Blogger Jateng

Kisah Inspiratif Harga Sebuah Kecantikan

Sekarang ini sedang marak-maraknya emansipasi wanita, khususnya di kalangan remaja. Mereka seperti berlomba-lomba memamerkan bentuk tubuh, lekuk-lekuk tubuhnya, dan bahkan memperlihatkan hal yang tidak seharusnya dilihat. Seolah-olah rasa aib itu hilang dalam jiwa mereka. Mereka tidak mencicipi  malu dengan apa yang dilakukannya itu, seperti mereka berjalan tidak berdosa di muka bumi ini.

 dan bahkan memperlihatkan hal yang tidak seharusnya dilihat KISAH INSPIRATIF Harga Sebuah Kecantikan

Wanita itu mirip sebuah suplemen dunia, jikalau tidak sanggup menjaga dan memelihara suplemen itu, maka sebuah suplemen tidak lagi mempunyai harga yang mahal dan bernilai. Akan tetapi mempunyai harga yang murah dan bahkan gratis pun sanggup didapat, jikalau tidak sanggup memelihara dan menjaga suplemen tersebut. Ada orang yang mengibaratkan perempuan mirip sebuah mentimun yang sangat sensitif. Jika tidak sanggup menjaga dirinya dari durian yang mempunyai badan yang keras dan tajam, maka durian tersebut akan melukai dirinya sendiri. Akan tetapi sebuah mentimun yang mahal dan berharga yaitu mentimun yang baik, bagus dan berkualiatas. Sekarang ini, tidak lagi durian yang mendekat akan tetapi memang mentimun itu yang mendekatkan diri kepada durian. Mereka tidak sadar bahwa dirinya akan terluka dan menciptakan harganya menjadi jatuh.

Sekarang ini, pemandangan mirip itu lumrah dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari kalangan artis mengunakan pakaian yang hanya menutupi bagian-bagian vital saja, baik ketika cuek maupun panas. Rasanya, hal itu telah mendarah daging bagi mereka, sampai merambah ke desa-desa kecil. Bahkan tempat yang dulu populer dengan budpekerti istiadatnya yang taat, kini telah menjadi tempat yang sederejat dengan daerah-daerah yang menyerap penyakit Baratnisasi ketika ini. Mereka tidak sadar bahwa sebuah foto yang memperlihatkan bentuk badan dan keindahan badan saja akan menciptakan dosa sepanjang orang yang melihat foto tersebut. Apalagi dilihat oleh ribuan bahkan jutaan orang? Sudah berapa dosa yang kita investasikan setiap harinya bersebab hal itu?

Jika seseorang ber wakaf untuk kepentingan orang banyak. Jika ia telah meninggal dunia, maka pahalanya akan terus mengalir kepadanya. Selama apa yang diberikannya itu dimanfaatkan untuk kebaikan. Walaupun orang tersebut telah meninggal dunia pahalanya tetap mengalir kepadanya. Itu yaitu investasi pahala yang baik untuk bekalnya di alam abadi nantinya.

Maka foto bergaya seksi, jikalau masih dilihat dan menjadi tontonan banyak orang, maka pelakunya akan terus mendapat pemikiran dosa meskipun pelakunya telah meninggal.

Sesungguhnya orang yang baik itu bukan hanya terlihat dari kecantikannya akan tetapi dari cahaya yang tiba dari dalam dirinya. Cahaya air wudhu yang selalu membasahi anggota tubuhnya dan menciptakan cahaya itu kekal abadi.

Banyak kita lihat beberapa toko, sentra perbelanjaan, bank, dan sebagainya. Mereka menentukan karyawan itu dari segi kecantikan dan bentuk tubuhnya saja, tidak lebih. Kepintaran dan kecerdasan yaitu nomor dua sesudah kecantikan. Mereka rela berkorban habis-habisan mengeluarkan uang ratusan sampai jutaan setiap bulannya, hanya untuk membeli alat-alat yang membuatnya tetap terlihat manis dan menarik di depan banyak orang. Kita lihat saja banyak pramugari dan karyawan di bank-bank umum yang memakai jasa karyawan yang serba ketat dari pakaian mereka.

Tujuannya, tidak lain hanya untuk menarik perhatian dan simpati banyak orang untuk berkunjung dan tiba ke tempat tersebut. Bayangkan saja, kita disuruh mengunakan dan menjalankan perintah yang tidak baik dari atasan atau bos dari tempat bekerja. Dari ribuan karyawan yang mendaftarkan diri kepada perusahaan tertentu, hanya beberapa orang yang diambil dan itu diseleksi dari kecantikannya terlebih dahulu. Walaupun sehebat apapun, walaupun sepintar apapun orang yang mendaftar, jikalau wajah dan bentuk tubuhnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka ia tidak akan sanggup bekerja di tempat tersebut.

Setelah mereka kerja, honor yang mereka gunakan itu sebenarnya dari harga kecantikan mereka saja, tidak lebih. Bahkan sesudah dihitung-hitung honor yang mereka terima tidak sepadan dengan apa yang mereke keluarkan. Untuk membeli alat-alat kosmetiknya saja sudah setengah dari gajinya sebulan. Apalagi biaya transportasinya setiap hari dan biaya makan serta biaya-biaya yang lainya. Jangan pernah merasa akan mendapat laba dari hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan Islam itu sendiri. Malahan, diri sendiri yang akan menanggung resiko dari semua hal tersebut.

Wahai kaum wanita, kau yaitu sebaik-baik suplemen di dunia ini dan setiap kau akan selalu dibutuhkan oleh kalangan manapun. Jangan hanya mengandalkan kecantikan semata. Karena kecantikan itu hanya relatif, tergantung orang yang melihatnya. Semua itu tidak akan kekal abadi. Setelah kau dimakan umur, nantinya akan mencicipi hal yang tidak mirip masa muda-muda dulu lagi.

Marilah selalu menjaga diri dan menutupi aurat, dimanapun kita berada. Janganlah tergiur dengan uang jutaan yang diberikan, lantaran itu hanya menciptakan diri jatuh ke dalam lubang  dan lembah dosa. Bahkan, kalau ditanya kepada setiap lelaki hidungbelang sekalipun, mereka niscaya menginginkan perempuan yang masih bersih, original dan belum tercemar sama sekali. Bahkan preman yang berlagak mirip menginginkan setiap perempuan saja, menyampaikan hal mirip itu. Apakah kau masih tidak percaya dengan fakta-fakta dan ungkapan setiap lelaki di dunia ini ? Itu semua terserah padamu. Terpenting, kita saling mengingatkan satu sama lain. Sesungguhnya berjamaah masuk nirwana lebih baik dari pada sendiri.

Apakah kita hanya akan menjual kecantikan kepada orang-orang dengan harga yang rendah atau tinggi itu tergantung kepada diri kita sendiri. Jadilah mutiara dalam sebuah etalase atau sebuah beling yang terlihat indah akan tetapi tidak sanggup dipegang dan disentuh sembarang orang. Dan hanya orang-orang tertentu dan orang-orang yang beruntunglah yang akan mendapatkanya.

Janganlah kau menjadi suplemen di kakilima yang disentuh dan dipengang oleh siapa saja yang akan membelinya. Walaupun tidak mempunyai uang sekalipun, mereka sanggup memengang dan menyentuhnya