Halo adik-adik pejuang OSN Geografi, kita lanjut lagi bahas kunci jawaban soal OSK Geografi 2018 nomor 46-50 ya.
Tetap semangat berguru dan gak jenuh pantengin blog ini agar mampu update terus materi-materi geografi kekinian.
Soal nomor ini masih seputar dinamika ruang kota beserta persoalan yang dihadapinya. Pastikan kamu paham tentang seluk beluk dan sejarah kota-kota di Indonesia.
46. Lebih dari 70% uang beredar di ibukota kita. Hal ini tamat diterapkannya taktik kutub-kutub perkembangan. Strategi yang perlu dipromosikan untuk menetralisasi hal tersebut ialah:a. Backwash Effectb. Trickledown Effectc. Agropolitand. Growth Centere. Growth Pole
47. Kota-kota di pulau Jawa mewarisi acuan ruang Mocopat yakni adanya alun-alun yang dikelilingi oleh gedung pemerintah, pasar, masjid/tempat ibadah, dan penjara meskipun dalam pertumbuhannya terjadi adaptasi. Hal ini lazimnya tidak dijumpai di kota-kota di luar Jawa. Pernyataan tersebut yaitu:a. tidak benarb. pada umumnya demikianc. kadang-kadangd. tergantung pengembange. terjadi sebaliknya
48. Agar berjalan dengan tanpa hambatan, upaya peremajaan kota seharusnya mengikuti proses sebagaiberikut:a. Penyusunan rancangan peremajaan → Pemaksaan penghuni untuk pindah → Pembangunanb. Dialog dengan penduduk → Inventarisasi hak atas tanah → Penyelesaian pertanahan →Desain → Dialog lanjut → Eksekusic. Desain → Penyelesaian pertanahan → Dialog → Pembangunand. Penggusuran → Pembangunan → Eksekusi pemindahane. Tidak perlu ada obrolan, demi kepentingan biasa boleh terjadi penggusuran.
49. Kota-kota besar di Indonesia mengalami duduk perkara yang akut dalam hal kemacetan kemudian lintas alasannya adalah:a. Jumlah pertambahan mobil dan motor kurang diimbangi dengan pembangunan jalan.b. Pembangunan jalan telah bagus.c. Pembangunan jalan kurang diimbangi pertambahan jumlah mobil.d. Sebetulnya pertambahan jumlah kendaraan beroda empat sudah sejalan dengan pembangunan jalan.e. Pemerintah sering mangkir dalam pengaturan lalu lintas
50. Banjir sering terjadi di kota-kota di Indonesia, alasannya:a. Curah hujan tidak stabil.b. Pengaturan banjir bukan tanggung jawab pemerintah.c. Drainase untuk air hujan kurang atau tidak tersedia.d. Sampah menumpuk.e. Tidak pernah ada banjir.
Kunci Jawaban46. Kutub kemajuan atau growth pole yaitu kawasan yang memiliki pertumbuhan pesat alasannya adanya industri pendorong atau program ekonomi yang masif. Perputaran duit niscaya akan banyak beredar pada kawasan tersebut. Untuk mengurangi kesenjangan dengan wilayah pinggiran maka konsep agropolitan harus dikembangkan dimana sentra-pusat ekonomi sektoral dikembangkan sehingga para petani dan penduduk desa dapat menerima nilai jual ekonomi. Desa-desa wisat agro juga mesti terus digeliatkan lagi semoga uang dari kota bisa mengalir ke desa dikala aktivitas wisata utamanya saat puncak piknik.
47. Kota-kota di Jawa kan lazimmeningkat dari acuan kerajaan dimana tatanan ruangnya diubahsuaikan dengan falsafah kerajaan atau Jawa. Alun-alun ada di tengah-tengah sebagai sentra lalu area pinggiran untuk kegiatan lain. Sementara itu falsafah di luar Jawa bertentangan, jadi jarang dijumpai pola kota mirip Mocopat. Kaprikornus kaitan pola ruang kota ini adalah filosofi keraton/penduduk di wilayah tersebut. Coba cek teladan ruang keraton Yogyakarta di bawah ini.
48. Peremajaan kota ialah upaya untuk meningkatkan fungsi ruang kota selaku suatu tempat kehidupan manusia. Saat ini kota-kota di Indonesia banyak mengalami peremajaan seiring berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan paradigma. Untuk melaksanakan peremajaan kota perlu tindakan strategis dan win-win solution supaya penduduk terdampak tidak dirugikan. Jadi urutannya pasti dimulai dengan dialog.
Dialog dengan penduduk → Inventarisasi hak atas tanah → Penyelesaian pertanahan →Desain → Dialog lanjut → Eksekusi
49. Kota-kota besar menjadi ladang kemacetan tentu saja karena jumlah perkembangan kendaraan yang tinggi namun tidak diimbangi dengan pembangunan ruas jalan juga sehingga terjadi overkapasitas. Di Indonesia tidak ada batasan pembelian kendaraan sebab perusahaan juga memerlukan income, tetapi yang ada hanya pajak progresif kendaraan ke 2, 3,4 dst.
50. Banjir sering terjadi dikala hujan besar di kota-kota besar alasannya adalah drainase buruk. Coba aja lihat selokan di kota-kota pada mampet sampah, ukurannya kecil atau bahkan ga ada sama sekali. Beda dengan di kota negara maju yang gorong-gorong airnya bisa sebesar lapangan bola di bawah tanah untuk menampung limpasan air permukaan.
Lanjut: Soal No 51-55
Tetap semangat berguru dan gak jenuh pantengin blog ini agar mampu update terus materi-materi geografi kekinian.
Soal nomor ini masih seputar dinamika ruang kota beserta persoalan yang dihadapinya. Pastikan kamu paham tentang seluk beluk dan sejarah kota-kota di Indonesia.
46. Lebih dari 70% uang beredar di ibukota kita. Hal ini tamat diterapkannya taktik kutub-kutub perkembangan. Strategi yang perlu dipromosikan untuk menetralisasi hal tersebut ialah:a. Backwash Effectb. Trickledown Effectc. Agropolitand. Growth Centere. Growth Pole
47. Kota-kota di pulau Jawa mewarisi acuan ruang Mocopat yakni adanya alun-alun yang dikelilingi oleh gedung pemerintah, pasar, masjid/tempat ibadah, dan penjara meskipun dalam pertumbuhannya terjadi adaptasi. Hal ini lazimnya tidak dijumpai di kota-kota di luar Jawa. Pernyataan tersebut yaitu:a. tidak benarb. pada umumnya demikianc. kadang-kadangd. tergantung pengembange. terjadi sebaliknya
48. Agar berjalan dengan tanpa hambatan, upaya peremajaan kota seharusnya mengikuti proses sebagaiberikut:a. Penyusunan rancangan peremajaan → Pemaksaan penghuni untuk pindah → Pembangunanb. Dialog dengan penduduk → Inventarisasi hak atas tanah → Penyelesaian pertanahan →Desain → Dialog lanjut → Eksekusic. Desain → Penyelesaian pertanahan → Dialog → Pembangunand. Penggusuran → Pembangunan → Eksekusi pemindahane. Tidak perlu ada obrolan, demi kepentingan biasa boleh terjadi penggusuran.
49. Kota-kota besar di Indonesia mengalami duduk perkara yang akut dalam hal kemacetan kemudian lintas alasannya adalah:a. Jumlah pertambahan mobil dan motor kurang diimbangi dengan pembangunan jalan.b. Pembangunan jalan telah bagus.c. Pembangunan jalan kurang diimbangi pertambahan jumlah mobil.d. Sebetulnya pertambahan jumlah kendaraan beroda empat sudah sejalan dengan pembangunan jalan.e. Pemerintah sering mangkir dalam pengaturan lalu lintas
50. Banjir sering terjadi di kota-kota di Indonesia, alasannya:a. Curah hujan tidak stabil.b. Pengaturan banjir bukan tanggung jawab pemerintah.c. Drainase untuk air hujan kurang atau tidak tersedia.d. Sampah menumpuk.e. Tidak pernah ada banjir.
Kunci Jawaban46. Kutub kemajuan atau growth pole yaitu kawasan yang memiliki pertumbuhan pesat alasannya adanya industri pendorong atau program ekonomi yang masif. Perputaran duit niscaya akan banyak beredar pada kawasan tersebut. Untuk mengurangi kesenjangan dengan wilayah pinggiran maka konsep agropolitan harus dikembangkan dimana sentra-pusat ekonomi sektoral dikembangkan sehingga para petani dan penduduk desa dapat menerima nilai jual ekonomi. Desa-desa wisat agro juga mesti terus digeliatkan lagi semoga uang dari kota bisa mengalir ke desa dikala aktivitas wisata utamanya saat puncak piknik.
47. Kota-kota di Jawa kan lazimmeningkat dari acuan kerajaan dimana tatanan ruangnya diubahsuaikan dengan falsafah kerajaan atau Jawa. Alun-alun ada di tengah-tengah sebagai sentra lalu area pinggiran untuk kegiatan lain. Sementara itu falsafah di luar Jawa bertentangan, jadi jarang dijumpai pola kota mirip Mocopat. Kaprikornus kaitan pola ruang kota ini adalah filosofi keraton/penduduk di wilayah tersebut. Coba cek teladan ruang keraton Yogyakarta di bawah ini.
Pola Mocopat Kota |
48. Peremajaan kota ialah upaya untuk meningkatkan fungsi ruang kota selaku suatu tempat kehidupan manusia. Saat ini kota-kota di Indonesia banyak mengalami peremajaan seiring berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan paradigma. Untuk melaksanakan peremajaan kota perlu tindakan strategis dan win-win solution supaya penduduk terdampak tidak dirugikan. Jadi urutannya pasti dimulai dengan dialog.
Dialog dengan penduduk → Inventarisasi hak atas tanah → Penyelesaian pertanahan →Desain → Dialog lanjut → Eksekusi
49. Kota-kota besar menjadi ladang kemacetan tentu saja karena jumlah perkembangan kendaraan yang tinggi namun tidak diimbangi dengan pembangunan ruas jalan juga sehingga terjadi overkapasitas. Di Indonesia tidak ada batasan pembelian kendaraan sebab perusahaan juga memerlukan income, tetapi yang ada hanya pajak progresif kendaraan ke 2, 3,4 dst.
50. Banjir sering terjadi dikala hujan besar di kota-kota besar alasannya adalah drainase buruk. Coba aja lihat selokan di kota-kota pada mampet sampah, ukurannya kecil atau bahkan ga ada sama sekali. Beda dengan di kota negara maju yang gorong-gorong airnya bisa sebesar lapangan bola di bawah tanah untuk menampung limpasan air permukaan.
Lanjut: Soal No 51-55