat. Ini sangat mungkin bagian manapun lebih dari pribumi yang berhak melihatnya serta berarti tertentu yang penuh kekuasaan pada server maupun seri di aplikasi Anda. Oleh sebab itu, memakai autentikasi 2F atau lebih ialah pengalaman yang paling sehat. Tetap guna penerimaan peran pun ketentuan akses, misalnya, oleh role-based access control.

4. Rutin Perawatan dan Pembaruan Sistem 

Rutin Perawatan dan Pembaruan Sistem yang tidak diperbarui memiliki risiko eksploitasi. Pengembang perlu memperbarui perangkat, framework, sistem operasi, dan enterprise library yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti petunjuk pembaruan keamanan yang dikeluarkan pengembang software yang bersangkutan Sering kali, mereka merilis pembaruan yang ditujukan untuk memperbaiki celah keamanan.. 

5. Enkripsi Data 

Enkripsi Data Selain aman dalam komunikasi, pengembang juga perlu mengensripsi data yang disimpan di server. Data ini termasuk password, info pribadi, dan financial. Jadi pengenpsian ini dipurut dalam kasus pengincaran data anda. 

6. Menerapakan Content Security Policy CSP

Menerapakan Content Security Policy CSP adalah aturan keamanan yang membantu mencegah berbagai jenis serangan, termasuk XSS. Menggunakan CSP, pengembang dapat membatasi domain mana saja ressoruce eksternal yang dapat dimuat, seperti scaprt dan stylesheet. Jadi mencegah hacker injeksi code dengan mengekang pada source. 

7. Reguler Monitor dan Audit Keamanan

Reguler Monitor dan Audit Keamanan Pengawasaan rutin untuk keamanana dan audit nanti ada serangan yang tidak bisa dlihat. Alat pengawasan bisa digunakan untuk mendeteksi akititas mencurigakan. Sementara audit kode sumber berfungsi agar tidak ada celah yang lolos saat testing dan pembuatan kode. Kesimpulan. Keamanan pengembangan web bukan proyek yang selesai dapat diselesaiakn maksialali tapi proses kronoman jika anda mengindahkan HTTPS, validasi input, enkripsi data, dan pembaruan rutin secara haru, aplikasi akan lebih aman karena keamanan.

Kembali ke >> Pemrograman dan Pangembangan Web