Kabupaten Tasikmalaya yakni salah satu kawasan yang mempunyai kenampakan morfologi karst/gamping/kapur yang luas di Jawa.
Kenampakan karst ini mampu dilihat pertamakali dari daerah Urug di perbatasan kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Karst ini menjadi tanda bahwa wilayah tersebut pada masa kemudian ialah dasar maritim.
Kok bisa kini menjadi daratan?. Karena mengalami gaya pengangkatan/uplift tektonik lempeng selama berjuta-juta tahun lamanya. Lempeng Indo Australia menekan lempeng Eurasia sehingga di bagian tepinya mengalami pengangkatan.
Menurut van Bemmelen sendiri wilayah Jawa secara biasa terbagi menjadi zona dataran aluvial utara, pegunungan vulkanik dan pelipatan di penggalan tengah dan kawasan karst di pesisir selatan.
Kemarin pas liburan idul fitri kami mudik ke Tasikmalaya dan menjajal menyusuri daerah Cikatomas. Ternyata di bawah jala raya Cikatomas terdapat gua kapur yang mampu dikunjungi dan masuk ke dalam.
Gua karst ini berada di bawah warung makan di sebelah kiri jalan jika dari arah Sukaraja ialah Gua Pongpok. Dahulu saat melalui sini, masih belum ada rumah makan, hanya tebing dan banyak sampahnya.
Sekarang oleh pemilik lahan sudah dibangun rest area dan gua di bawahnya dirubah menjadi tempat makan. Kata pemilik lahan, untuk menciptakan jalan masuk masuk ke gua butuh usaha keras alasannya memahat dinding karst sangat rumit karena kekerasannya.
Kami sendiri menjajal masuk ke dalam dan memang gua ini berada tepat di bawah jalan raya bro. Struktur dan kekuatan batu kapur ini membuat getaran truk dan kendaraan beroda empat bis pun di atasnya tidak terasa di area ini.
Pintu masuk gua sangat sempit berskala 1,5 meter dan di dalamnya langsung dijumpai ruangan luas dengan secara umum dikuasai stalaktit terlihat. Ukuran stalaktit tidak terlampau besar tetapi cukup terang dan baik. Untuk stalagmit sendiri aku tidak menemukan yang utuh sempurna.
Ukuran ruangan gua cukup luas dan ada sarang kelelawar di dalamnya sehingga lumayan busuk kotoran juga. Meski sudah banyak disediakan meja dan bangku namun hadirin lebih memilih makan di atas alasannya adalah di dalam gua agak terusik kotoran kelelawar.
Namun gua ini cukup menarik untuk mengedukasi penduduk dan anak wacana bagaimana ornamen gua kapur dan sensasi masuk ke gua yang terbentuk alami jutaaan tahun. Rembesan air dari akar pohon di atas permukaan juga tampakmasuk ke dinding gua.
Sistem gua kapur di pegunungan selatan Tasikmalaya sangat luas dan kompleks. Mungkin ada ribuan gua yang masih belum tereksplorasi sebab berlokasi di kawasan hutan dan perbukitan.
Jadi bagi yang mau coba melihat dan menjajal masuk gua kapur, silahkan coba jika traveling lewat ke jalan raya Cikatomas, contohnya jikalau mau ke Pangandaran. Lokasi Gua Ponggok Cikatomas ini tepat di pinggir jalan raya Cikatomas.
Untuk gambar gua silahkan cek di bawah ini.
Kenampakan karst ini mampu dilihat pertamakali dari daerah Urug di perbatasan kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Karst ini menjadi tanda bahwa wilayah tersebut pada masa kemudian ialah dasar maritim.
Kok bisa kini menjadi daratan?. Karena mengalami gaya pengangkatan/uplift tektonik lempeng selama berjuta-juta tahun lamanya. Lempeng Indo Australia menekan lempeng Eurasia sehingga di bagian tepinya mengalami pengangkatan.
Menurut van Bemmelen sendiri wilayah Jawa secara biasa terbagi menjadi zona dataran aluvial utara, pegunungan vulkanik dan pelipatan di penggalan tengah dan kawasan karst di pesisir selatan.
Kemarin pas liburan idul fitri kami mudik ke Tasikmalaya dan menjajal menyusuri daerah Cikatomas. Ternyata di bawah jala raya Cikatomas terdapat gua kapur yang mampu dikunjungi dan masuk ke dalam.
Gua karst ini berada di bawah warung makan di sebelah kiri jalan jika dari arah Sukaraja ialah Gua Pongpok. Dahulu saat melalui sini, masih belum ada rumah makan, hanya tebing dan banyak sampahnya.
Sekarang oleh pemilik lahan sudah dibangun rest area dan gua di bawahnya dirubah menjadi tempat makan. Kata pemilik lahan, untuk menciptakan jalan masuk masuk ke gua butuh usaha keras alasannya memahat dinding karst sangat rumit karena kekerasannya.
Kami sendiri menjajal masuk ke dalam dan memang gua ini berada tepat di bawah jalan raya bro. Struktur dan kekuatan batu kapur ini membuat getaran truk dan kendaraan beroda empat bis pun di atasnya tidak terasa di area ini.
Pintu masuk gua sangat sempit berskala 1,5 meter dan di dalamnya langsung dijumpai ruangan luas dengan secara umum dikuasai stalaktit terlihat. Ukuran stalaktit tidak terlampau besar tetapi cukup terang dan baik. Untuk stalagmit sendiri aku tidak menemukan yang utuh sempurna.
Ukuran ruangan gua cukup luas dan ada sarang kelelawar di dalamnya sehingga lumayan busuk kotoran juga. Meski sudah banyak disediakan meja dan bangku namun hadirin lebih memilih makan di atas alasannya adalah di dalam gua agak terusik kotoran kelelawar.
Namun gua ini cukup menarik untuk mengedukasi penduduk dan anak wacana bagaimana ornamen gua kapur dan sensasi masuk ke gua yang terbentuk alami jutaaan tahun. Rembesan air dari akar pohon di atas permukaan juga tampakmasuk ke dinding gua.
Sistem gua kapur di pegunungan selatan Tasikmalaya sangat luas dan kompleks. Mungkin ada ribuan gua yang masih belum tereksplorasi sebab berlokasi di kawasan hutan dan perbukitan.
Jadi bagi yang mau coba melihat dan menjajal masuk gua kapur, silahkan coba jika traveling lewat ke jalan raya Cikatomas, contohnya jikalau mau ke Pangandaran. Lokasi Gua Ponggok Cikatomas ini tepat di pinggir jalan raya Cikatomas.
Untuk gambar gua silahkan cek di bawah ini.
Gua Pongpok Cikatomas |
Stalaktit menggantung di atap gua |