Persebaran lingkungan fisiografis yang mencakup air, kesuburan tanah, sinar matahari dan ainnya tidaklah merata di permukaan bumi. Hal ini menimbulkan persebaran tumbuhan dan fauna pun tidak merata di seluruh permukaan bumi.
Berikut ini deskripsi aspek-aspek yang persebaran tanaman dan fauna di permukaan bumi.
1. Elevasi dan MorfologiSuatu tempat memiliki ketinggian tertentu jika dihitung dari permukaan air maritim. Semakin ke arah pegunungan makan makin tinggi sebuah tempat, inilah yang dinamakan elevasi kawasan. Elevasi adalah ketinggian suatu daerah dari permukaan air maritim.
Sementara itu, morfologi yakni bentuk bentang alam atau relief yang berupa pegunungan, perbukitan, dataran tinggi, dataran rendah, lereng, jurang, ngarai, dan lainnya.
Pengaruh elevasi dan morfologi terhadap eprsebarna tumbuhan dan fauna ialah makin tinggi letak sebuah daerah dari permukaan air bahari maka daerah tersebut akan mempunyai kecenderungan suhu yang semakin rendah serta kelembaban udara dan curah hujan yang lebih tinggi.
Kondsi tinggi rendahnya permukaan bumi ini menciptakan flora dan fauna memiliki spesifikasi kondisi alam yang cocok dengan huruf masing-masing. Misalnya di dataran rendah akan banyak dijumpai kelapa, padi, tebu, sawit, singkong. Sementara itu di dataran tinggi akan ditemui pohon pinus, teh, kopi, pakis dan lainnya.
2. Letak LintangLetak geografis sebuah tempat diputuskan berdasarkan besar kecilnya angka lintang. Angka lintang geografis yang semakin besar menawarkan lokasinya makin erat menuju ke kutub, baik ke kutub utara dan kutub selatan.
Daerah yang letak lintang geografisnya semakin besar maka akan makin sedikit menerima penyinaran matahari. Kondisi ini menciptakan jenis tanaman dan fauna makin akrab ke kutub maka makin sedikit jumlah dan jenisnya.
Walaupun ada pengecualian untuk kawasan padang pasir yang secara fisik tidak menyanggupi syarat bagi kehidupan, tidak memungkinkan adanya kehidupan dalam jumlah relatif banyak. Wilayah tropis yaitu surga bagi flora fauna karena kondisi iklim yang sesuai. Intensitas penyinaran stabil sepanjang tahun serta kelembaban udara tinggi membuat bermacam-macam flora fauna hidup pada kawasan ini.
3. Cuaca IklimFaktor klimatologis ialah aspek kondisi iklim pada suatu kawasan. Keadaan iklim tidak cuma diputuskan oleh letak lintang tetapi juga ada kaitannya dengan topografi maupun arah angin. Hal ini menghipnotis terhadap kondisi atmosfer pada kawasan tersebut.
Kondisi daerah yang mempunyai kelembaban tinggi dan penyinaran yang cukup memungkinkan flora dan fauna tersebara dalam jumlah besar. Sementara itu daerah di permukaan bumi yang keadaan kelembaban udaranya rendah dengan suhu yang cuek atau sungguh panas maka akan mengurangi jumlah keanekaragaman flora dan fauna. Contoh daerah minim tanaman fauna adalah gurun dan padang es.
4. Kesuburan TanahTanah disebut subur jika secara fisik mempunyai unsur-komponen hara yang diperlukan oleh flora secara biasa . Kondisi ideal tanah subur terdiri atas 45% mineral, 45% bahan organik, 5% air dan 5% udara.
Pada kawasan dengan kondisi tanah subur maka aneka macam vegetasi bisa dengan mudah dijumpai dari yang mulai berkuran kecil hingga raksasa. Beberapa jenis tanah klasifikasi subur yang menjadi fasilitas penunjang kehidupan flora dan fauna yakni tanah vulkanis, podsolik, margalit, aluvial.
Sementara itu tanah yang kurang subur alias miskin hara diantaranya yaitu laterit, pasir, kapur, terarosa. Jenis vegetasi dan fauna yang hidup pada tanah tersebut terbatas karena kondisi tidak mendukung berkembang kembang organisme yang bersangkutan.
Berikut ini deskripsi aspek-aspek yang persebaran tanaman dan fauna di permukaan bumi.
1. Elevasi dan MorfologiSuatu tempat memiliki ketinggian tertentu jika dihitung dari permukaan air maritim. Semakin ke arah pegunungan makan makin tinggi sebuah tempat, inilah yang dinamakan elevasi kawasan. Elevasi adalah ketinggian suatu daerah dari permukaan air maritim.
Sementara itu, morfologi yakni bentuk bentang alam atau relief yang berupa pegunungan, perbukitan, dataran tinggi, dataran rendah, lereng, jurang, ngarai, dan lainnya.
Pengaruh elevasi dan morfologi terhadap eprsebarna tumbuhan dan fauna ialah makin tinggi letak sebuah daerah dari permukaan air bahari maka daerah tersebut akan mempunyai kecenderungan suhu yang semakin rendah serta kelembaban udara dan curah hujan yang lebih tinggi.
Kondsi tinggi rendahnya permukaan bumi ini menciptakan flora dan fauna memiliki spesifikasi kondisi alam yang cocok dengan huruf masing-masing. Misalnya di dataran rendah akan banyak dijumpai kelapa, padi, tebu, sawit, singkong. Sementara itu di dataran tinggi akan ditemui pohon pinus, teh, kopi, pakis dan lainnya.
Ekosistem pinus |
Daerah yang letak lintang geografisnya semakin besar maka akan makin sedikit menerima penyinaran matahari. Kondisi ini menciptakan jenis tanaman dan fauna makin akrab ke kutub maka makin sedikit jumlah dan jenisnya.
Walaupun ada pengecualian untuk kawasan padang pasir yang secara fisik tidak menyanggupi syarat bagi kehidupan, tidak memungkinkan adanya kehidupan dalam jumlah relatif banyak. Wilayah tropis yaitu surga bagi flora fauna karena kondisi iklim yang sesuai. Intensitas penyinaran stabil sepanjang tahun serta kelembaban udara tinggi membuat bermacam-macam flora fauna hidup pada kawasan ini.
Sebaran ekosistem menurut kondisi cuaca iklim |
3. Cuaca IklimFaktor klimatologis ialah aspek kondisi iklim pada suatu kawasan. Keadaan iklim tidak cuma diputuskan oleh letak lintang tetapi juga ada kaitannya dengan topografi maupun arah angin. Hal ini menghipnotis terhadap kondisi atmosfer pada kawasan tersebut.
Kondisi daerah yang mempunyai kelembaban tinggi dan penyinaran yang cukup memungkinkan flora dan fauna tersebara dalam jumlah besar. Sementara itu daerah di permukaan bumi yang keadaan kelembaban udaranya rendah dengan suhu yang cuek atau sungguh panas maka akan mengurangi jumlah keanekaragaman flora dan fauna. Contoh daerah minim tanaman fauna adalah gurun dan padang es.
4. Kesuburan TanahTanah disebut subur jika secara fisik mempunyai unsur-komponen hara yang diperlukan oleh flora secara biasa . Kondisi ideal tanah subur terdiri atas 45% mineral, 45% bahan organik, 5% air dan 5% udara.
Pada kawasan dengan kondisi tanah subur maka aneka macam vegetasi bisa dengan mudah dijumpai dari yang mulai berkuran kecil hingga raksasa. Beberapa jenis tanah klasifikasi subur yang menjadi fasilitas penunjang kehidupan flora dan fauna yakni tanah vulkanis, podsolik, margalit, aluvial.
Sementara itu tanah yang kurang subur alias miskin hara diantaranya yaitu laterit, pasir, kapur, terarosa. Jenis vegetasi dan fauna yang hidup pada tanah tersebut terbatas karena kondisi tidak mendukung berkembang kembang organisme yang bersangkutan.
Gurun tandus |