Setiap wilayah di permukaan bumi ini memiliki kerentanan peristiwa yang berlawanan-beda sebab aspek fisiografis dan sosial yang tidak sama. Manusia dituntut untuk mengikuti keadaan dengan kondisi wilayahnya semoga bisa mengurangi resiko kejadian.
Indonesia sendiri mempunyai kerentanan petaka terutama yang bersifat geologi dan hidrometeorologi. Hal ini terkait posisi Indonesia yang berada di batas subduksi lempeng tektonik dan memiliki lautan luas dengan pengaruh angin muson dan gejala atmosfer global lain.
Berikut ini rangkuman bahan mitigasi bencana, agar berfaedah. Jangan lupa banyak berlatih soal-soalnya. Link soal ada di bawah postingan ini.
1. Bencana (Disaster) bisa diartikan selaku peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan penduduk yang disebabkan oleh aspek alam maupun non alam maupun insan sehingga menjadikan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan psikologis.
2. Berdasarkan penyebabnya kejadian mampu dikategorikan menjadi bencana alam, insiden sosial dan insiden gabungan.
3. Faktor yang menambah kerentanan kepada tragedi di Indonesia antara lain lokasi yang berbahaya, kemiskinan, urbanisasi, kerusakan lingkungan, pergeseran budaya dan kurangnya kesdaran masyarakat.
4. Tahapan penanggulangan peristiwa terbagi menjadi empat fase yakni Pencegahan dan Mitigasi, Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat, dan Pasca Bencana.
5. Rehabilitasi peristiwa yakni acara perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat hingga tingkat yang mencukupi pada kawasan pasca peristiwa dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara masuk akal semua faktor pemerintahan dan kehidupan penduduk pada daerah pascabencana. 6. Rekonstruksi bencana yaitu perumusan kebijakan dan perjuangan serta tindakan positif yang terencana baik, konsisten dan berkesinambungan untuk membangun kembali secara permanen semua prasarana, akomodasi dan sistem kelembagaan, baik di tingkat pemerintahan maupun penduduk , dengan sasaran utama meningkat berkembangnya aktivitas perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya tugas dan partisipasi penduduk sipil dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat di kawasan pasca peristiwa.
7. Bencana Geologi yakni semua insiden atau kejadian di alam yang berkaitan dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau segala sesuatu yang disebabkan oleh faktor-aspek geologi.
8. Contoh tragedi geologi adalah gempa, erupsi, longsor dan tsunami
9. Bencana meteorologi ialah insiden yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi mirip curah hujan, kelembaban, temperatur, angin.
10. Contoh peristiwa meteorologi ialah banjir, banjir bandang, banjir rob, angin puting beliung, longsor, kekeringan.
11. Risiko peristiwa adalah peluangkerugian yang ditimbulkan akhir peristiwa pada sebuah kawasan dan kala waktu tertentu yang bisa berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa kondusif, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan acara penduduk .
12. Kerentanan (vulnerability) ialah rangkaian keadaan yang memilih apakah ancaman (baik bahaya alam maupun bahaya bikinan) yang terjadi akan bisa memunculkan bencana (disaster) atau tidak.
13. Resiko peristiwa mampu diminimalkan dengan meningkatkan kesiapsiagaan penduduk dan pemerintah.
14. Bahaya peristiwa terdiri atas petaka, peristiwa teknologi, bencana perang/terorisme dan tragedi biologi.
15. Bencana adalah perwujudan dari tinggi rendahnya resiko.
16. Mitigasi peristiwa terdiri atas mitigasi non struktural, mitigasi struktural dan mitigasi hibrida.
17. Dalam dekade terakhir di Indonesia, tragedi hidrometeorologi lebih sering terjadi dibandingkan insiden geologi.
18. Kearifan lokal dapat menolong masyarakat menghemat resiko tragedi.
19. Kearfian setempat adalah nilai-nilai tradisional yang diwariskan bebuyutan pada suatu penduduk dan berasal dari pengetahuan penduduk tersebut kepada lingkungannya.
20. Pengurangan risiko tragedi ialah salah satu tujuan dari kebijakan-kebijakan dan rencana-rencana yang bekerjasama dengan lingkungan hidup, termasuk untuk pengelolaan sumber daya alam, tata guna lahan dan pembiasaan kepada pergantian iklim.
Baca juga: Soal HOTS Mitigasi Bencana + Kunci
Indonesia sendiri mempunyai kerentanan petaka terutama yang bersifat geologi dan hidrometeorologi. Hal ini terkait posisi Indonesia yang berada di batas subduksi lempeng tektonik dan memiliki lautan luas dengan pengaruh angin muson dan gejala atmosfer global lain.
Berikut ini rangkuman bahan mitigasi bencana, agar berfaedah. Jangan lupa banyak berlatih soal-soalnya. Link soal ada di bawah postingan ini.
1. Bencana (Disaster) bisa diartikan selaku peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan penduduk yang disebabkan oleh aspek alam maupun non alam maupun insan sehingga menjadikan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan psikologis.
2. Berdasarkan penyebabnya kejadian mampu dikategorikan menjadi bencana alam, insiden sosial dan insiden gabungan.
3. Faktor yang menambah kerentanan kepada tragedi di Indonesia antara lain lokasi yang berbahaya, kemiskinan, urbanisasi, kerusakan lingkungan, pergeseran budaya dan kurangnya kesdaran masyarakat.
4. Tahapan penanggulangan peristiwa terbagi menjadi empat fase yakni Pencegahan dan Mitigasi, Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat, dan Pasca Bencana.
5. Rehabilitasi peristiwa yakni acara perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat hingga tingkat yang mencukupi pada kawasan pasca peristiwa dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara masuk akal semua faktor pemerintahan dan kehidupan penduduk pada daerah pascabencana. 6. Rekonstruksi bencana yaitu perumusan kebijakan dan perjuangan serta tindakan positif yang terencana baik, konsisten dan berkesinambungan untuk membangun kembali secara permanen semua prasarana, akomodasi dan sistem kelembagaan, baik di tingkat pemerintahan maupun penduduk , dengan sasaran utama meningkat berkembangnya aktivitas perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya tugas dan partisipasi penduduk sipil dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat di kawasan pasca peristiwa.
7. Bencana Geologi yakni semua insiden atau kejadian di alam yang berkaitan dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau segala sesuatu yang disebabkan oleh faktor-aspek geologi.
8. Contoh tragedi geologi adalah gempa, erupsi, longsor dan tsunami
9. Bencana meteorologi ialah insiden yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi mirip curah hujan, kelembaban, temperatur, angin.
10. Contoh peristiwa meteorologi ialah banjir, banjir bandang, banjir rob, angin puting beliung, longsor, kekeringan.
Perbandingan peristiwa peristiwa geologi dan hidrometeorologi Indonesia |
12. Kerentanan (vulnerability) ialah rangkaian keadaan yang memilih apakah ancaman (baik bahaya alam maupun bahaya bikinan) yang terjadi akan bisa memunculkan bencana (disaster) atau tidak.
13. Resiko peristiwa mampu diminimalkan dengan meningkatkan kesiapsiagaan penduduk dan pemerintah.
14. Bahaya peristiwa terdiri atas petaka, peristiwa teknologi, bencana perang/terorisme dan tragedi biologi.
15. Bencana adalah perwujudan dari tinggi rendahnya resiko.
16. Mitigasi peristiwa terdiri atas mitigasi non struktural, mitigasi struktural dan mitigasi hibrida.
17. Dalam dekade terakhir di Indonesia, tragedi hidrometeorologi lebih sering terjadi dibandingkan insiden geologi.
18. Kearifan lokal dapat menolong masyarakat menghemat resiko tragedi.
19. Kearfian setempat adalah nilai-nilai tradisional yang diwariskan bebuyutan pada suatu penduduk dan berasal dari pengetahuan penduduk tersebut kepada lingkungannya.
20. Pengurangan risiko tragedi ialah salah satu tujuan dari kebijakan-kebijakan dan rencana-rencana yang bekerjasama dengan lingkungan hidup, termasuk untuk pengelolaan sumber daya alam, tata guna lahan dan pembiasaan kepada pergantian iklim.
Baca juga: Soal HOTS Mitigasi Bencana + Kunci