Siang hari ini cuaca terik sekali dan emang lezat sih selonjoran di kasur dengan AC yang nyala, maklum di kota metropolitan kan panasnya sungguh menyengat. Tapi saya berubah perkiraan siang ini alasannya menyaksikan motor beat yang telah lama gak diservis. Terakhir servis motor itu ada mungkin 1,5 tahun yang lalu dan telah agak terasa gila rasanya. Kaprikornus saya putuskan untuk keluar cari bengkel, bukan bengkel resmi karena pasti antri. Jadi aku pilh bengkel yang umum alasannya adalah pastinya gak ngantri. Firasat aku benar dan memang sehabis melaju dari rumah ke bengkel, kondisinya sungguh kosong. Mungkin lagi pada puasa ditambah panas jadi malas ke bengkel siang bolong. Motor aku parkir kemudian aku tanya ke mekanik "berapa mas harga servis beat?". Ia menjawab "yang patokan 49 ribuan aja bang". Tanpa basa busuk langsung saja eksekusi motor ditambah ganti oli 50 ribuan. Feeling saya mungkin habis gak lebih dari seratus ribuan.
Mekanik mulai melepas baut-baut dan membuka CVT motor, dan saya lihat juga dalamnya udah kotor gak karuan, maklum tahunan gak diservis. Sang mekanik lalu melepas belahan-bab CVT dan dari sini mulai ada upgrading harga.
Mekanik lalu menawarkan beberapa part motor yang sudah rusak, pertama ialah saringan udara yang udah dekil abis, kedua kampas rem belakang aus, ketiga pengemasan block mesin udah buruk. Alhasil mekanik menyarankan beberapa penggantian.
Daripada motor cepat rusak ya sudah saya minta ganti saja sekalian part nya, itung-itung investasi. Jadilah pecahan-belahan mesin yang udah aus kemakan usia diganti. Saya gak berpikir atau menjumlah berapa ongkos-biaya, sebab males.
Setelah 30 menitan jadinya motor telah beres diservis dan tibalah untuk ke kasir. Setelah petugas kasir menghitung-hitung lalu keluar nominal 300.000 lebih. Emejing ternyata yah pemirsa, kalau masuk bengkel itu awalnya lihat banner servis hanya 50.000an ternyata keluar bengkel mampu habis berkali-kali lipat.
Apakah itu strategi marketing?. Ya sah-sah aja sih bergotong-royong, walaupun komponen motor gak diganti pun pundak-membahu masih bisa jalan. Tapi ya sudahlah, begitulah ekspektasi dan kenyataan hidup itu memang mirip bumi dan langit. Yang penting siapin fulus lebih aja ya jika ke bengkel.
Mekanik mulai melepas baut-baut dan membuka CVT motor, dan saya lihat juga dalamnya udah kotor gak karuan, maklum tahunan gak diservis. Sang mekanik lalu melepas belahan-bab CVT dan dari sini mulai ada upgrading harga.
Bongkar CVT Honda Beat |
Daripada motor cepat rusak ya sudah saya minta ganti saja sekalian part nya, itung-itung investasi. Jadilah pecahan-belahan mesin yang udah aus kemakan usia diganti. Saya gak berpikir atau menjumlah berapa ongkos-biaya, sebab males.
Setelah 30 menitan jadinya motor telah beres diservis dan tibalah untuk ke kasir. Setelah petugas kasir menghitung-hitung lalu keluar nominal 300.000 lebih. Emejing ternyata yah pemirsa, kalau masuk bengkel itu awalnya lihat banner servis hanya 50.000an ternyata keluar bengkel mampu habis berkali-kali lipat.
Apakah itu strategi marketing?. Ya sah-sah aja sih bergotong-royong, walaupun komponen motor gak diganti pun pundak-membahu masih bisa jalan. Tapi ya sudahlah, begitulah ekspektasi dan kenyataan hidup itu memang mirip bumi dan langit. Yang penting siapin fulus lebih aja ya jika ke bengkel.