Blogger Jateng

Faktor Pemicu dan Pengontrol Tanah Longsor

Indonesia yakni negara dengan tingkat kerawanan tanah longsor yang tinggi utamanya di wilayah yang memiliki topografi berbukit mirip Sumatera, Jawa dan Papua.
Tanah longsor adalah salah satu fenomena alam yang banyak terjadi saat demam info penghujan tiba. Kondisi tektonik Indonesia yang membentuk morfologi dataran tinggi, patahan, batuan vulkanik yang gampang rapuh ditambah iklim tropis basah menimbulkan peluangtanah longsor kian meningkat.
Kombinasi aspek antropogenik dan alam merupakan penyebab terjadinya longsor menyantap korban jiwa dan kerugian material harta benda.
Wang et. al memberikan bahwa peristiwa tanah longsor berkaitan dekat dengan berbagai faktor mirip presipitasi, geologi jarak dari patahan/sesar, vegetasi dan topografi.
Tanah longsor atau landslide merupakan fenomena perpindahan massa batuan/tanah final gaya gravitasi. Longsor muncul karena adanya gangguan kesetimbangan gaya yang melakukan pekerjaan pada lereng yaitu gaya penahan dan gaya peluncur.
Ilustrasi longsor lahan

Gaya peluncur dipengaruhi oleh kandungan air, berat massa tanah, dan berat massa bangunan di sekitarnya. Ketidakseimbangan gaya tersebut diakibatkan adanya gaya dari luar lereng yang menyebabkan besarnya gaya peluncur pada sebuah lereng menjadi lebih besar daripada gaya penahannya, sehingga menimbulkan massa tanah bergerak turun ke kepingan lembah.
Tanah longsor terjadi disebabakan oleh aspek pemicu dan aspek pengontrol. Faktor pengontrol longsor ialah faktor-faktor yang menghipnotis kondisi material itu sendiri seperti keadaan geologi (batuan), kemiringan lereng, litologi, sesar dan kekar pada batuan.
Faktor pemicu longsor ialah aspek yang menimbulkan bergeraknya material tersebut yakni curah hujan tinggi, gempa bumi, erosi kaki lereng dan aktifitas insan.
Longsor yakni petaka yang sering menelan korban jiwa alasannya sifatnya datang-tiba, cepat sehinga penduduk tidak mempunyai waktu untuk menyelamatkan diri.
Tanah longsor ialah salah satu peristiwa utama yang menghancurkan di kawasan pegunungan, yangdiaktifkan alasannya adalah imbas gempa bumi dan curah hujan.
Masyarakat Indonesia banyak yang berdomisili di perbukitaan khususnya di pedesaan, sehingga perlu edukasi yang mantap wacana potensi longsor tersebut.
Pemerintah kawasan mesti melakukan analisis lokasi sehingga mampu dipetakan zona-zona merah riskan longsor agar penduduk siap menghadapi fenomena tersebut.
Jika kawasan riskan longsor sungguh berbahaya sekali maka pemerintah wajib merelokasi warga ke lokasi yang dirasa lebih aman.