
Aplikasi ini mengandalkan partisipasi penduduk untuk saling membagikan data lokasinya dikala bepergian supaya penelusuran riwayat kontak dengan penderita bisa dijalankan.
Pengguna juga akan menerima notifikasi kalau sedang berada dalam keramaian atau berada di Zona Merah.
Dikarenakan area atau kelurahan yang telah terdata bahwa ada orang yang terinfeksi Covid-19 kasatmata atau ada pasien Dalam Pengawasan.
Ketika mengunduh aplikasi PeduliLindungi, maka tata cara akan meminta janji anda untuk mengaktifkan data lokasi.
Dalam keadaan lokasi aktif, maka secara bersiklus aplikasi akan melaksanakan identifikasi lokasi dan memperlihatkan berita terkait keramaian dan Zona penyebaran Covid-19.
Walau berada dalam pengawasan pemerintah, rupanya keamanan yang dimiliki masih belum begitu ketat, sehingga beberapa orang atau hacker mampu membobolnya.
Hal ini pasti akan menguntungkan bagi mereka yang bisa atau mempunyai kesanggupan dibidang tersebut, bahkan memungkinkan mereka untuk menjual sertifikat Vaksin artifisial.
Tidak heran bila sampai detik ini, masih ada sebagian orang yang belum melaksanakan vaksinasi.
Mungkin anda ingin tau dengan cara hack PeduliLindungi yang digunakan oleh para hacker atau pelaku tak bertanggung jawab dan menyalahgunakan aplikasi PeduliLindungi. Simak selengkapnya dalam ulasan dibawah ini.
Cara Hack PeduliLindungi
Cara Hack PeduliLindungi - 93 Sertifikat Vaksinasi Dijual Bebas Seharga RP 300-500
![]() |
Cara Hack PeduliLindungi - 93 Sertifikat Vaksinasi Dijual Bebas Seharga RP 300-500 |
Aksi tersebut melibatkan seorang oknum staf Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang dibantu oleh Rekannya untuk menjual di suatu Group di Media Sosial.
Praktik Ilegal tersebut menguras perhatian Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Ditengah gencarnya suatu vaksinasi, tenyata ditemukan suatu oknum yang telah menyalahgunakan sertifikat Vaksin untuk djual bebas.
Bahkan sebagain orang yang belum di suntik vaksin memanfaatkan serfitikat ini biar bisa bepergian.
Pihak terkait telah mengamankan sudah pelaku yang berinisial HH yang berprofesi sebagai pegawai Kelurahan Kapuk Muara.
Menggunakan NIK atau Data Kependudukan yang dimasukkan kedalam aplikasi PeduliLindungi supaya bisa mengakses akta Vaksin.
Sedangkan rekan satunya ialah FH berperan untuk memasarkan dan memasarkan sertifikat vaksin tersebut secara Ilegal, hal ini di ungkap oleh Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Menurut pengesahan YH dan HH, ada 93 sertifikat vaksin artifisial yang telah terjual, hal ini ditemukan melalui susukan Ilegal dengan melakukan Picker yang dimana pegawai ini mempunyai saluran ke tata cara itu.
Dari hasil legalisasi para pelaku, mereka telah memasarkan sebanyak 93 akta vaksin yang telah terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.
Hal ini berawal dari NIK dimana pelaku berinisial HH memilikinya dan paham terkait akses Kependudukan yang dilaksanakan secara Picker untuk dimasukkan kedalam aplikasi PeduliLindungi.
Didapatkan, kedunya memasarkan sertifikat vakin imitasi tersebut mulai dari harga 370 ribu hingga dengan 500 ribu.
Disamping itu, rupanya polisi juga turut mengamankan dua orang sakdi dalam masalah ini yang berinisial AN dan DI yang merupakan pembeli akta vaksin melalui Group Facebook.
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya juga menyelidiki 93 sertifikat vaksin artifisial yang sudah dijual oleh para pelaku tersebut.
Penyidik juga akan melakukan pendalaman semoga pengsusutan kasus terusan Ilegal sertifikat vaksin yang terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi mampu terperinci benderang.
Akhir Kata
Demikianlah isu singkat terkait aplikasi PeduliLindungi yang disalahgunakan oleh oknum tertentu dengan memanfaatkan NIK seseorang.Hal ini ialah salah satu efek negatif dari penggunaan internet, mereka mengambil peluang untuk mendapatkan keuntungan di tengah gencernya Vaksinasi dilaksanakan.
Jangan lupa membagikan artikel ini kepada teman atau kerabat yang belum mengetahui informasinya.
Itulah seluruh bahasan kita pada postingan kali ini perihal cara hack PeduliLindungi. Sekian dan supaya berguna.