Saat ini aneka macam macam industri kreatif mulai banyak bermunculan, salah satunya di sektor resto cafe. Kali ini saya akan review tentang kopi Tubing
Long weekend kemarin kami coba cek lokasi rekreasi yang lagi hits di Bogor dan ketemulah Kopi Tubing.
Kami berangkat dari Jatiasih melalui tol jagorawi sampai keluar di lingkar Bogor. Perjalanan gak terlalu lama, dari pukul 1 siang dan pukul 2 udah sampai Bogor.
Kami sengaja keluar siang agar sore menjelang petang masih di sana, mengingat view Kopi Tubing malam hari lebih bagus.
Setelah keluar tol hingga Ciampea mulai macet gab, maklumlah kota Bogor itu emang macetnya hebat, berdasarkan saya ngalahin Jakarta.
Dari Ciampea kemudian belok kiri ke arah Gunung Menyan. Saya ingat beberapa tahun kemudian juga pernah ke daerah ini yakni ke Curug Cikuluwung.
Jalanan sudah baik dengan kontur naok turun karena menuju kaki gunung Salak. Di beberapa titik ramai sekali oleh pasar malam dan banyak pesantren juga.
Pukul 4 sore kami sampai ke lokasi yang berada di lembah Sungai. Parkiran kendaraan beroda empat luas dan berada di atas. Kami lalu turun dan sholat ashar dulu di mushola.
Setelah itu kami turun dan udah banyak pelancong menanti. Karena seat terbatas dan long weekend, jadi waiting list bro.
Kami daftar ke penjaga dan sehabis 30 menit dipanggil. Masuk ke loket tiket bayar 52 rb per orang (weekend). Kalau weekday harganya 27 rb aja akalau ga salah.
Harga udah tergolong voucher 40.000 buat makan di resto. Kaprikornus so far ga terlalu duduk perkara jg.
Di Kopi Tubing ini ada beberapa spot cafe dan jembatan di tengah sawah hanya untuk foto bukan untuk makan. Ini demi mempertahankan keberlanjutan sawah alasannya masih produktif.
Di samping sawah ada sungai dengan gerojokan-teladas besar, kalian boleh sewa ban untuk river tubing didampingi pemandu. Catatan: aliran air harus cukup dan tidak sedang banjir.
Masuk magrib cahaya lampu mulai menerangi lokasi dan pemandangan sawah semakin ajib. Foto pun lebih mempesona di malam hari.
Semakin malam udara makin acuh taacuh gaes, jadi tentukan bawa jaket tebal. Makana dan minuman disini cukup worthed, ada kombinasi menu lokal maupun western.
Fasilitas mushola juga ada di akrab hutan bambu. Ada kolam ikan koi juga disini.
Makara bila mau ke Kopi Tubing, lebih baik sore menjelang senja dan ga long weekend alasannya sarat banget. Cek juga acara panen sawahnya, takutnya nanti kesana ga ada padinya sebab baru dipanen atau tandur.
Long weekend kemarin kami coba cek lokasi rekreasi yang lagi hits di Bogor dan ketemulah Kopi Tubing.
Kami berangkat dari Jatiasih melalui tol jagorawi sampai keluar di lingkar Bogor. Perjalanan gak terlalu lama, dari pukul 1 siang dan pukul 2 udah sampai Bogor.
Kami sengaja keluar siang agar sore menjelang petang masih di sana, mengingat view Kopi Tubing malam hari lebih bagus.
Setelah keluar tol hingga Ciampea mulai macet gab, maklumlah kota Bogor itu emang macetnya hebat, berdasarkan saya ngalahin Jakarta.
Dari Ciampea kemudian belok kiri ke arah Gunung Menyan. Saya ingat beberapa tahun kemudian juga pernah ke daerah ini yakni ke Curug Cikuluwung.
Jalanan sudah baik dengan kontur naok turun karena menuju kaki gunung Salak. Di beberapa titik ramai sekali oleh pasar malam dan banyak pesantren juga.
Pukul 4 sore kami sampai ke lokasi yang berada di lembah Sungai. Parkiran kendaraan beroda empat luas dan berada di atas. Kami lalu turun dan sholat ashar dulu di mushola.
Setelah itu kami turun dan udah banyak pelancong menanti. Karena seat terbatas dan long weekend, jadi waiting list bro.
Kami daftar ke penjaga dan sehabis 30 menit dipanggil. Masuk ke loket tiket bayar 52 rb per orang (weekend). Kalau weekday harganya 27 rb aja akalau ga salah.
Harga udah tergolong voucher 40.000 buat makan di resto. Kaprikornus so far ga terlalu duduk perkara jg.
Di Kopi Tubing ini ada beberapa spot cafe dan jembatan di tengah sawah hanya untuk foto bukan untuk makan. Ini demi mempertahankan keberlanjutan sawah alasannya masih produktif.
Kopi Tubing |
Masuk magrib cahaya lampu mulai menerangi lokasi dan pemandangan sawah semakin ajib. Foto pun lebih mempesona di malam hari.
Semakin malam udara makin acuh taacuh gaes, jadi tentukan bawa jaket tebal. Makana dan minuman disini cukup worthed, ada kombinasi menu lokal maupun western.
Fasilitas mushola juga ada di akrab hutan bambu. Ada kolam ikan koi juga disini.
Makara bila mau ke Kopi Tubing, lebih baik sore menjelang senja dan ga long weekend alasannya sarat banget. Cek juga acara panen sawahnya, takutnya nanti kesana ga ada padinya sebab baru dipanen atau tandur.
Kopi Tubing |