Kita pasti tahu bahwa tanah adalah salah satu potongan penting dalam kehidupan dan setiap hari kita menyaksikan tanah dimana-mana. Namun untuk memperhatikan tanah dari permukaan sampai ke bawah diperlukan penggalian.
Untuk mengamati dan mempelajari tanah di lapangan, perlu dijalankan penggalian tanah dengan dimensi sekurang-kurangnya1 x 1 x 1 meter. Dinding / penampang vertikal dari tanah yang menunjukkan susunan horison dinamakan profil tanah, yang ialah suatu jendela untuk mengetahui tanah.
Seperti juga tanah, profil tanah berlawanan dari satu kawasan ke daerah yang lain. Profil tanah yang meningkat pada daerah panas dan kering mempunyai susunan horison yang berlainan dengan profil tanah pada daerah tropis dan lembab. Horison genetik utama yang terdapat di dalam tanah dan dinamakan selaku horison O, A, E, B, C dan R.
Horison O merupakan horison yang mengandung kadar materi organik tinggi sedangkan fraksi mineralnya sangat sedikit. Ketebalan horison O sungguh tergantung kepada adanya akumulasi bahan organik di permukaan tanah. Jika terjadi akumulasi materi organik yang banyak maka horison O akan tebal dan sebaliknya tipis kalau akumulasi materi organik sedikit atau mampu saja tidak terdapat sama sekali horison O. Pada horison ini terjadi kegiatan biologi yang tinggi.
Horison A yaitu horison mineral yang terdapat dibawah Horison O. Horison A terbentuk akhir akumulasi materi organik halus yang telah melapuk dan bercampur dengan bahan mineral tanah. Aktivitas biologi bisa diperhatikan dengan jelas dan banyak ditemui perakaran agresif, halus dan sedang.
Horison E (E = Eluviasi) ialah horison yang telah mengalami pencucian dan kehilangan (eluviasi) liat, besi, alumunium dan bahan organik sehingga horison berwarna pucat atau lebih terang jikalau daripada horison diatas atau dibawahnya. Akibat kehilangan liat, Fe, Al atau materi organik, maka horison E didominasi oleh pasir dan abu saja.
Horison B yakni horison bawah-permukaan yang mempunyai sifat-sifat (salah satu atau lebih) berikut:o terjadinya iluviasi (penimbunan) liat, Fe, Al, humus, karbonat, gipsum atau silika;o terjadinya penimbuan seskuioksida (Fe₂O₃ dan Al₂O₃) selesai dari pencucian Si;o berwarna lebih merah;o struktur tanah gumpal, gumpal bersudut, prismatik atau tiang;
Horison C ialah horison bahan induk tanah yang terbentuk akhir pelapukan batuan induk, mengandung banyak batuan tidak padat, potongan batuan. Diantara retakan dan sela-sela bagian batuan induk terdapat akar tumbuhan halus.
Horison R, Batuan Induk (Rock) ialah lapisan batuan keras yang tidak mampu ditembus oleh akar flora dan sulit dipecahkan dengan cangkul dan alat lain secara manual.
Sumber:Fiantis, Dian. Morfologi dan Klasifikasi Tanah
Untuk mengamati dan mempelajari tanah di lapangan, perlu dijalankan penggalian tanah dengan dimensi sekurang-kurangnya1 x 1 x 1 meter. Dinding / penampang vertikal dari tanah yang menunjukkan susunan horison dinamakan profil tanah, yang ialah suatu jendela untuk mengetahui tanah.
Seperti juga tanah, profil tanah berlawanan dari satu kawasan ke daerah yang lain. Profil tanah yang meningkat pada daerah panas dan kering mempunyai susunan horison yang berlainan dengan profil tanah pada daerah tropis dan lembab. Horison genetik utama yang terdapat di dalam tanah dan dinamakan selaku horison O, A, E, B, C dan R.
Penampang horizon tanah |
Horison O merupakan horison yang mengandung kadar materi organik tinggi sedangkan fraksi mineralnya sangat sedikit. Ketebalan horison O sungguh tergantung kepada adanya akumulasi bahan organik di permukaan tanah. Jika terjadi akumulasi materi organik yang banyak maka horison O akan tebal dan sebaliknya tipis kalau akumulasi materi organik sedikit atau mampu saja tidak terdapat sama sekali horison O. Pada horison ini terjadi kegiatan biologi yang tinggi.
Horison A yaitu horison mineral yang terdapat dibawah Horison O. Horison A terbentuk akhir akumulasi materi organik halus yang telah melapuk dan bercampur dengan bahan mineral tanah. Aktivitas biologi bisa diperhatikan dengan jelas dan banyak ditemui perakaran agresif, halus dan sedang.
Horison E (E = Eluviasi) ialah horison yang telah mengalami pencucian dan kehilangan (eluviasi) liat, besi, alumunium dan bahan organik sehingga horison berwarna pucat atau lebih terang jikalau daripada horison diatas atau dibawahnya. Akibat kehilangan liat, Fe, Al atau materi organik, maka horison E didominasi oleh pasir dan abu saja.
Horison B yakni horison bawah-permukaan yang mempunyai sifat-sifat (salah satu atau lebih) berikut:o terjadinya iluviasi (penimbunan) liat, Fe, Al, humus, karbonat, gipsum atau silika;o terjadinya penimbuan seskuioksida (Fe₂O₃ dan Al₂O₃) selesai dari pencucian Si;o berwarna lebih merah;o struktur tanah gumpal, gumpal bersudut, prismatik atau tiang;
Horison C ialah horison bahan induk tanah yang terbentuk akhir pelapukan batuan induk, mengandung banyak batuan tidak padat, potongan batuan. Diantara retakan dan sela-sela bagian batuan induk terdapat akar tumbuhan halus.
Horison R, Batuan Induk (Rock) ialah lapisan batuan keras yang tidak mampu ditembus oleh akar flora dan sulit dipecahkan dengan cangkul dan alat lain secara manual.
Sumber:Fiantis, Dian. Morfologi dan Klasifikasi Tanah